Tugu Santri Masjid Agung Karawang, Jejak Pusat Penyebaran Islam Pertama di Jawa Barat
Minggu, 10 April 2022 - 19:38 WIB
KARAWANG - Monumen Tugu Santri yang tegak berdiri di halaman masjid langsung menyambut para jamaah atau pun pengunjung yang datang ke Masjid Agung Karawang .
Tugu Santri yang terdiri dari 4 Kujang dan pada bagian atasnya terdapat mushaf Alquran yang terbuka. Sementara di bagian tengah terdapat simbol kemudi kapal laut. Kemudian ada tasbih besar yang mengitari monumen itu.
"Monumen itu memiliki makna tersendiri diantara simbol yang ada," kata Ketua DKM Masjid Agung, Acep Jamhuri, Minggu (10/4/2022).
Simbol Kujang menandakan senjata khas Jawa Barat yang sering digunakan Prabu Siliwangi. Kemudian simbol kemudi kapal laut menandakan saat penyebaran Islam oleh Syeh Quro dilakukan melalui laut pesisir Karawang. Saat itu pesisir laut Karawang masih ramai oleh jasa perdagangan. Kemudian, tasbih melambangkan cinta kasih antara Sri Baduga Prabu Siliwangi dengan Nyi Mas Subang Larang.
"Pada saat itu Nyi Mas Subang Larang meminta tasbih sebagai mas kawinnya, sehingga Sri Baduga Prabu Siliwangi memeluk Islam dan dinikahkan di Masjid Agung Syeikh Quro Karawang ini," ucap Acep.
Keberadaan tugu santri ini dibuat untuk mengingatkan jika di Masjid Agung ini pernah berdiri madrasah atau pusat pendidikan Islam yang dibangun oleh Syeikh Hasanudin atau lebih dikenal sebagai Syeh Quro. Syeh Quro merupakan ulama yang pertama menyebarkan Islam di Jawa Barat.
Tugu Santri baru didirikan tahun 2018 oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Pembangunan monumen Tugu Santri dipandang perlu kepada generasi muda tentang sejarah masuknya Islam di Jawa Barat.
Masjid Agung Karawang menjadi pusat penyebaran Islam oleh Syeh Quro. "Syeh Quro mendirikan madrasah di Masjid Agung ini. Kemudian mulai menyebarkan Islam di Jawa Barat," kata Acep Jamhuri.
Menurut Acep, jasa Syeh Quro dalam menyebarkan Islam cukup besar di Jawa Barat. Oleh karena itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyediakan anggaran untuk pembangunan monumen Tugu Santri di Masjid Agung. Alasannya, salah satu jejak peradaban Islam di Jawa Barat ada di Masjid Agung.
"Kami sudah menjelaskan semua tentang Masjid Agung yang menjadi tempat Syeh Quro mengembangkan Islam di Jawa Barat. Untuk mengenang itu semua, Pemprov Jabar menyediakan anggaran membangun monumen Tugu Santri," tandasnya.
Kini, warga bisa mengenang bagaimana masuknya Islam pertama di Jawa Barat dan siapa ulama yang menyebarkannya dengan mengunjungi Monumen Tugu Santri di Masjid Agung Karawang. Bahkan di bulan Ramadhan ini juga menjadi salah satu daya tarik jamaah.
Tugu Santri yang terdiri dari 4 Kujang dan pada bagian atasnya terdapat mushaf Alquran yang terbuka. Sementara di bagian tengah terdapat simbol kemudi kapal laut. Kemudian ada tasbih besar yang mengitari monumen itu.
"Monumen itu memiliki makna tersendiri diantara simbol yang ada," kata Ketua DKM Masjid Agung, Acep Jamhuri, Minggu (10/4/2022).
Baca Juga
Simbol Kujang menandakan senjata khas Jawa Barat yang sering digunakan Prabu Siliwangi. Kemudian simbol kemudi kapal laut menandakan saat penyebaran Islam oleh Syeh Quro dilakukan melalui laut pesisir Karawang. Saat itu pesisir laut Karawang masih ramai oleh jasa perdagangan. Kemudian, tasbih melambangkan cinta kasih antara Sri Baduga Prabu Siliwangi dengan Nyi Mas Subang Larang.
"Pada saat itu Nyi Mas Subang Larang meminta tasbih sebagai mas kawinnya, sehingga Sri Baduga Prabu Siliwangi memeluk Islam dan dinikahkan di Masjid Agung Syeikh Quro Karawang ini," ucap Acep.
Keberadaan tugu santri ini dibuat untuk mengingatkan jika di Masjid Agung ini pernah berdiri madrasah atau pusat pendidikan Islam yang dibangun oleh Syeikh Hasanudin atau lebih dikenal sebagai Syeh Quro. Syeh Quro merupakan ulama yang pertama menyebarkan Islam di Jawa Barat.
Tugu Santri baru didirikan tahun 2018 oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Pembangunan monumen Tugu Santri dipandang perlu kepada generasi muda tentang sejarah masuknya Islam di Jawa Barat.
Masjid Agung Karawang menjadi pusat penyebaran Islam oleh Syeh Quro. "Syeh Quro mendirikan madrasah di Masjid Agung ini. Kemudian mulai menyebarkan Islam di Jawa Barat," kata Acep Jamhuri.
Menurut Acep, jasa Syeh Quro dalam menyebarkan Islam cukup besar di Jawa Barat. Oleh karena itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyediakan anggaran untuk pembangunan monumen Tugu Santri di Masjid Agung. Alasannya, salah satu jejak peradaban Islam di Jawa Barat ada di Masjid Agung.
"Kami sudah menjelaskan semua tentang Masjid Agung yang menjadi tempat Syeh Quro mengembangkan Islam di Jawa Barat. Untuk mengenang itu semua, Pemprov Jabar menyediakan anggaran membangun monumen Tugu Santri," tandasnya.
Kini, warga bisa mengenang bagaimana masuknya Islam pertama di Jawa Barat dan siapa ulama yang menyebarkannya dengan mengunjungi Monumen Tugu Santri di Masjid Agung Karawang. Bahkan di bulan Ramadhan ini juga menjadi salah satu daya tarik jamaah.
(nic)