Kisah Adik Bertaubat dan Kakak yang Ingkar di Zaman Malik Bin Dinar

Sabtu, 29 Januari 2022 - 17:27 WIB
Kemudian ia memutuskan untuk sholat lagi di masjid yang sama sampai malam. Kemudian ia kembali ke keluarga dengan tangan kosong. "Apakah hari ini kamu juga tidak mendapati sesuatu yang bisa di makan?" tanya istri. "Wahai Istriku! Aku sudah bekerja kepada Malik yang sama seperti kemarin dan ia belum menggajiku. Barangkali ia akan menggajiku besok," jelas sang adikk tersebut.

Hari besoknya adalah hari Jumat. Akhirnya mereka istirahat dengan kondisi lapar. Pada hari berikutnya, yaitu hari Jumat, si adik pergi lagi ke pasar mencari pekerjaan. Tetapi seperti hari-hari sebelumnya, ia lagi-lagi tidak mendapati pekerjaan. Akhirnya ia pergi ke masjid yang sama dan melaksanakan sholat dua rakaat.

Setelah selesai sholat, ia mengangkat kedua tangannya dan berdoa: "Wahai Tuhanku! Wahai Pemimpinku! Wahai Gustiku! Engkau telah memuliakanku dengan masuk Islam. Engkau telah mengenakanku mahkota dengan mahkota Islam. Engkau telah memberiku petunjuk dengan petunjuk Islam. Oleh karena itu dengan kemuliaan Islam yang telah Engkau rizkikan kepadaku, dan dengan kemuliaan hari yang penuh berkah yang merupakan hari agung di sisi-Mu, yaitu hari Jumat, aku meminta kepada-Mu agar menghilangkan kesulitanku dalam menafkahi keluarga dan agar memberiku rezeki dari arah-arah yang tidak aku sangka-sangka. Demi Allah! Aku malu dengan keluargaku dan anak-anakku dan aku takut mereka akan keluar dari Islam karena kondisi mereka seperti ini."

Kemudian si adik berdiri dan khusyuk melaksanakan sholat dua rakaat. Setelah setengah hari terlewati, ia pergi menuju sholat Jumat. Sementara itu, istri dan anak-anaknya merasa sangat lapar. Tiba-tiba ada seorang laki laki datang di depan pintu rumah dimana mereka tinggal.

Laki-laki itu mengetuk pintu. Kemudian si istri membukanya. Sesaat setelah membuka pintui, ia melihat laki-laki yang ganteng dengan membawa suatu wadah emas yang tertutup kain yang ditenun dengan emas pula. Laki laki itu berkata; "Ambillah wadah ini! Dan katakan kepada suamimu kalau ini adalah upah pekerjaannya selama dua hari sebelumnya. Katakan kepadanya pula untuk lebih bekerja keras, karena kami akan mengupahinya, terutama pada hari ini, yaitu hari Jumat, karena bekerja sedikit di hari ini di sisi Allah Yang Maha Merajai dan Perkasa adalah pekerjaan yang besar."

Kemudian si istri pun menerima wadah emas itu. Ketika ia buka, ternyata di dalamnya terdapat 1000 Dinar. Kemudian ia mengambil satu dinar dan pergi ke tempat penukaran uang. Saat itu, pemilik toko penukaran uang adalah seorang Nasrani. Sesampai di toko, si istri memberikan satu dinar kepada pemilik toko. Satu dinar itu ditimbang dan ternyata timbangannya lebih dari satu mitsqol sampai dua mitsqol.

Kemudian si pemilik toko melihat ukiran uang Dinar itu. Ia tahu kalau uang dinar itu adalah berasal dari hadiah akhirat. "Darimana kamu mendapatkan uang dinar ini?" tanya si pemilik toko. Kemudian si istri menceritakan kisahnya saat diberi wadah emas berisi uang dinar itu kepada si pemilik toko.

"Tuntun aku masuk Islam," pinta si pemilik toko. Kemudian si pemilik toko pun masuk Islam dan memberi 10 Dirham kepada si istri.

"Infakkan 10 Dirham ini! Jika sudah habis, maka beritahu aku!" pinta si pemilik toko kepada si istri. Sementara itu, si adik selesai dari sholatnya. Ia pun kembali menemui keluarganya dengan tangan kosong. Sebelum menemui mereka, ia mengambil kain dan mengisinya dengan debu. "Kalau istriku menanyakan apa bungkusan kain ini maka aku akan menjawab kalau bungkusan ini adalah gandum," katanya dalam hatinya.

Ketika telah masuk ke sekitar bangunan-bangunan kosong, si adik melihat rumahnya. Tiba-tiba, dari dalam rumahnya, ia telah melihat telah dipersiapkan tikar dan ia mencium bau makanan. Ia pun meletakkan kain berisi debu itu di dekat pintu rumahnya agar istrinya tidak tahu. Kemudian si adik bertanya kepada istrinya tentang apa yang telah terjadi dan tentang makanan yang tiba-tiba sudah ada di rumah.

Kemudian sang istri bercerita kepada suaminya, tentang semua yang telah terjadi. Kemudian si adik bersujud bersyukur kepada Allah 'Azza Wa Jalla. "Apa yang kamu bawa di dalam kain itu?" tanya sang istri kepada suaminya.

"Tidak perlu ditanyakan!" jawab si adik.

Kemudian si istri pergi mendekati pintu dan membuka kain. Tiba- tiba debu yang sebelumnya di dalam kain telah berubah menjadi gandum dengan izin Allah Ta’ala. Melihat kejadian itu, si suami bersujud bersyukur kepada Allah dan beribadah kepada-Nya sampai akhirnya ia kembali ke hadirat Allah Ta'ala.

Amalan

Al-Faqih semoga Allah merahmatinya berkata: "Angkatlah kedua tangan kalian dan ucapkan: 'Dengan kemuliaan hari Jumat, ampunilah kami dan dosa-dosa kami! Hilangkanlah kesusahan- kesusahan kami!'

Karena si adik ini ketika berdoa kepada Allah dan meminta kepada-Nya adalah dengan menggunakan kata-kata 'dengan perantara kemuliaan Jumat (Bihurmatil Jumu'ah) hingga Allah memenuhi kebutuhannya dan memberinya rezeki dari arah- arah yang tidak ia sangka-sangka.

Begitu juga dengan kita, ketika berdoa pada hari Jumat, maka kita sebaiknya mengucapkan kata-kata 'dengan perantara kemuliaan Jumat (Bihurmatil Jumu'ah).' Semoga Allah memenuhi kebutuhan-kebutuhan kita karena sesungguhnya Dia adalah Dzat Yang Maha Pengasih dan Tuhan Yang Maha Mulia.

(rhs)
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
مَاۤ اَصَابَ مِنۡ مُّصِيۡبَةٍ فِى الۡاَرۡضِ وَلَا فِىۡۤ اَنۡفُسِكُمۡ اِلَّا فِىۡ كِتٰبٍ مِّنۡ قَبۡلِ اَنۡ نَّبۡـرَاَهَا ؕ اِنَّ ذٰ لِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيۡرٌۚ (٢٢) لِّـكَيۡلَا تَاۡسَوۡا عَلٰى مَا فَاتَكُمۡ وَلَا تَفۡرَحُوۡا بِمَاۤ اٰتٰٮكُمۡ‌ؕ وَاللّٰهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخۡتَالٍ فَخُوۡرِۙ‏ (٢٣) اۨلَّذِيۡنَ يَبۡخَلُوۡنَ وَيَاۡمُرُوۡنَ النَّاسَ بِالۡبُخۡلِ‌ؕ وَمَنۡ يَّتَوَلَّ فَاِنَّ اللّٰهَ هُوَ الۡغَنِىُّ الۡحَمِيۡدُ (٢٤)
Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah. Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu, dan jangan pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri, yaitu orang-orang yang kikir dan menyuruh orang lain berbuat kikir. Barangsiapa berpaling (dari perintah-perintah Allah), maka sesungguhnya Allah, Dia Mahakaya, Maha Terpuji.

(QS. Al-Hadid Ayat 22-24)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More