Sahur adalah Pembeda Puasa Umat Muslim
Sabtu, 16 April 2022 - 03:00 WIB
Sebelum menjalankan ibadah puasa sepanjang hari di bulan Ramadhan, umat Islam disunnahkan sahur terlebih dahulu. Kenapa harus sahur? Dan bagaimana keutamaan serta hukum sahur ini?
Dikutip dari ceramah dari Ustad Ahmad Zainuddin Lc, yang ditayangkan di kanal muslim Rodja, tentang hikmah dan keutamaan sahur bagi umat muslim, dijelaskan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memerintahkan kita untuk makan sahur sebagai pembeda antara puasa kita dengan puasanya Ahlul Kitab.
Hal ini berdasarkan hadis, dari Amr bin ‘Ash Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda.
“Pembeda antara puasa kita dengan puasanya ahli kitab adalah makan sahur” (HR. Muslim)
Selain itu, di dalam sahur ada banyak keutamannya. Di antaranya, yakni :
1. Penuh dengan berkah
Dari Salman Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda.
“Keberkahan itu ada pada tiga perkara: Al-Jama’ah (kesatuan kaum muslimin), Ats-Tsarid (makanan sejenis dengan bubur, terkenal di Arab) dan makanan sahur.” (HR. Thabrani)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda.
“Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menjadikan berkah di dalam sahur dan timbangan.” (HR. As-Syirazy)
Keberkahan yang dimaksud yaitu kebaikan yang banyak dan terus bertambah. Juga kebaikan yang tetap dan terus menerus ada.
Dari Abdullah bin Al-Harits, salah seorang sahabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bercerita: “Aku pernah masuk menemui Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang sedang bersahur, kemudian beliau bersabda. “Sesungguhnya makan sahur ini adalah barakah yang Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan kepada kalian, maka janganlah kalian tinggalkan’” (HR. An-Nasa’i dan Ahmad dengan sanad yang shahih)
Keberadaan makan sahur adalah penuh dengan barakah terlihat sangat jelas, karena dengan makan sahur berarti mengikuti sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, menguatkan puasa, menyemangatkan keinginan untuk menambah puasa karena meringankan kesulitan atas orang yang puasa.
Juga menyelisihi Ahlul Kitab, karena mereka tidak bersahur. Oleh sebab itulah Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menamakannya makan sahur ini dengan makanan yang penuh dengan berkah. Sebagaimana dalam hadis dari dua sahabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, yaitu Al-Irbath bin Syariyah dan Abu Darda ‘Radhiyallahu ‘Anhuma:
“Mari kita makan makanan yang penuh dengan berkah, yaitu makan sahur.”
Dikutip dari ceramah dari Ustad Ahmad Zainuddin Lc, yang ditayangkan di kanal muslim Rodja, tentang hikmah dan keutamaan sahur bagi umat muslim, dijelaskan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memerintahkan kita untuk makan sahur sebagai pembeda antara puasa kita dengan puasanya Ahlul Kitab.
Hal ini berdasarkan hadis, dari Amr bin ‘Ash Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda.
فَصْلٌ مَا بَيْنَ صِيَامِنَا وَ صِيَامِ أَهْلِ الْكِتَابِ أَكْلَةُ السَّحَرِ
“Pembeda antara puasa kita dengan puasanya ahli kitab adalah makan sahur” (HR. Muslim)
Selain itu, di dalam sahur ada banyak keutamannya. Di antaranya, yakni :
1. Penuh dengan berkah
Dari Salman Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda.
اَلْبَرَكَةُ فِيْ ثَلاَثَةٍ :اَلْجَمَاعَةُ، وَالثَّرِيْدُ، وَالسَّحُوْرُ
“Keberkahan itu ada pada tiga perkara: Al-Jama’ah (kesatuan kaum muslimin), Ats-Tsarid (makanan sejenis dengan bubur, terkenal di Arab) dan makanan sahur.” (HR. Thabrani)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda.
إِنَّ اللَّهَ جَعَلَ الْبَرَكَةَ فِي السَّحُوْرِ وَالْكَيْلِ
“Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menjadikan berkah di dalam sahur dan timbangan.” (HR. As-Syirazy)
Keberkahan yang dimaksud yaitu kebaikan yang banyak dan terus bertambah. Juga kebaikan yang tetap dan terus menerus ada.
Dari Abdullah bin Al-Harits, salah seorang sahabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bercerita: “Aku pernah masuk menemui Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang sedang bersahur, kemudian beliau bersabda. “Sesungguhnya makan sahur ini adalah barakah yang Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan kepada kalian, maka janganlah kalian tinggalkan’” (HR. An-Nasa’i dan Ahmad dengan sanad yang shahih)
Keberadaan makan sahur adalah penuh dengan barakah terlihat sangat jelas, karena dengan makan sahur berarti mengikuti sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, menguatkan puasa, menyemangatkan keinginan untuk menambah puasa karena meringankan kesulitan atas orang yang puasa.
Juga menyelisihi Ahlul Kitab, karena mereka tidak bersahur. Oleh sebab itulah Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menamakannya makan sahur ini dengan makanan yang penuh dengan berkah. Sebagaimana dalam hadis dari dua sahabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, yaitu Al-Irbath bin Syariyah dan Abu Darda ‘Radhiyallahu ‘Anhuma:
هَلُمَّ إِلَى الْغَدَاءِ الْمُبَارَكِ : يَعْنِي السَّحُوْرَ
“Mari kita makan makanan yang penuh dengan berkah, yaitu makan sahur.”