Amalan 10 Hari Kedua Ramadhan dan 5 Perkara yang Harus Dijauhi

Rabu, 13 April 2022 - 09:05 WIB
Dalam Hadis disebutkan, siapa memberi makan untuk berbuka puasa maka dia memperoleh ganjaran yang sama sebagaimana ganjaran yang diberikan atas orang yang berpuasa tersebut tanpa sedikitpun mengurangi pahala orang yang berpuasa itu. Ada seorang sahabat mengeluh dan bertanya kepada Baginda Nabi. "Wahai Rasulullah! Tidak semua di antara kami memiliki sesuatu yang bisa diberikan kepada orang yang sedang berpuasa untuk berbuka." Maka Nabi menguatkan hati sahabatnya itu: "Allah akan mengaruniakan pahala dan ganjaran ini kepada seseorang yang memberi buka puasa walau hanya dengan sebiji kurma atau seteguk air atau seisap susu."

Rasulullah SAW bersabda: "Sedekah yang paling utama adalah sedekah pada bulan Ramadhan." (HR. at-Tirmidzi). Rasulullah adalah orang yang paling dermawan dalam kebaikan dan sifat dermawannya semakin bertambah pada bulan Ramadhan.

Pada fase kedua ini hendaknya umat Islam memperbanyak sedekah, menyantuni fakir miskin dan anak yatim. Keutamaan bersedekah disampaikan oleh Baginda Nabi, beliau bersabda: "Sedekah menghapuskan kesalahan sebagaimana air memadamkan api, dan shalat seseorang di tengah malam." (HR At-Tirmidzi)

2. Menghidupkan Sholat Sunnah dan Qiyam Ramadhan

Pada 10 hari kedua bulan Ramadhan ini umat muslim harus lebih bersemangat mengerjakan sholat-sholat sunnah termasuk Qiyam Ramadhan.

Diriwayatkan bahwa siapa yang mengerjakan amalan sunnah di bulan Ramadhan maka pahalanya diganjar pahala amalan fardhu (wajib). Sedangkan amalan fardhu di bulan Ramadhan sama dengan pahala 70 amalan fardhu di bulan lainnya.Selain menghidupkan sholat Tarawih berjamaah, kita harus lebih bersemangat lagi mengerjakan ibadah sunnah. Rasulullah SAW bersabda: "Amalan yang paling dicintai Allah adalah yang paling kontinyu dikerjakan, meskipun sedikit." (HR Muslim)

3. Memperbanyak Tilawah Qur'an

Dari Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhu, Rasulullah SAW adalah orang yang paling pemurah. Sedangkan saat yang paling pemurah bagi Beliau pada bulan Ramadhan adalah pada saat Malaikat Jibril mengunjungi beliau setiap malam bulan Ramadhan, lalu melakukan mudarasah Al-Qur'an bersama Nabi. Rasulullah ketika dikunjungi Malaikat Jibril lebih dermawan dari angin yang berhembus.

Termasuk Tadarus Al-Qur'an (pada bulan Ramadhan) adalah mudarasah yang sering disebut pula dengan idarah yaitu seseorang membaca pada orang lain. Kemudian orang lain itu membaca pada dirinya (yang seperti ini tetap sunnah) sekalipun apa yang dibaca (orang tersebut) tidak seperti yang dibaca orang pertama. (Kitab Nihayah Al Zain Hal 194)

Baca Juga: 3 Golongan Manusia di Bulan Ramadhan, Nomor Terakhir Disukai Allah
(rhs)
Halaman :
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Qais bin Sa'ad bin 'Ubadah, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Maukah aku tunjukkan kepadamu sesuatu yang dapat mengantarkanmu menuju pintu-pintu surga?  Jawabku; Tentu.  Beliau bersabda: LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLA BILLAH (Tidak ada daya dan upaya kecuali milik Allah).

(HR. Tirmidzi No. 3505)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More