Dialog Nabi Musa dan Firaun Tentang Tuhan dalam Al-Qur'an

Jum'at, 18 Maret 2022 - 19:41 WIB
Demikian pula ancaman dia kepada Nabi Musa dengan penjara jika masih menyakini adanya Tuhan selain dirinya, maka itu semua sebagai bukti yang mendukung kalau raja-raja di Mesir ketika itu sudah sampai pada taraf diibadahi yang menutup seluruh tuhan-tuhan yang ada.

Dan yang semakin membuktikan jika kaum tersebut mengingkari keberadaan Rabb esa yang mengatur seluruh makhluk, adalah firman Allah ta'ala yang dicantumkan dalam surat Thahaa, Allah berfirman merekam kejadian itu semua:

"Berkata Fir'aun: "Maka siapakah Tuhanmu berdua, hai Musa?. Musa berkata: "Tuhan kami ialah (tuhan) yang telah memberikan kepada tiap-tiap sesuatu bentuk kejadiannya, kemudian memberinya petunjuk.

Sehingga As-Saddi mengatakan bahwa ayat ini sama maknanya dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya dalam ayat yang lain, yaitu:

قَالَ فَمَنْ رَبُّكُمَا يَا مُوسَى

قَالَ رَبُّنَا الَّذِي أَعْطَى كُلَّ شَيْءٍ خَلْقَهُ ثُمَّ هَدَى

قَالَ فَمَا بَالُ الۡقُرُوۡنِ الۡاُوۡلٰى‏

قَالَ عِلۡمُهَا عِنۡدَ رَبِّىۡ فِىۡ كِتٰبٍ‌‌ۚ لَا يَضِلُّ رَبِّىۡ وَلَا يَنۡسَى

الَّذِىۡ جَعَلَ لَـكُمُ الۡاَرۡضَ مَهۡدًا وَّسَلَكَ لَـكُمۡ فِيۡهَا سُبُلًا وَّ اَنۡزَلَ مِنَ السَّمَآءِ مَآءً ؕ فَاَخۡرَجۡنَا بِهٖۤ اَزۡوَاجًا مِّنۡ نَّبَاتٍ شَتّٰى

كُلُوۡا وَارۡعَوۡا اَنۡعَامَكُمۡ‌ ؕ اِنَّ فِىۡ ذٰ لِكَ لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى الـنُّهٰى

Berkata Fir’aun, "Maka siapakah Tuhanmu berdua, hai Musa?”

Musa berkata, "Tuhan kami ialah (Tuhan) yang telah memberikan kepada tiap-tiap sesuatu bentuk kejadiannya, kemudian memberinya petunjuk.”

Dia (Fir‘aun) berkata, "Jadi bagaimana keadaan umat-umat yang dahulu?"

Dia (Musa) menjawab, "Pengetahuan tentang itu ada pada Tuhanku, di dalam sebuah Kitab (Lauh Mahfuzh), Tuhanku tidak akan salah ataupun lupa; (Tuhan) yang telah menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu, dan menjadikan jalan-jalan di atasnya bagimu, dan yang menurunkan air (hujan) dari langit." Kemudian Kami tumbuhkan dengannya (air hujan itu) berjenis-jenis aneka macam tumbuh-tumbuhan.

Makanlah dan gembalakanlah hewan-hewanmu. Sungguh, pada yang demikian itu, terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal. (QS Taha: 49-54)



Apa yang dikatakan oleh Syaikh Muhammad bin Khalil Haras menegaskan kalau kaum Fir'aun itu adalah orang yang bodoh, tidak mengetahui tentang Allah Taala. Mereka tidak mengetahui sedikitpun tentang akidah uluhiyah yang seharusnya ditujukan kepada Allah azza wa jalla.

Oleh karena itu, sebagaian mufasirin menjelaskan tentang tafsir firman Allah ta'ala:

﴿ وَقَالَ ٱلۡمَلَأُ مِن قَوۡمِ فِرۡعَوۡنَ أَتَذَرُ مُوسَىٰ وَقَوۡمَهُۥ لِيُفۡسِدُواْ فِي ٱلۡأَرۡضِ وَيَذَرَكَ وَءَالِهَتَكَۚ ١٢٧﴾ [ الأعراف: 127 ]

"Berkatalah pembesar-pembesar dari kaum Fir'aun (kepada Fir'aun): "Apakah kamu membiarkan Musa dan kaumnya untuk membuat kerusakan di negeri ini (Mesir) dan meninggalkan kamu serta tuhan-tuhanmu?". ( QS al-A'raaf : 127).
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Malaikat tidak mau masuk ke rumah yang di dalamnya terdapat patung-patung atau gambar-gambar.

(HR. Muslim No. 3948)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More