Kala Jin Jatuh Cinta dan Merasuki Wanita yang Disuka, Ini 10 Tanda-tandanya
Sabtu, 29 Januari 2022 - 05:15 WIB
Bangsa manusia dan bangsa jin , merupakan dua makhluk yang berbeda alam. Jin dan sebangsanya sering dikatakan sebagai makhluk halus atau makhluk tak kasat mata ( gaib ), sedangkan manusia adalah sering disebut makhluk kasar (berwujud) yang dapat dilihat.
Akan tetapi antara keduanya terkadang terjalin hubungan yang begitu dekat. Bisa saling membantu atau menguntungkan (mutualisma), sebaliknya ada juga hubungan terlarang antara mereka. Dan hubungan inilah yang harus kita hindari. Karena bila tidak maka akan berakibat sangat fatal.
Allah Subhanahu wa Ta’ala sudah mengingatkan:
“Dan (ingatlah) hari di waktu Allah menghimpunkan mereka semuanya (manusia dan jin), (dan Allah berfirman), ‘Hai golongan jin (setan), sesungguhnya kamu telah banyak (menyesatkan) manusia.’ Lalu berkatalah kawan-kawan mereka dari golongan manusia, ‘Ya Rabb kami, sesungguhnya sebagian dari kami (manusia) telah mendapat kesenangan dari sebagian yang lain (jin) dan kami telah sampai kepada waktu yang telah Engkau tentukan bagi kami.’ Allah berfirman, ‘Neraka itulah tempat tinggal kamu semua, sedang kamu semua kekal di dalamnya, kecuali kalau Allah menghendaki (yang lain)’,” (QS. al An’am/6: 128).
Seperti dilansir Islampos, di dalam tafsirnya, Ibnu Katsir rahimahullah juga mengutip perkataan al Hasan, “Arti sebagian jin dan manusia saling mendapat kesenangan satu sama lain, tidak lain ialah jin telah memerintahkan dan mempekerjakan manusia,” (Lihat Tafsir Ibnu Katsir tentang Surah al An’am/6 ayat 128).
Sementara itu, Syaikh Abdur-Rahman bin Hasan Aalu asy Syaikh menukil penjelasan Imam Mula Ali al Qari, “Kesenangan yang didapatkan manusia dari jin ialah, ketika jin memenuhi kebutuhan manusia, menuruti perintah manusia dan memberikan informasi tentang hal-hal ghaib. Sedangkan kesenangan yang diperoleh jin dari manusia ialah, ketika manusia mengagung-agungkan jin, meminta perlindungan dan tunduk kepada jin,” (Lihat Fat-hul Majid Syarh Kitab at Tauhid, Syaikh Abdur Rahman bin Hasan Aal asy Syaikh, Bab Minasy-Syirki al Isti’adzatu bi Ghairillah. Pembahasan ayat pertama, halaman 134).
Bisa dikatakan bahwa hubungan atau interaksi antara manusia dan jin bisa dalam bentuk pengagungan manusia kepada jin, dan jin merasa bangga dengan tindakan mereka. Bisa juga terjadi karena dorongan nafsu syahwat, sampai pada puncaknya, jin akan merasuk ke tubuh manusia itu.
Karena itulah menjadi kewaspadaan bagi manusia, terutama kaum wanita. Kenapa? karena jin sangat menyukai perempuan, terutama yang suka mengumbar aurat mereka.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Kitabnya Majmu al-Fatawa mengatakan, "Jin merasuk ke dalam tubuh manusia, terkadang karena syahwat, hawa nafsu, atau jatuh cinta. Sebagaimana yang terjadi antara manusia dengan sesama manusia."
Intinya, manusia sangat mungkin dicintai oleh jin, makhluk yang tidak kelihatan. Karena mereka melihat manusia, sementara normalnya manusia tidak bisa melihat jin.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikuat tanda-tanda jin menyenangi wanita dari golongan manusia dan mencoba merasukinya, di antaranya adalah:
1. Sering memimpikan seorang lelaki
Lelaki yang mendatanginya dalam mimpi bisa saja seorang yang telah ia kenal maupun yang tidak ia kenali.
2. Mudah sekali meninggalkan shalat
Perempuan yang telah dinikahi oleh jin biasanya akan lebih mudah meninggalkan salat, baik itu salat wajib maupun salat sunnat. Hal ini disebabkan lemahnya keimanan seorang wanita sehingga gampang dinikahi oleh jin dan jin akan membuatnya semakin jauh dari Allah Ta'ala.
3. Sering berlama-lama di kamar mandi
Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
Akan tetapi antara keduanya terkadang terjalin hubungan yang begitu dekat. Bisa saling membantu atau menguntungkan (mutualisma), sebaliknya ada juga hubungan terlarang antara mereka. Dan hubungan inilah yang harus kita hindari. Karena bila tidak maka akan berakibat sangat fatal.
Allah Subhanahu wa Ta’ala sudah mengingatkan:
وَيَوْمَ يَحْشُرُهُمْ جَمِيعًا يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ قَدِ اسْتَكْثَرْتُمْ مِنَ الْإِنْسِ ۖ وَقَالَ أَوْلِيَاؤُهُمْ مِنَ الْإِنْسِ رَبَّنَا اسْتَمْتَعَ بَعْضُنَا بِبَعْضٍ وَبَلَغْنَا أَجَلَنَا الَّذِي أَجَّلْتَ لَنَا ۚ قَالَ النَّارُ مَثْوَاكُمْ خَالِدِينَ فِيهَا إِلَّا مَا شَاءَ اللَّهُ
“Dan (ingatlah) hari di waktu Allah menghimpunkan mereka semuanya (manusia dan jin), (dan Allah berfirman), ‘Hai golongan jin (setan), sesungguhnya kamu telah banyak (menyesatkan) manusia.’ Lalu berkatalah kawan-kawan mereka dari golongan manusia, ‘Ya Rabb kami, sesungguhnya sebagian dari kami (manusia) telah mendapat kesenangan dari sebagian yang lain (jin) dan kami telah sampai kepada waktu yang telah Engkau tentukan bagi kami.’ Allah berfirman, ‘Neraka itulah tempat tinggal kamu semua, sedang kamu semua kekal di dalamnya, kecuali kalau Allah menghendaki (yang lain)’,” (QS. al An’am/6: 128).
Seperti dilansir Islampos, di dalam tafsirnya, Ibnu Katsir rahimahullah juga mengutip perkataan al Hasan, “Arti sebagian jin dan manusia saling mendapat kesenangan satu sama lain, tidak lain ialah jin telah memerintahkan dan mempekerjakan manusia,” (Lihat Tafsir Ibnu Katsir tentang Surah al An’am/6 ayat 128).
Sementara itu, Syaikh Abdur-Rahman bin Hasan Aalu asy Syaikh menukil penjelasan Imam Mula Ali al Qari, “Kesenangan yang didapatkan manusia dari jin ialah, ketika jin memenuhi kebutuhan manusia, menuruti perintah manusia dan memberikan informasi tentang hal-hal ghaib. Sedangkan kesenangan yang diperoleh jin dari manusia ialah, ketika manusia mengagung-agungkan jin, meminta perlindungan dan tunduk kepada jin,” (Lihat Fat-hul Majid Syarh Kitab at Tauhid, Syaikh Abdur Rahman bin Hasan Aal asy Syaikh, Bab Minasy-Syirki al Isti’adzatu bi Ghairillah. Pembahasan ayat pertama, halaman 134).
Bisa dikatakan bahwa hubungan atau interaksi antara manusia dan jin bisa dalam bentuk pengagungan manusia kepada jin, dan jin merasa bangga dengan tindakan mereka. Bisa juga terjadi karena dorongan nafsu syahwat, sampai pada puncaknya, jin akan merasuk ke tubuh manusia itu.
Karena itulah menjadi kewaspadaan bagi manusia, terutama kaum wanita. Kenapa? karena jin sangat menyukai perempuan, terutama yang suka mengumbar aurat mereka.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Kitabnya Majmu al-Fatawa mengatakan, "Jin merasuk ke dalam tubuh manusia, terkadang karena syahwat, hawa nafsu, atau jatuh cinta. Sebagaimana yang terjadi antara manusia dengan sesama manusia."
Intinya, manusia sangat mungkin dicintai oleh jin, makhluk yang tidak kelihatan. Karena mereka melihat manusia, sementara normalnya manusia tidak bisa melihat jin.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikuat tanda-tanda jin menyenangi wanita dari golongan manusia dan mencoba merasukinya, di antaranya adalah:
1. Sering memimpikan seorang lelaki
Lelaki yang mendatanginya dalam mimpi bisa saja seorang yang telah ia kenal maupun yang tidak ia kenali.
2. Mudah sekali meninggalkan shalat
Perempuan yang telah dinikahi oleh jin biasanya akan lebih mudah meninggalkan salat, baik itu salat wajib maupun salat sunnat. Hal ini disebabkan lemahnya keimanan seorang wanita sehingga gampang dinikahi oleh jin dan jin akan membuatnya semakin jauh dari Allah Ta'ala.
3. Sering berlama-lama di kamar mandi
Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ هَذِهِ الْحُشُوشَ مُحْتَضَرَة ٌ، فَإِذَا أَتَى أَحَدُكُمْ الْخَلَاءَ فَلْيَقُلْ : أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ (رواه أبو داود، رقم 6 وصححه الألباني في الصحيحة ، رقم