Kisah Iblis Sebelum Diusir dari Surga, Pernah Membasmi Kaum Jin yang Merusak
loading...
A
A
A
Kisah Iblis sebelum diusir dari surga menarik untuk diketahui. Dalam satu riwayat dikisahkan bahwa Iblis pernah membasmi bangsa Jin yang berbuat kerusakan di bumi.
Menurut Jumhur ulama, Iblis berasal dari golongan Malaikat, bukan bangsa Jin. Sebagian riwayat menyebutkan nama aslinya adalah 'Azazil. Kemudian dijuluki dengan nama Iblis karena perilakunya yang sombong hingga menyebabkan dirinya terusir dari jamaah Malaikat.
Ustaz Ahmad Syahrin Thoriq dalam satu kajiannya mengungkapkan, ada dua versi terkait asal-usul Iblis. Versi pertama dinyatakan Ibnu Abbas radhiayallahu'an huma, bahwa Iblis adalah salah satu pembesar Malaikat dan dikenal sebagai sosok yang sangat berilmu. Iblis menjadi pemimpin Malaikat yang ada di langit dunia.
Ketika bangsa Jin berbuat kerusakan besar di bumi, Iblis dan pasukannya termasuk yang dikirim untuk membasmi mereka.
Bangsa Jin pun dibuat porak-poranda, sebagian terbunuh, sebagiannya lagi melarikan diri ke lautan, padang pasir atau ke tengah hutan.
Karena prestasinya ini juga sebab keilmuan, ketokohan dan ditambah sanjungan rekan-rekan Malaikat lainnya kepadanya, membuat Iblis menjadi lebih angkuh dan tumbuh pada dirinya benih-benih kesombongan.
Itu mengapa ketika Allah hendak menjadikan para pemakmur bumi selanjutnya adalah dari kalangan manusia dan memerintahkan para Malaikat untuk memberikan sujud penghormatan kepada Nabi Adam alaihissalam, Iblis menolak (membangkang) hingga berujung pada pengusirannya.
Sedangkan versi kedua menyatakan bahwa Iblis bukan dari bangsa Malaikat, tetapi dari golongan Jin. Ia dikenal sangat alim dan banyak beribadah di bumi.
Ketika bangsanya berbuat kerusakan, hingga turunnya Malaikat untuk menghukum mereka, ia termasuk yang tidak dibunuh. Tapi oleh beberapa Malaikat dibawa naik ke langit.
Iblis berada di langit dunia sampai beberapa waktu. Kesalehan dan keilmuannya pun tersebar luas di tengah-tengah bangsa malaikat. Hingga ketika Allah ta'ala memerintahkan Malaikat berikut seluruh penduduk langit untuk bersujud, ia menolak, akhirnya diusir dan dilaknat.
Jika mengikuti versi pertama, pembangkangan Iblis ketika diperintah untuk bersujud kepada Nabi Adam 'alaihissalam adalah murni karena kesombongannya. Sedangkan versi kedua, selain karena sombong dimungkinkan adanya tambahan sakit hati si Iblis ini.
Karena ia berfikir bangsanya (Jin) dibinasakan, sebabnya bukan semata kerusakan yang telah diperbuat oleh mereka, tapi juga karena Allah hendak mengganti dengan model penduduk yang baru, yakni bangsa manusia.
Referensi:
Tafsir Ath-Thabari (1/504)
Tafsir Ibnu Katsir (1/139
Tafsir Al-Qurthubi (1/249)
Tafsir Al-Khazin (1/132)
Bidayah wa Nihayah (1/80).
Menurut Jumhur ulama, Iblis berasal dari golongan Malaikat, bukan bangsa Jin. Sebagian riwayat menyebutkan nama aslinya adalah 'Azazil. Kemudian dijuluki dengan nama Iblis karena perilakunya yang sombong hingga menyebabkan dirinya terusir dari jamaah Malaikat.
Ustaz Ahmad Syahrin Thoriq dalam satu kajiannya mengungkapkan, ada dua versi terkait asal-usul Iblis. Versi pertama dinyatakan Ibnu Abbas radhiayallahu'an huma, bahwa Iblis adalah salah satu pembesar Malaikat dan dikenal sebagai sosok yang sangat berilmu. Iblis menjadi pemimpin Malaikat yang ada di langit dunia.
Ketika bangsa Jin berbuat kerusakan besar di bumi, Iblis dan pasukannya termasuk yang dikirim untuk membasmi mereka.
Bangsa Jin pun dibuat porak-poranda, sebagian terbunuh, sebagiannya lagi melarikan diri ke lautan, padang pasir atau ke tengah hutan.
Karena prestasinya ini juga sebab keilmuan, ketokohan dan ditambah sanjungan rekan-rekan Malaikat lainnya kepadanya, membuat Iblis menjadi lebih angkuh dan tumbuh pada dirinya benih-benih kesombongan.
Itu mengapa ketika Allah hendak menjadikan para pemakmur bumi selanjutnya adalah dari kalangan manusia dan memerintahkan para Malaikat untuk memberikan sujud penghormatan kepada Nabi Adam alaihissalam, Iblis menolak (membangkang) hingga berujung pada pengusirannya.
Sedangkan versi kedua menyatakan bahwa Iblis bukan dari bangsa Malaikat, tetapi dari golongan Jin. Ia dikenal sangat alim dan banyak beribadah di bumi.
Ketika bangsanya berbuat kerusakan, hingga turunnya Malaikat untuk menghukum mereka, ia termasuk yang tidak dibunuh. Tapi oleh beberapa Malaikat dibawa naik ke langit.
Iblis berada di langit dunia sampai beberapa waktu. Kesalehan dan keilmuannya pun tersebar luas di tengah-tengah bangsa malaikat. Hingga ketika Allah ta'ala memerintahkan Malaikat berikut seluruh penduduk langit untuk bersujud, ia menolak, akhirnya diusir dan dilaknat.
Jika mengikuti versi pertama, pembangkangan Iblis ketika diperintah untuk bersujud kepada Nabi Adam 'alaihissalam adalah murni karena kesombongannya. Sedangkan versi kedua, selain karena sombong dimungkinkan adanya tambahan sakit hati si Iblis ini.
Karena ia berfikir bangsanya (Jin) dibinasakan, sebabnya bukan semata kerusakan yang telah diperbuat oleh mereka, tapi juga karena Allah hendak mengganti dengan model penduduk yang baru, yakni bangsa manusia.
Referensi:
Tafsir Ath-Thabari (1/504)
Tafsir Ibnu Katsir (1/139
Tafsir Al-Qurthubi (1/249)
Tafsir Al-Khazin (1/132)
Bidayah wa Nihayah (1/80).
(rhs)