Belajar Mengingat Kematian dari Hafshah binti Sirin

Rabu, 22 Juni 2022 - 14:20 WIB
Hafshah pun kembali berkata, "Tapi pada suatu malam aku pun membaca ayat yang berbunyi 'Apa yang ada di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.' (QS an-Nahl: 96), maka sejak saat itu rasa sesak itu hilang."

Hafshah akhirnya wafat pada usia mendekati 70 tahun, tepatnya pada 101 Hijriyah, di Madinah. Semasa hidupnya, Hafshah melahirkan banyak murid yang terkenal dengan keilmuannya seperti Ayub as-Sikhtiyani, Qotadah bin Da'amah as-Sudusi, Hisyam bin Hassan, dan Khalid al-Khadza. Hafshah mengambil riwayat hadis dari saudara laki-lakinya, Yahya, dan dari Anas bin Malik, Ummu Athiyah al-Anshariyah, Rubab Ummu Raih, Abu al-Aliyah, Abu Dzibyan Khalifah bin Ka'ab, Rabi' bin Ziyad al-Haritsi, dan Khairah Ummul Hasan al-Bashri.

Dengan segala kemuliaan yang dimiliki oleh Hafshah, ia pun dinilai sebagai salah satu tabi’in perempuan terbaik ada masanya. Ahli hadis, Abu Daud mengatakan, “Dua pemimpin perempuan tabi’in, mereka adalah Hafshah binti Sirin dan Amrah binti Abdurrahman, dan setelah mereka berdua adalah Ummu Darda.”

Kisah dari tabi’in Hafshah ini hendaknya menjadi pembelajaraan bagi kita sebagai muslimah agar dapat bersifat zuhud dan senantiasa mengingat kematian.



Wallahu A'lam
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(wid)
Halaman :
cover top ayah
وَمَا يَذۡكُرُوۡنَ اِلَّاۤ اَنۡ يَّشَآءَ اللّٰهُ‌ ؕ هُوَ اَهۡلُ التَّقۡوٰى وَاَهۡلُ الۡمَغۡفِرَةِ
Dan mereka tidak akan mengambil pelajaran darinya (Al-Qur'an) kecuali jika Allah menghendakinya. Dialah Tuhan yang patut kita bertakwa kepada-Nya dan yang berhak memberi ampunan.

(QS. Al-Muddassir Ayat 56)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More