Kisah Kegagalan Khalifah Al-Hadi Menyingkirkan Harun Al-Rasyid
Rabu, 25 Mei 2022 - 17:34 WIB
Suatu ketika dia mendengar bahwa Al-Hadi sakit tidak berdaya. Khairuzan melihat inilah saatnya. Dia memerintahkan kepada beberapa budak perempuannya untuk secara persuasif mendekati Al-Hadi. Dan ketika saatnya tepat, budak itupun membekap leher Al-Hadi dengan selendangnya. Al-Hadi yang sedang sakit tak mampu berkutik. Dia akhirnya mati di tangan budak perempuan tersebut.
Setelah memastikan kematian Al-Hadi, Khaizuran segera mengirimkan surat kepada Yahya bin Khalid al Barmaki, yang isinya kurang lebih sebagai berikut: ”Pria itu (Al-Hadi) sudah mati, jadi segeralah bertindak tegas. Jangan sampai gagal. Lakukan dengan tepat dan presisi!”
Mendapat kabar mengejutkan ini, Yahya segera mengamankan proses transisi.
Menurut Tabari, Al-Hadi wafat pada malam Jum’at, sekitar pertengahan bulan Rabiul Awal 170 H/ September 786 M. Pada malam itu juga, berita kematian Al-Hadi langsung disiarkan, sekaligus mengumumkan pengangkatan Harun Al-Rasyid sebagai penggantinya. Khaizuran, memerintahkan Harun agar segera ke Baghdad. Harun pun langsung bergegas menjemput takdirnya.
Menariknya, pada malam yang sama lahirlah putra Harun Al-Rasyid yang bernama Abdullah Al-Ma’mum. Kelak, dia akan naik tahta menggantikan ayahnya. Ash-Shuli berkata: “…tidak ada satu malam pun dalam sejarah umat manusia ketika seorang khalifah mangkat, seorang khalifah baru dinobatkan dan seorang calon khalifah dilahirkan, kecuali malam itu..”
Setelah memastikan kematian Al-Hadi, Khaizuran segera mengirimkan surat kepada Yahya bin Khalid al Barmaki, yang isinya kurang lebih sebagai berikut: ”Pria itu (Al-Hadi) sudah mati, jadi segeralah bertindak tegas. Jangan sampai gagal. Lakukan dengan tepat dan presisi!”
Mendapat kabar mengejutkan ini, Yahya segera mengamankan proses transisi.
Menurut Tabari, Al-Hadi wafat pada malam Jum’at, sekitar pertengahan bulan Rabiul Awal 170 H/ September 786 M. Pada malam itu juga, berita kematian Al-Hadi langsung disiarkan, sekaligus mengumumkan pengangkatan Harun Al-Rasyid sebagai penggantinya. Khaizuran, memerintahkan Harun agar segera ke Baghdad. Harun pun langsung bergegas menjemput takdirnya.
Menariknya, pada malam yang sama lahirlah putra Harun Al-Rasyid yang bernama Abdullah Al-Ma’mum. Kelak, dia akan naik tahta menggantikan ayahnya. Ash-Shuli berkata: “…tidak ada satu malam pun dalam sejarah umat manusia ketika seorang khalifah mangkat, seorang khalifah baru dinobatkan dan seorang calon khalifah dilahirkan, kecuali malam itu..”
Baca Juga
(mhy)
Lihat Juga :