Sholat Tarawih 23 atau 11 Rakaat? Ibnu Taimiyah: Semuanya Baik
Selasa, 05 April 2022 - 13:33 WIB
Berbeda dengan ibadah puasa, ibadah tarawih membuka berbagai perbedaan cara (kaifiyah) di antara berbagai golongan umat Islam yang ada.
Imam mazhab seperti Imam Syafi’i, Imam Abu Hanifah dan Imam Ahmad bin Hambal misalnya melakukan sholat tarawih dengan 20 rakaat dengan satu witir. Sementara itu Imam Malik melakukan 36 rakaat dengan ditutup salat witir.
Belasan Pendapat
Menurut Abu Hamzah Al Sanuwi, mengenai masalah bilangan rekaat dalam shalat tarawih, di antara para ulama salaf memang terdapat perselisihan yang cukup banyak (variasinya) hingga mencapai belasan pendapat.
Pertama, 11 rakaat (8 + 3 witir), riwayat Malik dan Said bin Manshur.
Kedua, 13 rakaat (2 rakaat ringan + 8 + 3 witir), riwayat Ibnu Nashr dan Ibnu Ishaq, atau (8 + 3 + 2), atau (8 + 5) menurut riwayat Muslim.
Ketiga, 19 rakaat (16 + 3).
Keempat, 21 rakaat (20 + 1), riwayat Abdurrazzaq.
Kelima, 23 tiga rakaat (20 + 3), riwayat Malik, Ibn Nashr dan Al Baihaqi. Demikian ini adalah madzhab Abu Hanifah, Syafi’i, Ats Tsauri, Ahmad, Abu Daud dan Ibnul Mubarak.
Keenam, 29 rakaat (28 +1).
Ketujuh, 39 rakaat (36 +3), Madzhab Maliki, atau (38 + 1).
Kedelapan, 41 rakaat (38 +3), riwayat Ibn Nashr dari persaksian Shalih Mawla Al Tau’amah tentang salatnya penduduk Madinah, atau (36at (40 +9); 40 tanpa witir adalah riwayat dari Al Aswad Ibn Yazid.
Kesepuluh, 34 rakaat tanpa witir (di Basrah, Iraq).
Kesebelas, 24 rakaat tanpa witir (dari Said Ibn Jubair).
Keduabelas, 16 rakaat tanpa witir.
Abu Hamzah mengatakan Rasulullah SAW telah melakukan dan memimpin sholat tarawih, terdiri dari 11 raka’at (8 +3). Dalilnya sebagai berikut.
1. Hadits Aisyah Radhiyallahu anhuma : ia ditanya oleh Abu Salamah Abdur Rahman tentang qiyamul lailnya Rasul pada bulan Ramadhan, ia menjawab:
إنَّهُ كَانَ لاَ يَزِيْدُ فِي رَمَضَانَ وَلاَ فِي غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ
Imam mazhab seperti Imam Syafi’i, Imam Abu Hanifah dan Imam Ahmad bin Hambal misalnya melakukan sholat tarawih dengan 20 rakaat dengan satu witir. Sementara itu Imam Malik melakukan 36 rakaat dengan ditutup salat witir.
Belasan Pendapat
Menurut Abu Hamzah Al Sanuwi, mengenai masalah bilangan rekaat dalam shalat tarawih, di antara para ulama salaf memang terdapat perselisihan yang cukup banyak (variasinya) hingga mencapai belasan pendapat.
Pertama, 11 rakaat (8 + 3 witir), riwayat Malik dan Said bin Manshur.
Kedua, 13 rakaat (2 rakaat ringan + 8 + 3 witir), riwayat Ibnu Nashr dan Ibnu Ishaq, atau (8 + 3 + 2), atau (8 + 5) menurut riwayat Muslim.
Ketiga, 19 rakaat (16 + 3).
Keempat, 21 rakaat (20 + 1), riwayat Abdurrazzaq.
Kelima, 23 tiga rakaat (20 + 3), riwayat Malik, Ibn Nashr dan Al Baihaqi. Demikian ini adalah madzhab Abu Hanifah, Syafi’i, Ats Tsauri, Ahmad, Abu Daud dan Ibnul Mubarak.
Keenam, 29 rakaat (28 +1).
Ketujuh, 39 rakaat (36 +3), Madzhab Maliki, atau (38 + 1).
Kedelapan, 41 rakaat (38 +3), riwayat Ibn Nashr dari persaksian Shalih Mawla Al Tau’amah tentang salatnya penduduk Madinah, atau (36at (40 +9); 40 tanpa witir adalah riwayat dari Al Aswad Ibn Yazid.
Kesepuluh, 34 rakaat tanpa witir (di Basrah, Iraq).
Kesebelas, 24 rakaat tanpa witir (dari Said Ibn Jubair).
Keduabelas, 16 rakaat tanpa witir.
Abu Hamzah mengatakan Rasulullah SAW telah melakukan dan memimpin sholat tarawih, terdiri dari 11 raka’at (8 +3). Dalilnya sebagai berikut.
1. Hadits Aisyah Radhiyallahu anhuma : ia ditanya oleh Abu Salamah Abdur Rahman tentang qiyamul lailnya Rasul pada bulan Ramadhan, ia menjawab:
إنَّهُ كَانَ لاَ يَزِيْدُ فِي رَمَضَانَ وَلاَ فِي غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ