Dialog Nabi Musa dan Firaun Tentang Tuhan dalam Al-Qur'an
Jum'at, 18 Maret 2022 - 19:41 WIB
﴿ وَقَالَ ٱلۡمَلَأُ مِن قَوۡمِ فِرۡعَوۡنَ أَتَذَرُ مُوسَىٰ وَقَوۡمَهُۥ لِيُفۡسِدُواْ فِي ٱلۡأَرۡضِ وَيَذَرَكَ وَءَالِهَتَكَۚ قَالَ سَنُقَتِّلُ أَبۡنَآءَهُمۡ وَنَسۡتَحۡيِۦ نِسَآءَهُمۡ وَإِنَّا فَوۡقَهُمۡ قَٰهِرُونَ ١٢٧ ﴾ [الأعراف: 127 ]
"Berkatalah pembesar-pembesar dari kaum Fir'aun (kepada Fir'aun): "Apakah kamu membiarkan Musa dan kaumnya untuk membuat kerusakan di negeri ini (Mesir) dan meninggalkan kamu serta tuhan-tuhanmu?". Fir'aun menjawab: "Akan kita bunuh anak-anak lelaki mereka dan kita biarkan hidup perempuan-perempuan mereka; dan Sesungguhnya kita berkuasa penuh di atas mereka". (QS al-A'raaf: 127).
Bila ada yang menyoal bagaimana bisa kaumnya Fir'aun menjadi musyrikin, sedangkan Allah ta'ala mengabarkan tentang Fir'aun kalau dirinya mengingkari adanya pencipta, seperti Allah rekam secara jelas melalui beberapa firmanNya, yaitu:
قَالَ فِرۡعَوۡنُ وَمَا رَبُّ ٱلۡعَٰلَمِينَ
"Fir'aun bertanya: "Siapa Tuhan semesta alam itu?". (QS asy-Syu'araa': 23).
Dia juga mengatakan:
وَقَالَ فِرۡعَوۡنُ يَٰٓأَيُّهَا ٱلۡمَلَأُ مَا عَلِمۡتُ لَكُم مِّنۡ إِلَٰهٍ غَيۡرِي
"Dan berkata Fir'aun: "Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui Tuhan bagimu selain aku". (QS al-Qashash: 38).
Begitu juga dirinya mengklaim dengan pernyataannya:
فَقَالَ أَنَا۠ رَبُّكُمُ ٱلۡأَعۡلَىٰ
"(Fir'aun) berkata:"Akulah Tuhanmu yang paling tinggi". ( QS an-Nazi'aat : 23).
Allah ta'ala juga menjelaskan tentang kaumnya:
"Maka tatkala mukjizat-mukjizat Kami yang jelas itu sampai kepada mereka, berkatalah mereka: "Ini adalah sihir yang nyata". Dan mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongan (mereka) Padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya. Maka perhatikanlah betapa kesudahan orang-orang yang berbuat kebinasaan". ( QS an-Naml : 13-14).
Sebab, kesyirikan tidak mungkin terjadi melainkan dari orang yang telah menetapkan keberadaan Allah, jika tidak menyakini hal tersebut maka orang yang mengingkari tidak bisa dikatakan sebagai musyrik.
Sanggahan; Allah ta'ala sama sekali tidak menjelaskan tentang pengingkaran adanya pencipta melainkan dari Fir'aun kepada Nabi Musa 'alaihi sallam. Wallahu'alam.
"Berkatalah pembesar-pembesar dari kaum Fir'aun (kepada Fir'aun): "Apakah kamu membiarkan Musa dan kaumnya untuk membuat kerusakan di negeri ini (Mesir) dan meninggalkan kamu serta tuhan-tuhanmu?". Fir'aun menjawab: "Akan kita bunuh anak-anak lelaki mereka dan kita biarkan hidup perempuan-perempuan mereka; dan Sesungguhnya kita berkuasa penuh di atas mereka". (QS al-A'raaf: 127).
Bila ada yang menyoal bagaimana bisa kaumnya Fir'aun menjadi musyrikin, sedangkan Allah ta'ala mengabarkan tentang Fir'aun kalau dirinya mengingkari adanya pencipta, seperti Allah rekam secara jelas melalui beberapa firmanNya, yaitu:
قَالَ فِرۡعَوۡنُ وَمَا رَبُّ ٱلۡعَٰلَمِينَ
"Fir'aun bertanya: "Siapa Tuhan semesta alam itu?". (QS asy-Syu'araa': 23).
Dia juga mengatakan:
وَقَالَ فِرۡعَوۡنُ يَٰٓأَيُّهَا ٱلۡمَلَأُ مَا عَلِمۡتُ لَكُم مِّنۡ إِلَٰهٍ غَيۡرِي
"Dan berkata Fir'aun: "Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui Tuhan bagimu selain aku". (QS al-Qashash: 38).
Begitu juga dirinya mengklaim dengan pernyataannya:
فَقَالَ أَنَا۠ رَبُّكُمُ ٱلۡأَعۡلَىٰ
"(Fir'aun) berkata:"Akulah Tuhanmu yang paling tinggi". ( QS an-Nazi'aat : 23).
Allah ta'ala juga menjelaskan tentang kaumnya:
فَلَمَّا جَآءَتۡهُمۡ ءَايَٰتُنَا مُبۡصِرَةٗ قَالُواْ هَٰذَا سِحۡرٞ مُّبِينٞ ١٣ وَجَحَدُواْ بِهَا وَٱسۡتَيۡقَنَتۡهَآ أَنفُسُهُمۡ ظُلۡمٗا وَعُلُوّٗاۚ فَٱنظُرۡ كَيۡفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلۡمُفۡسِدِينَ
"Maka tatkala mukjizat-mukjizat Kami yang jelas itu sampai kepada mereka, berkatalah mereka: "Ini adalah sihir yang nyata". Dan mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongan (mereka) Padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya. Maka perhatikanlah betapa kesudahan orang-orang yang berbuat kebinasaan". ( QS an-Naml : 13-14).
Sebab, kesyirikan tidak mungkin terjadi melainkan dari orang yang telah menetapkan keberadaan Allah, jika tidak menyakini hal tersebut maka orang yang mengingkari tidak bisa dikatakan sebagai musyrik.
Sanggahan; Allah ta'ala sama sekali tidak menjelaskan tentang pengingkaran adanya pencipta melainkan dari Fir'aun kepada Nabi Musa 'alaihi sallam. Wallahu'alam.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mhy)