Ibadah Paling Dicintai Allah: Silaturahim, Amar Ma'ruf, dan Nahi Munkar

Selasa, 09 Juni 2020 - 15:26 WIB
loading...
Ibadah Paling Dicintai Allah: Silaturahim, Amar Maruf, dan Nahi Munkar
Ibadah yang paling dicintai Allah adalah iman kepada-Nya, silaturahim, amar maruf, dan nahi munkar. Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
Banyak riwayat hadis tentang fadhail amal yang menjelaskan tentang amalan yang paling dicintai Allah. Namun para ulama hadis berkata bahwa jawaban Rasulullah dalam hadis-hadis tersebut disesuaikan dengan sang penanya.

Asma` binti Rasyid ar-Ruwaisyid dalam "Ibadah Yang Paling Dicintai Allah" menyebut ada belasan ibadah yang sangat dicintai Allah. Dari yang belasan itu, Asma' menempatkan urutan pertama adalah iman kepada Allah. Sedangkan kedua dan ketiga masing-masing adalah silaturahim dan amar ma'ruf nahi munkar .

Pada ulasan sebelumnya telah dibahas amal yang sangat dicintai Allah pertama, yaitu iman kepada-Nya. Selanjutnya, mari kita bahas soal silaturahim dan amar ma'ruf serta nahi munkar. (

Silaturrahim
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam (SAW) bersabda:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (( أحبُّ الأعمال إلى الله إيمانٌ بالله ثم صِلَةُ الرحم ))

“Ibadah yang paling dicintai Allah subhanahu wa ta’ala (SWT) adalah ibadah kepada Allah SWT dan menyambung silaturrahim.”

Dan Rasulullah SAW bersabda:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (( إنَّ الله خلق الخَلْقَ حتى إذا فرَغَ من خَلْقه قالتِ الرَّحِمُ: هذا مقامُ العائذ بك من القطيعة قال: نعم أمَا تَرْضَيْنَ أن أصلَ من وصلَكِ وأقطعَ من قطعَكِ ! قالَتْ: بلى يا رب قال: فهو لَكِ قال رسولُ الله : فاقرؤوا إن شئتم:  فَهَلْ عَسَيْتُمْ إِنْ تَوَلَّيْتُمْ أَنْ تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ وَتُقَطِّعُوا أَرْحَامَكُمْ . أُولَئِكَ الَّذِينَ لَعَنَهُمُ اللَّهُ فَأَصَمَّهُمْ وَأَعْمَى أَبْصَارَهُمْ  [محمد: 22 – 23] )) [رواه مسلم]

“Sesungguhnya Allah SWT menciptakan makhluk sehingga bila Dia selesai dari menciptakannya, rahim berkata: ‘Ini kedudukan orang yang berlindung dengan-Mu dari memutuskan. Dia SWT berfirman: ‘Apakah engkau ridha bahwa Aku menyambung orang yang menyambungmu dan Aku memutus orang yang memutusmu? Ia menjawab: Tentu, ya Rabb. Dia berfirman: Maka ia untukmu. Rasulullah SWT bersabda: ‘Bacalah jika kamu menghendaki:

Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan dimuka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan (QS. 47:22) Mereka itulah orang-orang yang dila'nati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka. (QS Muhammad:22-23) (HR Muslim)



Dan dalam hadis :

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((لعن الله قاطع الرحم))

“Allah SWT mengutuk orang yang memutus hubungan tali silaturrahim.”

Hakikat silaturahim adalah rasa kasih sayang. Menurut Al-Qurthubi, rahim ada dua macam: umum dan khusus.



Pertama, silaturrahim pada agama, wajib menyambungnya sebagai konsekuensi imam. Mencintai pemeluknya, membela mereka, menasihati mereka, tidak menyakiti mereka, dan adil di antara mereka. Juga melaksanakan hak-hak mereka yang wajib seperti mengunjungi orang sakit, dan hak-hak yang meninggal dunia, memandikan, mensalatkan dan menguburkan mereka.

Kedua, khusus: yaitu rahim kekerabatan dari dua sisi, ibu dan bapaknya. Maka wajib bagi mereka hak-hak khusus dan tambahan seperti memberi nafkah, menanyakan kondisi mereka, tidak melupakan mereka di waktu-waktu mereka yang berharga, dan apabila bertabrakan hak-hak tersebut ia memulai yang terdekat dan yang terdekat.

.

Sedangkan Ibnu Abi Jamrah berkata, silaturrahim bisa dengan harta, membantu kebutuhan, menolak bahaya, muka berseri, doa, menyampaikan kebaikan sedapat mungkin dan menghindarkan bahaya sejauh mungkin.
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4477 seconds (0.1#10.140)