11 Amalan Bulan Ramadhan Bertabur Pahala
Senin, 28 Maret 2022 - 16:28 WIB
Disunnahkan untuk mandi baik dari janabah, haidh atau nifas sebelum masuk waktu fajar. Agar berada dalam kondisi suci saat melakukan puasa dan terlepas dari khilaf Abu Hurairah yang mengatakan bahwa orang yang berhadats besar tidak sah puasanya.
Meski demikian, menurut jumhur ulama apabila seseorang sedang mengalami junub dan belum sempat mandi, padahal waktu subuh sudah masuk, maka puasanya syah. Namun hadis ini ditafsirkan bahwa yang dimaksud dengan junub adalah seseorang meneruskan jima' setelah masuk waktu shubuh.
Adalah Rasulullah SAW pernah masuk waktu subuh dalam keadaan junub karena jima' bukan karena mimpi, kemudian beliau mandi dan berpuasa. (HR Muttafaq 'alaihi)
6. Menjaga Lidah dan Anggota Tubuh
Amalan penting lainnya yaitu meninggalkan perkataan kotor dan keji serta perkataan yang membawa kepada kefasikan dan kejahatan. Termasuk di dalamnya ghibah (bergunjing), namimah (menagdu domba), dusta dan kebohongan. Meski tidak sampai membatalkan puasanya, namun pahalanya hilang di sisi Allah. Sedangkan perbuatan itu sendiri hukumnya haram baik dalam bulan Ramadhan atau di luar Ramadhan.
Dari Abi Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Siapa yang tidak meninggalkan perkataan kotor dan perbuatannya, maka Allah tidak butuh dia untuk meninggalkan makan minumnya (puasanya). (HR Bukhari, Abu Daud, At-Tirmizy, An-Nasai, Ibnu Majah)
Apabila kamu berpuasa, maka jangan berkata keji dan kotor. Bila ada orang mencacinya atau memeranginya, maka hendaklah dia berkata, "Sungguh aku sedang puasa." Tetapi bila sedang puasa sunnah, maka tidak perlu mengatakan sedang puasa agar tidak menjadi riya'. Cukup menahan diri dan mengatakannya dalam hati.
7. Meninggalkan Nafsu dan Syahwat
Meninggalkan nafsu seperti bercumbu antara suami istri sebaiknya ditinggalkan. Sekalipun tidak keluar mani atau tidak melakukan hubungan seksual, sebaiknya ditinggalkan untuk mendapatkan keutamaan puasa.
Ada nafsu dan syahawat tertentu yang tidak sampai membatalkan puasa, seperti menikmati wewangian, melihat sesuatu yang menyenangkan dan halal, mendengarkan dan meraba. Meski pada dasarnya tidak membatalkan puasa selama dalam koridor syar'i, namun disunnahkan untuk meninggalkannya.
8. Memperbanyak Sedekah
Termasuk di antara amalan penting di bulan Ramadhan adalah memberi keluasan belanja pada keluarga, berbuat ihsan kepada famili dan kerabat serta memperbanyak sedekah. "Adalah Rasulullah SAW orang yang sangat murah dengan sumbangan. Dan saat beliau paling bermurah adalah di bulan Ramadhan saat beliau bertemu Jibril." (HR Bukhari dan Muslim)
9. Menyibukkan Diri dengan Ilmu dan Tilawah
Disunnahkan memperbanyak mendalami ilmu serta membaca Al-Qur'an, sholawat pada Nabi dan zikir-zikir baik pada siang hari atau malam hari puasa, tergantung luangnya waktu untuk melakukannya.
Dasarnya adalah hadis shahih berikut: "Jibril mendatangi Rasulullah SAW pada tiap malam bulan Ramadhan dan mengajarkannya Al-Qur'an." (HR Bukhari dan Muslim)
10. Beriktikaf
Disunnahkan beriktikaf terutama pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Salah satunya untuk mendapatkan pahala lailatul qadar yang menurut Rasulullah SAW ada pada malam-malam 10 terakhir bulan Ramadhan.
Sayyidah Aisyah RA berkata: "Bila telah memasuki 10 malam terakhir bulan Ramadhan, Nabi menghidupkan malam, membangunkan keluarganya (isterinya) dan meninggalkan isterinya (tidak berhubungan suami isteri). (HR Bukhari dan Muslim)
11. Mengidupkan Sholat Tarawih, Tahajud dan Witir
Selain amalan di atas, amalan penting yang tidak boleh terlewat adalah sholat tarawih, tahajjud, witir an lainnya.
Meski demikian, menurut jumhur ulama apabila seseorang sedang mengalami junub dan belum sempat mandi, padahal waktu subuh sudah masuk, maka puasanya syah. Namun hadis ini ditafsirkan bahwa yang dimaksud dengan junub adalah seseorang meneruskan jima' setelah masuk waktu shubuh.
Adalah Rasulullah SAW pernah masuk waktu subuh dalam keadaan junub karena jima' bukan karena mimpi, kemudian beliau mandi dan berpuasa. (HR Muttafaq 'alaihi)
6. Menjaga Lidah dan Anggota Tubuh
Amalan penting lainnya yaitu meninggalkan perkataan kotor dan keji serta perkataan yang membawa kepada kefasikan dan kejahatan. Termasuk di dalamnya ghibah (bergunjing), namimah (menagdu domba), dusta dan kebohongan. Meski tidak sampai membatalkan puasanya, namun pahalanya hilang di sisi Allah. Sedangkan perbuatan itu sendiri hukumnya haram baik dalam bulan Ramadhan atau di luar Ramadhan.
Dari Abi Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Siapa yang tidak meninggalkan perkataan kotor dan perbuatannya, maka Allah tidak butuh dia untuk meninggalkan makan minumnya (puasanya). (HR Bukhari, Abu Daud, At-Tirmizy, An-Nasai, Ibnu Majah)
Apabila kamu berpuasa, maka jangan berkata keji dan kotor. Bila ada orang mencacinya atau memeranginya, maka hendaklah dia berkata, "Sungguh aku sedang puasa." Tetapi bila sedang puasa sunnah, maka tidak perlu mengatakan sedang puasa agar tidak menjadi riya'. Cukup menahan diri dan mengatakannya dalam hati.
7. Meninggalkan Nafsu dan Syahwat
Meninggalkan nafsu seperti bercumbu antara suami istri sebaiknya ditinggalkan. Sekalipun tidak keluar mani atau tidak melakukan hubungan seksual, sebaiknya ditinggalkan untuk mendapatkan keutamaan puasa.
Ada nafsu dan syahawat tertentu yang tidak sampai membatalkan puasa, seperti menikmati wewangian, melihat sesuatu yang menyenangkan dan halal, mendengarkan dan meraba. Meski pada dasarnya tidak membatalkan puasa selama dalam koridor syar'i, namun disunnahkan untuk meninggalkannya.
8. Memperbanyak Sedekah
Termasuk di antara amalan penting di bulan Ramadhan adalah memberi keluasan belanja pada keluarga, berbuat ihsan kepada famili dan kerabat serta memperbanyak sedekah. "Adalah Rasulullah SAW orang yang sangat murah dengan sumbangan. Dan saat beliau paling bermurah adalah di bulan Ramadhan saat beliau bertemu Jibril." (HR Bukhari dan Muslim)
9. Menyibukkan Diri dengan Ilmu dan Tilawah
Disunnahkan memperbanyak mendalami ilmu serta membaca Al-Qur'an, sholawat pada Nabi dan zikir-zikir baik pada siang hari atau malam hari puasa, tergantung luangnya waktu untuk melakukannya.
Dasarnya adalah hadis shahih berikut: "Jibril mendatangi Rasulullah SAW pada tiap malam bulan Ramadhan dan mengajarkannya Al-Qur'an." (HR Bukhari dan Muslim)
10. Beriktikaf
Disunnahkan beriktikaf terutama pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Salah satunya untuk mendapatkan pahala lailatul qadar yang menurut Rasulullah SAW ada pada malam-malam 10 terakhir bulan Ramadhan.
Sayyidah Aisyah RA berkata: "Bila telah memasuki 10 malam terakhir bulan Ramadhan, Nabi menghidupkan malam, membangunkan keluarganya (isterinya) dan meninggalkan isterinya (tidak berhubungan suami isteri). (HR Bukhari dan Muslim)
11. Mengidupkan Sholat Tarawih, Tahajud dan Witir
Selain amalan di atas, amalan penting yang tidak boleh terlewat adalah sholat tarawih, tahajjud, witir an lainnya.