Jika Bercadar Hanya Dianggap Sebagai Fashion
Sabtu, 27 Juni 2020 - 19:50 WIB
Kepada para muslimah , sadarilah bahwa pada dasarnya wanita itu sangat terhormat. Jangan mengumbar diri pribadi ke publik. Muslimah itu terhormat karena Islam memerintahkan untuk menutup aurat dan menjaga segala pergaulannya..
Di lain sisi wanita justru bisa sangat menjadi hina, yaitu ketika Islam tak lagi di jadikan tuntunan, mengaku Islam namun perilaku tak islami. Pilihan ada di tangan para muslimah sendiri. Apakah ingin menjadi wanita terhormat? Atau malah sebaliknya menjadi wanita yang hina tanpa sadar?
Yang terpenting adalah jangan menjadikan cadar atau niqab sebagai ajang fashion. Apalagi saat ini, mulai ada kecenderungan bahwa mereka memakai cadar untuk fashion dan bergaya. Hanya sebagian kecil dari mereka yang benar-benar merealisasikan fungsi cadar yang sebenarnya, yaitu untuk menutupi diri menjaga kehormatan sesuai syariat.
Sebagian besar mereka, semoga Allah memberikan hidayah, menggunakannya hanya sebagai ajang fashion, bahkan berlomba-lomba agar terlihat menarik dengannya. Dengan tambahan aksesoris, bordiran, bahkan hiasan mata (maskara, celak, soflen, dan lainnya) yang justru membuat para lelaki semakin penasaran dengan wajah mereka.
Hendaknya disadari oleh muslimah , bahwa Allah menciptakan wanita dan memerintahkan untuk tidak tabarruj (berhias berlebihan), tetapi banyak yang mengabaikan perintah-Nya. Jangan berpikir ketika sudah memakai cadar, dengan segala hiasan lalu kemuliaannya akan bertambah.
Saat niqab dijadikan sebagai ajang fashion atau saat mata indah wanita dibuat terlihat menarik dimata ajnabi (pria bukan muhrim) dan membuat mereka penasaran, di situlah datangnya kehinaan wanita. (Baca juga : Wanita Penggugat yang Doanya Menembus Hingga Tujuh Langit )
Cukuplah sabda Rasulullah SAW ini sebagai pengingat agar muslimah berhati-hati dalam ber-fashion :
"Ada dua golongan penghuni neraka yang aku belum pernah melihatnya. Yaitu suatu kaum membawa-bawa cemeti laksana ekor sapi yang digunakan untuk memukuli orang (maksudnya, para kaki tangan penguasa yang zalim). Dan kaum wanita yang berpakain tetapi terlihat auratnya, congkak dan jalanya melenggang-lenggok, sedangkan kepalanya seperti punuk unta yang miring (karena rambutnya dimodel sedemikiat rupa).mereka tidak tau akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya surga. Padahal baunya surga dapat dicium dari jarak sekian dan sekian." (HR.Muslim)
Wallahu A'lam
Di lain sisi wanita justru bisa sangat menjadi hina, yaitu ketika Islam tak lagi di jadikan tuntunan, mengaku Islam namun perilaku tak islami. Pilihan ada di tangan para muslimah sendiri. Apakah ingin menjadi wanita terhormat? Atau malah sebaliknya menjadi wanita yang hina tanpa sadar?
Yang terpenting adalah jangan menjadikan cadar atau niqab sebagai ajang fashion. Apalagi saat ini, mulai ada kecenderungan bahwa mereka memakai cadar untuk fashion dan bergaya. Hanya sebagian kecil dari mereka yang benar-benar merealisasikan fungsi cadar yang sebenarnya, yaitu untuk menutupi diri menjaga kehormatan sesuai syariat.
Sebagian besar mereka, semoga Allah memberikan hidayah, menggunakannya hanya sebagai ajang fashion, bahkan berlomba-lomba agar terlihat menarik dengannya. Dengan tambahan aksesoris, bordiran, bahkan hiasan mata (maskara, celak, soflen, dan lainnya) yang justru membuat para lelaki semakin penasaran dengan wajah mereka.
Hendaknya disadari oleh muslimah , bahwa Allah menciptakan wanita dan memerintahkan untuk tidak tabarruj (berhias berlebihan), tetapi banyak yang mengabaikan perintah-Nya. Jangan berpikir ketika sudah memakai cadar, dengan segala hiasan lalu kemuliaannya akan bertambah.
Saat niqab dijadikan sebagai ajang fashion atau saat mata indah wanita dibuat terlihat menarik dimata ajnabi (pria bukan muhrim) dan membuat mereka penasaran, di situlah datangnya kehinaan wanita. (Baca juga : Wanita Penggugat yang Doanya Menembus Hingga Tujuh Langit )
Cukuplah sabda Rasulullah SAW ini sebagai pengingat agar muslimah berhati-hati dalam ber-fashion :
"Ada dua golongan penghuni neraka yang aku belum pernah melihatnya. Yaitu suatu kaum membawa-bawa cemeti laksana ekor sapi yang digunakan untuk memukuli orang (maksudnya, para kaki tangan penguasa yang zalim). Dan kaum wanita yang berpakain tetapi terlihat auratnya, congkak dan jalanya melenggang-lenggok, sedangkan kepalanya seperti punuk unta yang miring (karena rambutnya dimodel sedemikiat rupa).mereka tidak tau akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya surga. Padahal baunya surga dapat dicium dari jarak sekian dan sekian." (HR.Muslim)
Wallahu A'lam
(wid)