Kisah Agresi Bangsa Khazar ke Armenia, 100.000 Muslim Wafat

Rabu, 15 Juni 2022 - 05:15 WIB
Agresi bangsa Khazar ke Armenia, wilayah Abbasiyah, menewaskan 100.000 lebih penduduk muslim. Foto/Ilustrasi: Ist
Pada tahun 183 H bisa dikatakan menjadi tahun yang menyedihkan bagi kaum Muslimin. Agresi bangsa Khazar ke Armenia , wilayah Abbasiyah, menewaskan 100.000 lebih penduduk muslim. Tahun tersebut menjadi pukulan berat bagi pemerintahan khalifah kelima Abbasiyah, Harun Al-Rasyid .

Akbar Shah Najeebabadi dalam bukunya berjudul "The History Of Islam", menuturkan pada tahun 183 H, Bangsa Khazar yang menempati wilayah utara pegunungan Kaukasus, melakukan agresi ke Armenia yang ketika itu masuk dalam teritori Dinasti Abbasiyah .



Awal mula terjadinya agresi ini, ketika putri Raja Khazar berjalan bersama sejumlah pengawalnya hingga memasuki wilayah kaum Muslimin. Tidak jelas bagaimana kejadian persisnya, tapi diberitakan kemudian bahwa putri tersebut menghilang.

Para prajurit yang mengawal sang putri mengadukan pada Raja Khazar bahwa sang putri telah dibunuh secara kejam oleh orang-orang Islam di Armenia. Sesaat setelah itu, Raja Khazar langsung murka. Dia memerintahkan agar mengumpulkan semua pasukan dan sumber daya yang dimiliki, untuk menuntut balas atas penghinaan ini.

Dalam versi yang agak berbeda, dalam buku The History of al-Tabari disebutkan diceritakan dari sumber yang diyakini Tabari bahwa awal mula terjadinya agresi Bangsa Khazar terjadi ketika gubernur Armenia, Said bin Salam, mengeksekusi Al-Munajjim Al-Sulami salah satu penguasa lokal di tepi Laut Kaspia.

Mendengar ini, putra dari Al-Munajjim mengadu kepada penguasa Khazar. Dia memohon bantuan darinya agar membalaskan dendamnya pada Said bin Salam. Raja Khazar pun memenuhi permohonan tersebut, dan melakukan agresi ke Armenia.

Terlepas dari cerita mana yang benar. Tapi yang jelas, agresi Bangsa Khazar ke Armenia menjadi catatan penting bagi sejarawan.



Sejak awal sejarah militernya, baru kali ini wilayah kaum Muslimin ditaklukkan oleh bangsa lain yang mengakibatkan kerusakan demikian parah.

Tabari mengatakan, Bangsa Khazar menyerang Armenia dengan bala tentara yang sangat besar. Dalam waktu singkat mereka berhasil menaklukan dan menguasai sepenuhnya wilayah tersebut. Adapun Said bin Salam, dia berhasil melarikan diri.

Setelah berhasil menguasai Armenia, para prajurit Khazar melakukan pembantaian dan pemerkosaan terhadap penduduknya.

Menurut keyakinan Tabari, mereka melakukan ini setidaknya selama tujuh puluh hari. Alhasil, jumlah kurban yang tewas selama peristiwa ini, lebih dari 100.000 kaum Muslimin.

Imam As-Suyuthi dalam bukunya berjudul Tarikh Khulafa’; Sejarah Para Khalifah mengatakan, peristiwa ini telah menorehkan luka sejarah yang dalam, karena peristiwa semacam ini belum pernah terjadi sebelumnya.

Mendengar tragedi ini, Khalifah Harun Al-Rasyid memerintahkan kepada Yazid bin Mizyad yang ketika itu menjabat sebagai gubernur Azarbaijan untuk mengirimkan segera pasukannya ke Armenia.

Begitu mendengar pasukan Abbasiyah mendekat, prajurit-prajurit Khazar pun pergi melarikan diri. Yazid bin Mizyad kemudian memulihkan situasi yang terjadi di Armenia dan mengembalikan wilayah tersebut sebagai bagian dari wilayah Ababsiyah.

Tahun 183 H bisa dikatakan tahun yang menyedihkan bagi kaum Muslimin. Jumlah kurban yang jatuh dalam agresi bangsa Khazar ke Armenia memberi pukulan hebat pada mereka, khususnya Harun Al-Rasyid.



Konflik dengan Bizantium

Pada masa Khalifah Harun Al-Rasyid, Dinasti Abbasiyah memang tak sepi dari konflik. Sebelum terjadi agresi bangsa Khazar ke Armenia, konflik juga pecah dengan Bizantium. Konflik tersebut pecah pada tahun 181 H.
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Farwah bin Naufal Al Asyja'i dia berkata: Saya pernah bertanya kepada Aisyah tentang doa yang pernah diucapkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saat memohon kepada Allah Azza wa Jalla, maka Aisyah menjawab, sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah berdoa: ALLAHUMMA INNI A'UUDZU BIKA MIN SYARRI MAA 'AMILTU WA MIN SYARRI MAA LAM A'MAL (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatan yang telah aku lakukan dan yang belum aku lakukan).

(HR. Muslim No. 4891)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More