Kiamat 15 Ramadhan Tahun Ini? Begini Pendapat Para Ustaz Kondang

Minggu, 26 April 2020 - 17:45 WIB
Jika seorang budak wanita telah melahirkan tuannya; jika engkau melihat orang yang bertelanjang kaki, tanpa memakai baju serta pengembala kambing telah saling berlomba dalam mendirikan bangunan megah yang menjulang tinggi. Ilustrasi/Ist
DAI kondang Ustaz Abdul Somad, Ustaz Adi Hidayat, sampai kader Nahdlatul Ulama KH Ahmad Muwafiq alias Gus Muwafiq berbicara tentang kiamat. Pendapat mereka sama: Kiamat sudah pasti terjadi dan itu harus diimani. Soal kapan hari akhir itu datang, hanya Allah yang tahu.

Para dai itu bicara dalam jaringan atau daring di sejumlah saluran Youtube saat ceramah dalam pengajian, di berbagai kesempatan. "Kita sudah berada di gerbong pintu kiamat," ujar Ustaz Rahmat Baequni.

Hanya saja, Gus Muwafiq mengingatkan fenomena kiamat akan selalu muncul dalam situasi sulit seperti saat ini di tengah wabah corona atau Covid-19. Biasanya, dalam kondisi seperti itu muncul dua sikap di tengah masyarakat: optimistis dan pesimistis. "Kalau yang optimis, mau kiamat kiamatlah karena kiamat itu sudah pasti terjadi," kata Gus Muwafiq dalam Gusmuwafiqchannel. ( )

Dia menjelaskan, yang kita hadapi saat ini adalah kehidupan. Kehidupan yang masih punya harapan besar. Corona hanyalah cubitan kecil. Walau imbasnya bagi kehidupan besar. "Andai pun kita tahu besok kiamat, hari ini kita harus tetap menanam. Urusan besok kiamat adalah urusan besok. Tugas kehidupan itu adalah menjalankan kehidupan, sepantasnya kita hidup," katanya.

Tema masalah kiamat menjadi sorotan setelah viral video yang yang memberi informasi bahwa kiamat akan datang pada hari Jumat 15 Ramadhan tahun ini. Tanda-tanda tentang itu juga disampaikan. Wabah corona, masjid-masjid yang ditutup, Ka'bah terkunci, serta kemungkinan tidak ada penyelenggaraan haji pada tahun ini menjadi dalih.

Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji, KH Miftah Maulana Habiburrahman atau yang populer dipanggil Gus Miftah mengaku mendapat banyak pertanyaan seputar kiamat belakangan ini. Pada pengajian online di IG akun @gusmiftah, Jumat lalu, Kyai nyetrik ini juga mendapat pertanyaan yang sama. "Bener nggak Gus, kiamat akan terjadi 15 Ramadhan tahun ini?" tanya peserta.

Gus Miftah kembali menegaskan, bahwa kiamat sudah pasti akan terjadi, namun soal kapan waktunya, hanya Allah yang tahu. "Apakah benar terjadi 15 Ramadhan besok, kita lihat saja nanti. Pada tanggal itu kita adakan pengajian lagi kayak begini. Jadi andai kiamat benar-benar terjadi pada hari itu, kita tenang. Kita sedang beribadah ketika hari akhir itu datang," ujar Gus Miftah serius. ( )

Sedangkan Gus Muwafiq mengingatkan bahwa cerita tentang kiamat itu sudah sering diprediksi. "Tapi kan selalu meleset," ujarnya.

Ustaz Rahmat Baequni menyebut ada tiga tanda-tanda bahwa kita berada di pintu gerbang kiamat. Pertama, orang-orang yang berkata jujur didustakan. Kedua, para pendusta dibenarkan. Ketiga, para penghianat diangkat jadi pemimpin satu bangsa, satu kaum. "Kalau itu semua sudah terjadi maka kita berada di pintu gerbong kiamat," katanya.

Rasulullah, kata Ustaz Rahmat, di mana hari-hari itu akan muncul tiga hal. Diangkatnya ilmu dari bumi dengan meninggalnya para ulama.

"Sesungguhnya Allah tidak mengangkat ilmu dari muka bumi dicabut begitu saja. Allah mencabut ilmu dari muka bumi dengan wafatnya para ulama yang lurus. Dibunuh diwafatkan karakternya dipersekusi dan semacamnya. Setelah itu ulama yang muncul di tengah umat adalah ulama-ulama yang su'u. Ciri-ciri mereka memberikan petunjuk bukan dari Al-Quran. dan mereka memberikan sunah bukan dari sunahku," ujar Ustaz Ahmat mengutip sebuah hadis. ( )

5 Hak Prerogatif Allah

Sementara itu, Ustaz Adi Hidayat mengatakan bahwa soal kiamat banyak disampaikan Allah di dalam Al-Quran. "Hanya saja, soal saatnya kapan hanya Allah yang tahu," katanya.

Bahkan malaikat Jibril saja tidak tahu sehingga bertanya hal itu kepada Nabi Muhammad SAW. "Itu hadis qudsi," katanya.

Senada dengan Gus Miftah, Ustaz Adi mengingatkan yang perlu disiapkan adalah kalau nanti diwafatkan, bekal apa yang akan dibawa.

Kapan kiamat terjadi adalah hak prerogatif Allah SWT.

إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْأَرْحَامِ ۖ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا ۖ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dialah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS Al Lukman : 34)

Dari ayat itu ada 5 hak prerogatif Allah yang tidak bisa diganggu gugat. Hanya Allah sendiri yang menurunkannya, dan mengetahui kapan turunnya.

Setelah Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan secara khusus lima perkara gaib, maka Dia mengumumkan pengetahuan-Nya, bahwa pengetahuan-Nya meliputi segala sesuatu.

Dia mengenal yang tersembunyi sebagaimana Dia mengenal yang zahir (tampak). Di antara hikmah-Nya yang sempurna adalah Dia menyembunyikan kelima perkara ini karena dalam menyembunyikannya terdapat maslahat sebagaimana telah diketahui dengan jelas bagi orang yang memikirkannya.

Ujung Umur Dunia

Ustaz Abdul Somad juga mengingatkan bahwa kita sekarang memang sudah di ujung umur dunia. Pada saat Nabi mi'raj, Rasulullah diperlihatkan perempuan tua bersolek. Pada kedua lengannya berderet perhiasan yang mempesona.

Rasulullah bertanya kepada Jibril, “Siapa mereka itu ya Jibril?".

Jibril pun menjawab menjawab, “Ia adalah dunia dengan berbagai perhiasan yang ada padanya.”

Ustaz Abdul Somad menjelaskan bahwa dunia di masa Nabi sudah seperti perempuan tua yang ingin menampakkan diri masih muda. Kini, tentu lebih tua lagi.

Selanjutnya, Ustaz Abdul Somad maupun Ustaz Adi Hidayat sama-sama menyampaikan hadis berikut:

عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَيْضًا قَالَ : بَيْنَمَا نَحْنُ جُلُوْسٌ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم ذَاتَ يَوْمٍ إِذْ طَلَعَ عَلَيْنَا رَجُلٌ شَدِيْدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ شَدِيْدُ سَوَادِ الشَّعْرِ, لاَ يُرَى عَلَيْهِ أَثَرُ السَّفَرِ وَلاَ يَعْرِفُهُ مِنَّا أَحَدٌ, حَتَّى جَلَسَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم, فأَسْنَدَ رُكْبَتَيْهِ إِلَى رُكْبَتَيْهِ, وَوَضَعَ كَفَّيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ, وَ قَالَ : يَا مُحَمَّدُ أَخْبِرْنِيْ عَنِ الإِسْلاَمِ, فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم : اَلإِسْلاَمُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَإِ لَهَ إِلاَّ اللهُ وَ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ, وَتُقِيْمُ الصَّلاَةَ, وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ, وَتَصُوْمَ رَمَضَانَ, وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنِ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيْلاً. قَالَ : صَدَقْتُ. فَعَجِبْنَا لَهُ يَسْئَلُهُ وَيُصَدِّقُهُ. قَالَ : فَأَخْبِرْنِيْ عَنِ الإِيْمَانِ, قَالَ : أَنْ بِاللهِ, وَمَلاَئِكَتِهِ, وَكُتُبِهِ, وَرُسُلِهِ, وَالْيَوْمِ الآخِرِ, وَ تُؤْمِنَ بِالْقَدْرِ خَيْرِهِ وَ شَرِّهِ. قَالَ : صَدَقْتَ. قَالَ : فَأَخْبِرْنِيْ عَنِ الإِحْسَانِ, قَالَ : أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ. قَالَ : فَأَخْبِرْنِيْ عَنِ السَّاعَةِ قَالَ : مَا الْمَسْؤُوْلُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ. قَالَ : فَأَخْبِرْنِيْ عَنْ أَمَارَاتِهَا, قَالَ : أَنْ تَلِدَ الأَمَةُ رَبَّتَهَا, وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُوْنَ فِيْ الْبُنْيَانِ, ثم اَنْطَلَقَ, فَلَبِثْتُ مَلِيًّا, ثُمَّ قَالَ : يَا عُمَرُ, أَتَدْرِيْ مَنِ السَّائِل؟ قُلْتُ : اللهُ وَ رَسُوْلُهُ أَعْلَمُ. قَالَ : فَإِنَّهُ جِبْرِيْلُ أَتَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ دِيْنَكُمْ. رَوَاهُ مُسْلِمٌ

Umar bin Khaththab Radhiyallahu anhu berkata: Suatu ketika, kami (para sahabat) duduk di dekat Rasululah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tiba-tiba muncul kepada kami seorang lelaki mengenakan pakaian yang sangat putih dan rambutnya amat hitam. Tak terlihat padanya tanda-tanda bekas perjalanan, dan tak ada seorang pun di antara kami yang mengenalnya. Ia segera duduk di hadapan Nabi, lalu lututnya disandarkan kepada lutut Nabi dan meletakkan kedua tangannya di atas kedua paha Nabi, kemudian ia berkata:

“Hai, Muhammad! Beritahukan kepadaku tentang Islam.”

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,”Islam adalah, engkau bersaksi tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah, dan sesungguhnya Muhammad adalah Rasul Allah; menegakkan shalat; menunaikan zakat; berpuasa di bulan Ramadhan, dan engkau menunaikan haji ke Baitullah, jika engkau telah mampu melakukannya.”

Lelaki itu berkata,”Engkau benar,” maka kami heran, ia yang bertanya ia pula yang membenarkannya. Kemudian ia bertanya lagi: “Beritahukan kepadaku tentang Iman”.

Nabi menjawab,”Iman adalah, engkau beriman kepada Allah; malaikatNya; kitab-kitabNya; para RasulNya; hari Akhir, dan beriman kepada takdir Allah yang baik dan yang buruk.”

Ia berkata, “Engkau benar.” Dia bertanya lagi: “Beritahukan kepadaku tentang ihsan”.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,”Hendaklah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatNya. Kalaupun engkau tidak melihatNya, sesungguhnya Dia melihatmu.”

Lelaki itu berkata lagi: “Beritahukan kepadaku kapan terjadi Kiamat?”

Nabi menjawab,”Yang ditanya tidaklah lebih tahu daripada yang bertanya.”

Dia pun bertanya lagi: “Beritahukan kepadaku tentang tanda-tandanya!”

Nabi menjawab,”Jika seorang budak wanita telah melahirkan tuannya; jika engkau melihat orang yang bertelanjang kaki, tanpa memakai baju (miskin papa) serta pengembala kambing telah saling berlomba dalam mendirikan bangunan megah yang menjulang tinggi.”

Kemudian lelaki tersebut segera pergi. Aku pun terdiam, sehingga Nabi bertanya kepadaku : “Wahai, Umar! Tahukah engkau, siapa yang bertanya tadi?” Aku menjawab,”Allah dan RasulNya lebih mengetahui,” Beliau bersabda,”Dia adalah Jibril yang mengajarkan kalian tentang agama kalian.” [HR Muslim, no.8]

"Ini adalah hadis qudsi," ujar Ustaz Adi Hidayat.
(mhy)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu ia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya setan mengalir dalam pembuluh anak Adam layaknya aliran darah.

(HR. Sunan Abu Dawud No. 4096)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More