Pahala dan Keutamaan Ibadah Kurban

Selasa, 07 Juni 2022 - 08:14 WIB
Kurban diwajibkan kepada seorang muslim yang sudah mampu, yang pahala dan keutamaannya bisa menenangkan hati karena merasa kita sudah melepaskan diri dari tanggungan kepada Allah untuk berkurban. Foto ilustrasi/ist
Pahala menyembelih hewan kurban dengan niat Taqarrub Ilallah (niat mendekatkan diri kepada Allah) adalah menjadi orang yang Shalih di hadapan Allah. Dan itu adalah sebaik-baik pahala di sisi Allah. Mengapa pahalanya langsung diganjar Allah sebagai orang yang Shalih? Karena menyembelih kurban adalah suatu ibadah yang mulia dan bentuk pendekatan diri pada Allah. Bahkan seringkali ibadah kurban digandengkan dengan ibadah salat.

Firman Allah Ta’ala :

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ


“Dirikanlah salat dan berkurbanlah (an nahr).” (QS. Al Kautsar: 2).



Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda seperti yang dituturkan Abu Hurairah :

“Barangsiapa yang memiliki kelapangan (rezeki) dan tidak berqurban, maka janganlah ia mendekati tempat shalat kami.” (HR. Ibnu Majah).

Menurut kitab Mawsu’ah Al Fiqhiyyah Al Kuwaitiyyah, beberapa pendapat ulama mengatakan karena Allah Ta'ala memerintah dan juga ada peringatan dari Rasulullah, maka kurban ini dihukumi wajib bagi yang mampu. Meski pendapat ulama lainnya adalah Sunnah muakkad (sunah yang dikuatkan).

Bahkan menurut kitab fiqh shahih sunnah, pahala berkurban sangat melebihi pahala sedekah. Yakni ibadah kurban lebih baik daripada bersedekah dengan uang yang semisal dengan hewan kurban.

Keutamaan lain kurban adalah bisa menenangkan hati karena merasa kita sudah melepaskan diri dari tanggungan kepada Allah untuk berkurban.

Dalam buku berjudul Adhwa-ul Bayan fii Iidhohil Qur’an bil Qur’an, Syaikh Muhammad Al Amin Asy Syinqithi mengatakan, janganlah meninggalkan ibadah kurban jika seseorang mampu untuk menunaikannya. Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri memerintahkan, “Tinggalkanlah perkara yang meragukanmu dan ambil perkara yang tidak meragukanmu.”

Jadi selayaknya bagi mereka yang mampu agar tidak meninggalkan berkurban. Karena dengan berkurban akan lebih menenangkan hati dan melepaskan tanggungan.

Dijelaskan dalam Al-Qur'an bahwa yang ingin dicapai dari ibadah kurban adalah keshalihan kepada Allah, keikhlasan, dan sekaligus ketakwaan. Artinya, bukan hanya daging atau darahnya.

AllahTa’alaberfirman :

لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ


“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah,tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.” (QS. Al Hajj: 37)

Jadi, bukanlah yang dimaksudkan hanyalah menyembelih saja. Sebab yang diharapkan Allah Ta'ala bukanlah daging dan darah kurban tersebut. Allah tidaklah butuh pada segala sesuatu dan dialah yang pantas diagung-agungkan. Yang Allah Ta'ala kehendaki dari kurban tersebut adalah keikhlasan, ihtisab (selalu mengharap-harap pahala dari-Nya) dan niat yang lurus dari hambaNya untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala.



Wallahu'alam.
(wid)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bertanya kepada para sahabat: Tahukah kalian, siapakah orang yang bangkrut itu?  Para sahabat menjawab: Menurut kami, orang yang bangkrut diantara kami adalah orang yang tidak memiliki uang dan harta kekayaan.  Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya umatku yang bangkrut adalah orang yang pada hari kiamat datang dengan shalat, puasa, dan zakat, tetapi ia selalu mencaci-maki, menuduh, dan makan harta orang lain serta membunuh dan menyakiti orang lain. Setelah itu, pahalanya diambil untuk diberikan kepada setiap orang dari mereka hingga pahalanya habis, sementara tuntutan mereka banyak yang belum terpenuhi. Selanjutnya, sebagian dosa dari setiap orang dari mereka diambil untuk dibebankan kepada orang tersebut, hingga akhirnya ia dilemparkan ke neraka.

(HR. Muslim No. 4678)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More