Inilah Sebab Diturunkannya Surat Al-Ikhlas Berikut Manfaatnya
Jum'at, 17 Juni 2022 - 23:03 WIB
Surat Al-Ikhlas (الإخلاص) merupakan surat yang sangat populer di kalangan umat Islam. Surat yang terdiri 4 ayat ini memiliki fadhilah dan manfaat luar biasa.
Inilah sebab diturunkannya (asbabun nuzul) Surat Al-Ikhlas sebagaimana diterangkan Syaikh Muhammad bin Abu Bakar Ushfury dalam Kitab Al-Mawaizh Al-Usfuriyah.
Dikisahkan dari Ubay bin Ka'ab, suatu hari orang-orang kafir Mekkah tengah berkumpul di antaranya Amir bin Thufail, Zaid bin Qois, dan lainnya berkata: "Hai Muhammad! Beritahu kami sifat Tuhanmu! Apakah berasal dari emas, perak, besi atau tembaga? Karena tuhan-tuhan kami adalah berasal dari benda-benda itu."
Mendengar pertanyaan orang kafir itu, Rasulullah shollallohu 'alaihi wasallam berkata: "Aku adalah utusan Allah. Sesungguhnya Allah tidak menyamai sesuatu. Aku tidak mengatakan kalau Allah itu adalah sesuatu."
Kemudian Allah 'azza wa Jalla menurunkan kepada Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam Surat Al-Ikhlas berikut:
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ . اللَّهُ الصَّمَدُ . لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ . وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
Artinya: "Katakanlah (Muhammad): "Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia." (QS Al-Ikhlas: Ayat 1-4)
Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu berkata: "As-Shomad adalah Dzat yang tidak memiliki perut, tidak makan dan tidak minum. Andaikan Allah itu memiliki perut maka Dia tentu membutuhkan sesuatu. Padahal Dia itu tidak membutuhkan sesuatu apapun, melainkan segala makhluk membutuhkan-Nya. Ada yang mengatakan bahwa "as-Shomad" adalah tidak melahirkan dan tidak dilahirkan.
Maksud "Lam Yalid" adalah Allah tidak memiliki anak yang kemudian nantinya mewarisi kerajaan-Nya. Maksud "Lam Yuulad" adalah Allah tidak memiliki bapak yang memberikan warisan kepada-Nya. Maksud "Walam Yakun Lahu Kufuwan Ahad" adalah bahwa Allah tidak memiliki lawan, tidak memiliki saingan, tidak memiliki sesama, dan tidak ada siapapun yang menyamai-Nya.
Kisah Suroqoh bin Malik
Dalam riwayat lain disebutkan bahwa sebab diturunkannya Surat Al-Ikhlas adalah ketika Rasulullah SAW hendak Hijrah menuju Madinah, maka orang-orang kafir Mekkah berkumpul di pintu jalan Nadwah, yaitu jalan perkampungan Abu Jahl. Mereka berkata: "Barang siapa membawa Muhammad atau kepalanya kepada kita maka kita akan memberinya 100 unta yang merah yang hitam biji matanya."
Kemudian seorang laki-laki bernama Suroqoh bin Malik berdiri dan berkata: "Aku akan membawa Muhammad kepada kalian."
Akhirnya, mereka pun menanggung harta unta itu untuknya. Pada suatu hari, Suroqoh mengejar Rasulullah SAW. Ia berhasil menyusulnya. Ia kemudian mengunuskan pedangnya untuk membunuh Rasulullah. Tiba-tiba tanah menahannya hingga kaki kuda Suroqoh terperosok ke dalam tanah setinggi lutut.
Kemudian Suroqoh berkata: "Wahai Rasulullah! Ampuni aku! Ampuni aku!" Kemudian Rasulullah berdoa dan Suroqoh terselamatkan. Setelah beberapa saat, Suroqoh kembali mengunuskan pedang untuk membunuh Rasulullah. Kemudian kaki kudanya kembali terperosok hingga sampai pusar.
"Ampuni aku! Ampuni aku! Aku tidak akan melakukannya lagi," kata Suroqoh. Kemudian Rasulullah berdoa dan Suroqohpun terselamatkan.
Kemudian Suroqoh turun dari kudanya dan mencegah Rasulullah di depan unta beliau. Kemudian ia berkata: "Wahai Rasulullah! Beritahu aku! Siapakah Tuhanmu yang memiliki kekuasaan semacam ini? Apakah terbuat dari emas atau perak?"
Rasulullah menundukkan kepala dan diam sebentar. Kemudian Jibril turun dan mengatakan:
"Katakanlah! Hai Muhammad! Allah adalah Dzat Yang Maha Esa. Allah adalah Dzat yang dibutuhkan oleh semua makhluk. Dia tidak melahirkan dan tidak dilahirkan. Tidak ada satupun yang menyamai-Nya. Katakanlah! Hai Muhammad! Allah adalah Dzat yang menciptakan langit dan bumi. Dia telah menciptakan pasangan-pasangan dari kalian dan untuk kalian dan juga menciptakan pasangan-pasangan dari binatang-binatang ternak. Tidak ada sesuatu yang menyamai-Nya. Dia adalah Dzat Yang Maha Mendengar dan Maha Melihat."
Mendengar ucapan Rasulullah, Suroqoh berkata: "Wahai Rasulullah! Tuntun aku masuk Islam!" Kemudian Rasulullah menuntunnya masuk Islam dan keislamannya menjadi baik.
Manfaat Surat Al-Ikhlas
Inilah sebab diturunkannya (asbabun nuzul) Surat Al-Ikhlas sebagaimana diterangkan Syaikh Muhammad bin Abu Bakar Ushfury dalam Kitab Al-Mawaizh Al-Usfuriyah.
Dikisahkan dari Ubay bin Ka'ab, suatu hari orang-orang kafir Mekkah tengah berkumpul di antaranya Amir bin Thufail, Zaid bin Qois, dan lainnya berkata: "Hai Muhammad! Beritahu kami sifat Tuhanmu! Apakah berasal dari emas, perak, besi atau tembaga? Karena tuhan-tuhan kami adalah berasal dari benda-benda itu."
Mendengar pertanyaan orang kafir itu, Rasulullah shollallohu 'alaihi wasallam berkata: "Aku adalah utusan Allah. Sesungguhnya Allah tidak menyamai sesuatu. Aku tidak mengatakan kalau Allah itu adalah sesuatu."
Kemudian Allah 'azza wa Jalla menurunkan kepada Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam Surat Al-Ikhlas berikut:
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ . اللَّهُ الصَّمَدُ . لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ . وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
Artinya: "Katakanlah (Muhammad): "Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia." (QS Al-Ikhlas: Ayat 1-4)
Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu berkata: "As-Shomad adalah Dzat yang tidak memiliki perut, tidak makan dan tidak minum. Andaikan Allah itu memiliki perut maka Dia tentu membutuhkan sesuatu. Padahal Dia itu tidak membutuhkan sesuatu apapun, melainkan segala makhluk membutuhkan-Nya. Ada yang mengatakan bahwa "as-Shomad" adalah tidak melahirkan dan tidak dilahirkan.
Maksud "Lam Yalid" adalah Allah tidak memiliki anak yang kemudian nantinya mewarisi kerajaan-Nya. Maksud "Lam Yuulad" adalah Allah tidak memiliki bapak yang memberikan warisan kepada-Nya. Maksud "Walam Yakun Lahu Kufuwan Ahad" adalah bahwa Allah tidak memiliki lawan, tidak memiliki saingan, tidak memiliki sesama, dan tidak ada siapapun yang menyamai-Nya.
Kisah Suroqoh bin Malik
Dalam riwayat lain disebutkan bahwa sebab diturunkannya Surat Al-Ikhlas adalah ketika Rasulullah SAW hendak Hijrah menuju Madinah, maka orang-orang kafir Mekkah berkumpul di pintu jalan Nadwah, yaitu jalan perkampungan Abu Jahl. Mereka berkata: "Barang siapa membawa Muhammad atau kepalanya kepada kita maka kita akan memberinya 100 unta yang merah yang hitam biji matanya."
Kemudian seorang laki-laki bernama Suroqoh bin Malik berdiri dan berkata: "Aku akan membawa Muhammad kepada kalian."
Akhirnya, mereka pun menanggung harta unta itu untuknya. Pada suatu hari, Suroqoh mengejar Rasulullah SAW. Ia berhasil menyusulnya. Ia kemudian mengunuskan pedangnya untuk membunuh Rasulullah. Tiba-tiba tanah menahannya hingga kaki kuda Suroqoh terperosok ke dalam tanah setinggi lutut.
Kemudian Suroqoh berkata: "Wahai Rasulullah! Ampuni aku! Ampuni aku!" Kemudian Rasulullah berdoa dan Suroqoh terselamatkan. Setelah beberapa saat, Suroqoh kembali mengunuskan pedang untuk membunuh Rasulullah. Kemudian kaki kudanya kembali terperosok hingga sampai pusar.
"Ampuni aku! Ampuni aku! Aku tidak akan melakukannya lagi," kata Suroqoh. Kemudian Rasulullah berdoa dan Suroqohpun terselamatkan.
Kemudian Suroqoh turun dari kudanya dan mencegah Rasulullah di depan unta beliau. Kemudian ia berkata: "Wahai Rasulullah! Beritahu aku! Siapakah Tuhanmu yang memiliki kekuasaan semacam ini? Apakah terbuat dari emas atau perak?"
Rasulullah menundukkan kepala dan diam sebentar. Kemudian Jibril turun dan mengatakan:
"Katakanlah! Hai Muhammad! Allah adalah Dzat Yang Maha Esa. Allah adalah Dzat yang dibutuhkan oleh semua makhluk. Dia tidak melahirkan dan tidak dilahirkan. Tidak ada satupun yang menyamai-Nya. Katakanlah! Hai Muhammad! Allah adalah Dzat yang menciptakan langit dan bumi. Dia telah menciptakan pasangan-pasangan dari kalian dan untuk kalian dan juga menciptakan pasangan-pasangan dari binatang-binatang ternak. Tidak ada sesuatu yang menyamai-Nya. Dia adalah Dzat Yang Maha Mendengar dan Maha Melihat."
Mendengar ucapan Rasulullah, Suroqoh berkata: "Wahai Rasulullah! Tuntun aku masuk Islam!" Kemudian Rasulullah menuntunnya masuk Islam dan keislamannya menjadi baik.
Manfaat Surat Al-Ikhlas