Ciri Orang yang Ibadahnya Benar karena Allah

Jum'at, 26 Juni 2020 - 23:23 WIB
Kaum muslimin harus memahami hakikat ibadah yang sesungguhnya agar amalannya tidak berujung sia-sia. Foto Ilustrasi/Ist
Kaum muslimin harus memahami hakikat ibadah yang sesungguhnya agar amalannya tidak berujung sia-sia. Menurut bahasa, ibadah berasal dari bahasa Arab yaitu 'abdu yang berarti hamba. Menurut istilah, ibadah adalah segala amal atau perbuatan manusia yang berhubungan dengan Allah, sesama manusia maupun dengan alam demi mendapat ridha Allah Ta'ala.

Dalam persfektif syariat, Allah Ta'ala memperintahkan manusia beribadah sebagaimana dalam firman-Nya: "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku". (Surat Az-Dzaariyat ayat 56). ( )

Ada yang bertanya, bagaimana ciri-ciri orang yang ibadahnya benar karena Allaah Ta'ala? Berikut penjelasan Syeikh Ahmad Al-Mishri saat kajian di kediamannya di Kompleks Migas 41 Srengseng, Jakarta Barat. Adapun ciri-ciri orang yang beribadah dengan benar karena Allah adalah sebagai berikut:

1. Ikhlas.

Orang yang benar dalam ibadahnya, maka ia melakukannya dengan penuh keikhlasan semata-mata hanya karena mencari ridha Allah Ta'ala. Ia menyadari bahwa ikhlas adalah rahasia diterimanya sebuah amal ibadah. Allah Ta'ala berfirman:

قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَىٰ إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا

"Katakanlah: 'sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang esa". Barang siapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadah kepada Tuhannya". (QS Al-Kahfi: 110)

2. Membersihkan Diri dari Dosa.

Orang yang benar dalam ibadahnya, maka ia akan senantiasa membersihkan diri dari dosa-dosa dan menghindari diri dari perbuatan tercela yang mendatangkan murka Allah Ta'ala. ( )

3. Selalu Bersabar.

Orang yang benar dalam ibadahnya , maka ia senantiasa berusaha untuk saling menasehati dan mengajak dalam hal kebaikan dan ketaatan kepada Allah Ta'ala dengan penuh kesabaran serta beramal saleh.

اِلَّا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوۡا بِالۡحَقِّ ۙ وَتَوَاصَوۡا بِالصَّبۡرِ

"Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran." (Surah Al-'Ashr: 3)

"Itulah di antara tanda-tanda orang yang benar dalam ibadahnya . Kenali Al-Qur'an dengan sering bertadarus, mentadabburinya, serta mengamalkannya, maka kita akan mengenal Allah Ta'ala dan mencintai-Nya," kata ulama dari Mesir itu.

Rasulullah SAW mengajarkan sebuah doa:

اللَّهُمَّ أَعِنِّى عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ


"Ya Allah, tolonglah aku agar selalu berzikir/mengingat-Mu, bersyukur pada-Mu, dan memperbagus ibadah pada-Mu." (HR Abu Daud dan Ahmad)

Sebagai penutup kita harus senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah. Ketahuilah bahwa iman itu dibagi 4:

1. Iman yang bertambah tidak pernah berkurang adalah iman para Nabi dan Rasul.

2. Iman yang tidak bertambah tidak berkurang dalam satu standar adalah iman para Malaikat.

3. Iman yang bertambah dan berkurang adalah manusia selain para Nabi dan Rasul.

4. Iman yang berkurang dan tidak pernah bertambah adalah iman orang-orang fasik, orang-orang ahli maksiat.

Demikian tausiyah Syeikh Ahmad Al-Mishri , semoga Allah Ta'ala senantiasa menjaga kesucian hati kita untuk beribadah semata-mata hanya kepada Allah Ta'ala. ( )

Wallahu Ta'ala A'lam
(rhs)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
اَللّٰهُ يَتَوَفَّى الۡاَنۡفُسَ حِيۡنَ مَوۡتِهَا وَالَّتِىۡ لَمۡ تَمُتۡ فِىۡ مَنَامِهَا‌ ۚ فَيُمۡسِكُ الَّتِىۡ قَضٰى عَلَيۡهَا الۡمَوۡتَ وَ يُرۡسِلُ الۡاُخۡرٰٓى اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى‌ ؕ اِنَّ فِىۡ ذٰ لِكَ لَاٰیٰتٍ لِّقَوۡمٍ يَّتَفَكَّرُوۡنَ
Allah memegang nyawa seseorang pada saat kematiannya dan nyawa seseorang yang belum mati ketika dia tidur, maka Dia tahan nyawa orang yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia lepaskan nyawa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi kaum yang berpikir.

(QS. Az-Zumar Ayat 42)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More