Sejarah LGBT di Dunia dalam Perspektif Al-Qur'an
Rabu, 25 Mei 2022 - 15:32 WIB
LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) telah menjadi fenomena global yang ramai diperbincangkan masyarakat. Dalam Islam, LGBT merupakan bentuk penyimpangan dan perbuatan yang amat keji.
LGBT ini sebenarnya bukanlah fenomena baru. Sejarah LGBT pertama kali terjadi pada zaman Nabi Luth 'alaihissalam. Allah Ta'ala mengabadikan kisahnya dalam Al-Qur'an sebagai peringatan kepada manusia agar tidak melakukan penyimpangan dan melampaui batas.
Adapun menurut kaum transgender, kisah cinta sesama jenis sudah ada pada masa peradaban kuno yaitu pada zaman Yunani kuno. Setelah perang dunia kedua, kelompok homoseksual ini muncul kembali dan memulai pengaruhnya di dunia Barat seperti Inggris, Prancis, Jerman, Belanda, dan Amerika Serikat. (LGBT, 2016)
Berikut kisah penyimpangan seksual pertama di dunia dilakukan oleh kaum Nabi Luth yang durhaka. Penyimpangan ini menjadi sejarah LGBT yang belum pernah dilakukan manusia sebelumnya. Berikut firman-Nya dalam Al-Qur'an.
وَلُوۡطًا اِذۡ قَالَ لِقَوۡمِهٖۤ اَتَاۡتُوۡنَ الۡفَاحِشَةَ مَا سَبَقَكُمۡ بِهَا مِنۡ اَحَدٍ مِّنَ الۡعٰلَمِيۡنَ
Artinya: "Dan (Kami juga telah mengutus) Luth, ketika dia berkata kepada kaumnya, "Mengapa kamu melakukan perbuatan keji, yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun sebelum kamu (di dunia ini)." QS Al-A'raf Ayat 80)
Setelah kisah kaum Samud yang binasa disambar petir akibat kedurhakaan mereka, Allah menceritakan kisah lain yakni Nabi Luth beserta kaumnya. "Dan Kami juga telah mengutus Nabi Luth. Ingatlah ketika dia berkata dengan nada keras kepada kaumnya yang ketika itu melakukan kedurhakaan besar: "Mengapa kamu melakukan perbuatan keji, yakni perbuatan teramat buruk, yaitu homoseksual, yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun di zaman apa pun sebelum kamu di dunia ini?" Nabi Luth berharap dengan ucapannya, mereka sadar dan meninggalkan perbuatan itu.
Dalam tafsir Kementerian Agama, ayat ini menerangkan bahwa Allah mengutus Nabi Luth untuk menyampaikan agama kepada kaumnya agar mereka menyembah Allah. Nabi Luth bertanya kepada mereka dengan nada keras: "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan keji yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun sebelum kamu" dengan harapan mereka sadar untuk meninggalkan prilaku keji itu.
Kaum Nabi Luth adalah orang yang pertama kali melakukan sodomi (homoseks) maka mereka mendapatkan dosa seperti dosa orang yang menirunya, sebagaimana diterangkan dalam hadis berikut:
"Orang yang membuat suatu kebiasaan buruk dalam Islam, lalu kebiasaan buruk itu dikerjakan sesudahnya, maka ia akan menanggung seperti dosa orang yang melakukan kebiasaan buruk itu." (HR Muslim)
Hadis lain menerangkan: "Orang yang mengajak kepada jalan yang benar maka ia mendapat ganjaran sama banyaknya dengan ganjaran yang diberikan kepada pengikut-pengikutnya dan hal itu tidak sedikit pun mengurangi ganjaran mereka itu. Dan orang yang mengajak berbuat kejahatan maka ia mendapat dosa sama banyaknya dengan dosa pengikut-pengikutnya dan hal itu tidak dikurangi sedikit pun dari dosa mereka itu." (HR Muslim)
Allah menciptakan laki-laki dan perempuan dengan tujuan mengembangkan keturunan manusia guna memakmurkan alam ini. Masing-masing jenis memiliki nafsu birahi yang mendorong terwujudnya kebutuhan bertemunya kedua jenis manusia ini.
Perempuan dalam bentuk kejadiannya adalah indah, halus dan menarik. Antara laki-laki dan perempuan terjadi saling tarik-menarik laksana tarikan antara positif dan negatif. Alangkah ganjilnya bila ada golongan manusia yang menyimpang dari ketentuan Allah itu. Alangkah besarnya pelanggaran terhadap kemanusiaan yang dilakukan seseorang laki-laki dengan menggauli laki-laki lain.
Perbuatan kaum Nabi Luth dapat dikatakan sangat buruk dan dapat menjatuhkan derajat manusia dan kemanusiaan sehingga lebih rendah dari hewan. Hal ini karena hewan jantan tidak ada yang berhubungan dengan jantan pula sebagaimana yang dilakukan umat Nabi Luth. Ketetapan Allah berkaitan dengan hal ini, adalah laki-laki untuk perempuan dan perempuan untuk laki-laki.
Kaum nabi Luth bukan saja ingkar kepada Allah dan tidak bersyukur atas nikmat-Nya, tetapi juga melakukan homoseksual yang akhirnya juga mendorong para wanita melakukan lesbian (saling berhubungan sesamanya). Allah mengutus Nabi Luth kepada kaum seperti ini untuk menyampaikan ajaran Allah agar mereka kembali ke jalan yang benar dan meninggalkan kelakuan buruk dan bertentangan dengan sunatullah.
Karena mereka menolak ajakan Nabi Luth, maka Allah membinasakan kaum durhaka tersebut. "Maka, tatkala datang azab Kami, Kami balikkan (kota itu), dan Kami turunkan di atasnya hujan batu, (seperti) tanah liat dibakar bertubi-tubi. Diberi tanda oleh Tuhanmu. Dan siksaan itu tidaklah jauh dari orang-orang yang zalim." (QS Hud: 82-83 )
Wilayah yang terkena azab ini bernama Al-Mutafikah yang di dalamnya terdapat lima kota, yaitu Sabah, Sarah, Amarah, Duma, dan Sodom. At-Tabari dalam kitabnya "Tarikh al-Rusul wa al-Muluk" menyebutkan, bahwa Sodom kini terletak di Yordania. Sementara Ibnu Katsir dalam kitabnya berjudul Qisas Al-Anbiya menyebut lebih detail, lokasinya berada di pantai bagian barat Laut Mati, atau dalam bahasa Arab disebut Al-Bahr al-Mayyit.
Untuk diketahui, Nabi Luth adalah anak Haran bin Tarikh. Tarikh adalah saudara Nabi Ibrahim. Nabi Luth dilahirkan di daerah tepian timur dari selatan Irak yang dahulunya dinamakan Babilon. Atas kehendak Nabi Ibrahim, Luth berdiam di Kota Sodom, salah satu kota di daerah Yordania. Beliau wafat di sekitar Yordania dahulu terkenal dengan nama Laut Luth.
LGBT ini sebenarnya bukanlah fenomena baru. Sejarah LGBT pertama kali terjadi pada zaman Nabi Luth 'alaihissalam. Allah Ta'ala mengabadikan kisahnya dalam Al-Qur'an sebagai peringatan kepada manusia agar tidak melakukan penyimpangan dan melampaui batas.
Adapun menurut kaum transgender, kisah cinta sesama jenis sudah ada pada masa peradaban kuno yaitu pada zaman Yunani kuno. Setelah perang dunia kedua, kelompok homoseksual ini muncul kembali dan memulai pengaruhnya di dunia Barat seperti Inggris, Prancis, Jerman, Belanda, dan Amerika Serikat. (LGBT, 2016)
Berikut kisah penyimpangan seksual pertama di dunia dilakukan oleh kaum Nabi Luth yang durhaka. Penyimpangan ini menjadi sejarah LGBT yang belum pernah dilakukan manusia sebelumnya. Berikut firman-Nya dalam Al-Qur'an.
وَلُوۡطًا اِذۡ قَالَ لِقَوۡمِهٖۤ اَتَاۡتُوۡنَ الۡفَاحِشَةَ مَا سَبَقَكُمۡ بِهَا مِنۡ اَحَدٍ مِّنَ الۡعٰلَمِيۡنَ
Artinya: "Dan (Kami juga telah mengutus) Luth, ketika dia berkata kepada kaumnya, "Mengapa kamu melakukan perbuatan keji, yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun sebelum kamu (di dunia ini)." QS Al-A'raf Ayat 80)
Setelah kisah kaum Samud yang binasa disambar petir akibat kedurhakaan mereka, Allah menceritakan kisah lain yakni Nabi Luth beserta kaumnya. "Dan Kami juga telah mengutus Nabi Luth. Ingatlah ketika dia berkata dengan nada keras kepada kaumnya yang ketika itu melakukan kedurhakaan besar: "Mengapa kamu melakukan perbuatan keji, yakni perbuatan teramat buruk, yaitu homoseksual, yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun di zaman apa pun sebelum kamu di dunia ini?" Nabi Luth berharap dengan ucapannya, mereka sadar dan meninggalkan perbuatan itu.
Dalam tafsir Kementerian Agama, ayat ini menerangkan bahwa Allah mengutus Nabi Luth untuk menyampaikan agama kepada kaumnya agar mereka menyembah Allah. Nabi Luth bertanya kepada mereka dengan nada keras: "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan keji yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun sebelum kamu" dengan harapan mereka sadar untuk meninggalkan prilaku keji itu.
Kaum Nabi Luth adalah orang yang pertama kali melakukan sodomi (homoseks) maka mereka mendapatkan dosa seperti dosa orang yang menirunya, sebagaimana diterangkan dalam hadis berikut:
"Orang yang membuat suatu kebiasaan buruk dalam Islam, lalu kebiasaan buruk itu dikerjakan sesudahnya, maka ia akan menanggung seperti dosa orang yang melakukan kebiasaan buruk itu." (HR Muslim)
Hadis lain menerangkan: "Orang yang mengajak kepada jalan yang benar maka ia mendapat ganjaran sama banyaknya dengan ganjaran yang diberikan kepada pengikut-pengikutnya dan hal itu tidak sedikit pun mengurangi ganjaran mereka itu. Dan orang yang mengajak berbuat kejahatan maka ia mendapat dosa sama banyaknya dengan dosa pengikut-pengikutnya dan hal itu tidak dikurangi sedikit pun dari dosa mereka itu." (HR Muslim)
Allah menciptakan laki-laki dan perempuan dengan tujuan mengembangkan keturunan manusia guna memakmurkan alam ini. Masing-masing jenis memiliki nafsu birahi yang mendorong terwujudnya kebutuhan bertemunya kedua jenis manusia ini.
Perempuan dalam bentuk kejadiannya adalah indah, halus dan menarik. Antara laki-laki dan perempuan terjadi saling tarik-menarik laksana tarikan antara positif dan negatif. Alangkah ganjilnya bila ada golongan manusia yang menyimpang dari ketentuan Allah itu. Alangkah besarnya pelanggaran terhadap kemanusiaan yang dilakukan seseorang laki-laki dengan menggauli laki-laki lain.
Perbuatan kaum Nabi Luth dapat dikatakan sangat buruk dan dapat menjatuhkan derajat manusia dan kemanusiaan sehingga lebih rendah dari hewan. Hal ini karena hewan jantan tidak ada yang berhubungan dengan jantan pula sebagaimana yang dilakukan umat Nabi Luth. Ketetapan Allah berkaitan dengan hal ini, adalah laki-laki untuk perempuan dan perempuan untuk laki-laki.
Kaum nabi Luth bukan saja ingkar kepada Allah dan tidak bersyukur atas nikmat-Nya, tetapi juga melakukan homoseksual yang akhirnya juga mendorong para wanita melakukan lesbian (saling berhubungan sesamanya). Allah mengutus Nabi Luth kepada kaum seperti ini untuk menyampaikan ajaran Allah agar mereka kembali ke jalan yang benar dan meninggalkan kelakuan buruk dan bertentangan dengan sunatullah.
Karena mereka menolak ajakan Nabi Luth, maka Allah membinasakan kaum durhaka tersebut. "Maka, tatkala datang azab Kami, Kami balikkan (kota itu), dan Kami turunkan di atasnya hujan batu, (seperti) tanah liat dibakar bertubi-tubi. Diberi tanda oleh Tuhanmu. Dan siksaan itu tidaklah jauh dari orang-orang yang zalim." (QS Hud: 82-83 )
Wilayah yang terkena azab ini bernama Al-Mutafikah yang di dalamnya terdapat lima kota, yaitu Sabah, Sarah, Amarah, Duma, dan Sodom. At-Tabari dalam kitabnya "Tarikh al-Rusul wa al-Muluk" menyebutkan, bahwa Sodom kini terletak di Yordania. Sementara Ibnu Katsir dalam kitabnya berjudul Qisas Al-Anbiya menyebut lebih detail, lokasinya berada di pantai bagian barat Laut Mati, atau dalam bahasa Arab disebut Al-Bahr al-Mayyit.
Untuk diketahui, Nabi Luth adalah anak Haran bin Tarikh. Tarikh adalah saudara Nabi Ibrahim. Nabi Luth dilahirkan di daerah tepian timur dari selatan Irak yang dahulunya dinamakan Babilon. Atas kehendak Nabi Ibrahim, Luth berdiam di Kota Sodom, salah satu kota di daerah Yordania. Beliau wafat di sekitar Yordania dahulu terkenal dengan nama Laut Luth.
(rhs)