Takut Miskin Karena Banyak Anak? Inilah Jawaban Al-Qur'an

Rabu, 13 Juli 2022 - 14:30 WIB
Masih ada ketakutan ketika memiliki anak banyak maka kemiskinan sudah berada di depan mata, padahal Allah telah menjamin rezeki dan nafkah bagi keluarga muslim yang memiliki anak banyak. Foto ilustrasi/ist
Dalam Islam, membatasi jumlah kelahiran dengan alasan takut miskin ternyata jauh lebih kuno dan ketinggalan zaman. Soal rezeki dan nafkah adalah keyakinan dan prasangka kepada Allah. Barang siapa yang menyangka bahwa Allah akan menyempitkan rezekinya dengan banyak anak, jadilah apa yang disangkanya. Sebaliknya, orang-orang yang memandang kelahiran anak secara positif, juga akan memperlakukan anak-anaknya secara positif.

Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat al-Isra’ ayat 31:

“Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar.” (QS. Al-Isra’ : 31).



Sebagai keluarga muslim , kita harus penuh penerimaan, penuh kesabaran, penuh kebanggaan. Maka anak terbantu membentuk citra diri yang positif. Ia memandang dirinya secara positif dan bertindak dengan penuh dukungan yang bertanggung jawab. Suasananya kondusif untuk berprestasi dan mengaktualisasi diri. Maka, anak benar-benar rezeki yang agung.



Kelak anak-anak akan menjadi qurrata a’yun, menjadi penyejuk mata. Maka secara psikologis orang tuanya juga terdukung untuk bersemangat, ikhlas dan berikhtiar keras hingga terbukalah pintu-pintu rezeki. Umar bin Khatab berkata, “Perbanyaklah anak, karena kalian tidak tahu dari anak mana pintu rezeki akan terbuka lebar.

Ustadz Raehanul Bahraen, dai asal Yogyakarta ini menjelaskan, banyak keuntungan yang diperoleh pasangan yang memiliki banyak anak. Di antaranya adalah

1. Melaksanakan sunnah

Banyak anak termasuk sunnah ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Anas bin Malik berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alihi wa sallam memerintahkan untuk menikah dan melarang keras untuk membujang dan berkata, “Nikahilah wanita yang sangat penyayang dan yang mudah beranak banyak karena aku akan berbangga dengan kalian dihadapan para nabi pada hari kiamat ”(HR Ibnu Hibban 9/338,Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Irwa’ no 1784)

2. Banyak anak merupakan anugerah Allah

Jumlah yang banyak adalah karunia, sehingga Kaum Nabi Syu’aib‘alaihissalam diperingati tentang karunia mereka yaitu jumlah yang banyak padahal dahulunya sedikit,

وَاذْكُرُواْ إِذْ كُنتُمْ قَلِيلاً فَكَثَّرَكُمْ


"Dan ingatlah di waktu dahulunya kamu berjumlah sedikit, lalu Allah memperbanyak jumlah kamu. (QS Al-A’raf: 86)

3. Rumah sepi kalau anak sedikit

Apalagi mulai ditinggal sekolah atau anak-anak mulai menikah dan tinggal di kota berbeda. Karena anak-anak adalah permata hati, hiburan bagi orang tua. Lelahnya bekerja dan mengasuh, akan hilang dengan senyum manis keluguan mereka.

Orang tua akan sangat sayang kepada anaknya, karenanya Allah mengingatkan anak agar tidak menjadi fitnah/ujian sebagaimana ujian harta, terlalu sayang kepada anak dan mendidik dengan kemanjaan berlebihan.

Allah Ta'ala berfirman,

إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ


“Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah fitnah/ujian (bagimu).” (QS At-Taghabun: 15)
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
cover top ayah
قُلۡ يٰعِبَادِىَ الَّذِيۡنَ اَسۡرَفُوۡا عَلٰٓى اَنۡفُسِهِمۡ لَا تَقۡنَطُوۡا مِنۡ رَّحۡمَةِ اللّٰهِ‌ ؕ اِنَّ اللّٰهَ يَغۡفِرُ الذُّنُوۡبَ جَمِيۡعًا‌ ؕ اِنَّهٗ هُوَ الۡغَفُوۡرُ الرَّحِيۡمُ (٥٣) وَاَنِيۡبُوۡۤا اِلٰى رَبِّكُمۡ وَاَسۡلِمُوۡا لَهٗ مِنۡ قَبۡلِ اَنۡ يَّاۡتِيَكُمُ الۡعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنۡصَرُوۡنَ (٥٤) وَاتَّبِعُوۡۤا اَحۡسَنَ مَاۤ اُنۡزِلَ اِلَيۡكُمۡ مِّنۡ رَّبِّكُمۡ مِّنۡ قَبۡلِ اَنۡ يَّاۡتِيَكُمُ الۡعَذَابُ بَغۡتَةً وَّاَنۡتُمۡ لَا تَشۡعُرُوۡنَۙ (٥٥)
Katakanlah, Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu, kemudian kamu tidak dapat ditolong. Dan ikutilah sebaik-baik apa yang telah diturunkan kepadamu (Al-Qur'an) dari Tuhanmu sebelum datang azab kepadamu secara mendadak, sedang kamu tidak menyadarinya,

(QS. Az-Zumar Ayat 53-55)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More