Sejarah Kurban: Ibadah yang Bukan Hanya Disyariatkan kepada Nabi Ibrahim
Senin, 06 Juni 2022 - 05:15 WIB
Sifat-sifat yang demikian itulah yang harus dibunuh, ditiadakan, dan dijadikan kurban demi mencapai kurban (kedekatan) diri kepada Allah Swt.
Allah mengingatkan dalam firman-Nya dalam QS al-Hajj [22] : 37, sebagai berikut:
نْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَٰكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَىٰ مِنْكُمْ ۚ كَذَٰلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ ۗ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِينَ
Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.
Dengan demikian tidaklah ada kaitan antara daging dan darah dengan qurban (kedekatan) kepada Allah, kalaupun ada yakni dalam rangka meringankan beban mereka yang membutuhkan, membela orang yang lemah dan meningkatkan derajat kemanusiaan.
Dari kisah keteladanan Nabi Ibrahim AS, kita juga dapat mengambil pelajaran bahwa harus siap mengurbankan segala sesuatu yang paling kita cintai sekalipun, guna menjalankan perintah Allah. Semoga.
Allah mengingatkan dalam firman-Nya dalam QS al-Hajj [22] : 37, sebagai berikut:
نْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَٰكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَىٰ مِنْكُمْ ۚ كَذَٰلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ ۗ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِينَ
Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.
Dengan demikian tidaklah ada kaitan antara daging dan darah dengan qurban (kedekatan) kepada Allah, kalaupun ada yakni dalam rangka meringankan beban mereka yang membutuhkan, membela orang yang lemah dan meningkatkan derajat kemanusiaan.
Dari kisah keteladanan Nabi Ibrahim AS, kita juga dapat mengambil pelajaran bahwa harus siap mengurbankan segala sesuatu yang paling kita cintai sekalipun, guna menjalankan perintah Allah. Semoga.
(mhy)
Lihat Juga :