Ridha Dengan Bala untuk Meraih Cinta Allah Ta'ala

Selasa, 16 Juni 2020 - 06:59 WIB
Bala merupakan cobaan dari Allah ta’ala. Apakah kita ridha atau tidak, apakah sabar atau keluh kesah, apakah bersyukur atau kufur. Foto/Ilustrasi/Dok. SINDOnews
Banyak riwayat hadis tentang fadhail amal yang menjelaskan tentang amalan yang paling dicintai Allah. Namun para ulama hadis berkata bahwa jawaban Rasulullah dalam hadis-hadis tersebut disesuaikan dengan sang penanya.

Asma` binti Rasyid ar-Ruwaisyid dalam "Ibadah Yang Paling Dicintai Allah" menyebut ada belasan ibadah yang sangat dicintai Allah. Dari yang belasan itu, di antaranya adalah Allah subhanahu wa ta’ala menyukai orang yang ridha dengan bala. ( )

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((إن عظم الجزاء مع عظم البلاء وإن الله إذا أحب قومًا ابتلاهم فمن رضي فله الرضا ومن سخط فله السخط))

“Sesungguhnya besarnya balasan disertai besarnya bala, dan apabila Allah subhanahu wa ta’ala mencintai suatu kaum Dia memberi cobaan kepada mereka. Maka siapa yang ridha maka baginya ridha dan siapa yang marah maka baginya kemarahan.” HR. At-Tirmidzi.





Orang yang ridha dengan bala adalah hamba yang dicintai Allah subhanahu wa ta’ala. Dia mencobanya dengan berbagai cobaan dan musibah, lalu ia sabar, istirja (mengembalikannya kepada Allah subhanahu wa ta’ala) dan mengharapkan pahala di sisi Allah subhanahu wa ta’ala, serta ridha dengan cobaan yang diberikan Allah subhanahu wa ta’ala kepadanya, maka untuknya keridhaan dan pahala besar terhadap kadar musibahnya.

Cobaan Allah subhanahu wa ta’ala kepada hamba-Nya yang beriman di dunia bukan karena murka-Nya akan tetapi bisa jadi untuk menolak yang dibenci atau menebus dosa-dosanya, atau untuk meninggikan derajatnya.



Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (( ما من مسلم يصيبه أذى إلا حاتَّ الله عنه خطاياه كما تحاتُّ ورق الشجر )) [أخرجه البخاري].

“Tidak ada seorang muslim yang ditimpa rasa sakit kecuali Allah subhanahu wa ta’ala menggugurkan kesalahan-kesalahannya sebagaimana berguguran daun pohon.” (HR Al-Bukhari)

Ini merupakan berita gembira besar bagi setiap mukmin, karena anak manusia biasanya tidak pernah terlepas dari rasa sakit disebabkan sakit atau duka cita atau semisal yang demikian itu.

ahi Munkar

Sabar terhadap bala adalah saat kejadian pertama, sebagaimana diisyaratkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((إنما الصبر عند الصدمة الأولى))

‘Sesungguhnya sabar (yang sebenarnya) adalah saat kejadian pertama.”

Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bahwa sabar yang berat terhadap jiwa dan yang besar pahalanya adalah saat pertama kali terjadi bala dan terkejut mendapat musibah, maka ia berserah diri (kepada Allah subhanahu wa ta’ala).

.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Handlalah bin Ali bahwa Mihjan bin Al Adra' telah menceritakan kepadanya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masuk ke dalam masjid, lalu beliau mendapati seorang laki-laki membaca tasyahud seusai shalat yang mengucapkan: Allahumma inni as'aluka Ya Allah Al Ahad As Shamad alladzii lam yalid wa lam yuulad walam yakul lahuu kufuwan ahad antaghfira lii dzunuubi innaka antal ghafuurur rakhiim (Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu, Dzat yang Maha Esa, Dzat yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu, tiada beranak dan tidak pula diperanakkan dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia, semoga Engkau mengampuni dosa-dosaku, sesungguhnya Engkau adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.  Maka beliau bersabda: Sungguh dosa-dosanya telah di ampuni, Sungguh dosa-dosanya telah di ampuni, Sungguh dosa-dosanya telah di ampuni.

(HR. Sunan Abu Dawud No. 835)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More