10 Poin Penting Tentang Puasa Asyura, Nomor 3 Jarang Diketahui
Sabtu, 06 Agustus 2022 - 22:46 WIB
Umat Islam perlu mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan Puasa Asyura berikut hikmahnya. Tahun ini Hari Asyura (10 Muharram) jatuh pada Senin (8/8/2022).
Ulama muda lulusan doktor Ilmu Fiqih asal Yaman, Syaikh Dr Labib Najib Abdullah Al-Yamani menyampaikan 10 poin penting terkait Puasa Asyura.
1. Puasa Asyura menggugurkan dosa-dosa setahun sebelumnya, yakni dosa-dosa kecil. (Adapun dosa besar butuh taubat nasuha)
2. Hikmah disunnahkannya puasa Asyura sebagai wujud syukur kepada Allah yang telah menyelamatkan Nabi Musa 'alaihissalam dan kaumnya dari Fir'aun dan bala tentaranya.
3. Tingkatan Puasa Asyura ada tiga. Tingkatan pertama (paling afdhal) adalah puasa sehari sebelumnya (9 Muharram) dan sehari sesudahnya (11 Muharram). Tingkatan kedua, berpuasa sehari sebelumnya saja atau sehari sesudahnya saja. Tingkatan ketiga, berpuasa pada hari Asyura saja.
4. Hikmah disunnahkannya berpuasa di hari sebelumnya atau setelahnya adalah agar menyelisihi kaum Yahudi.
5. Tidak benar bahwa di hari Asyura terdapat amalan khusus, kecuali hanya puasa. Ada hadis tentang kesunnahan melapangkan kebutuhan keluarga dan mayoritas fuqaha mensunnahkannya. Adapun hadis tentang mandi, wewangian dan bercelak pada Hari Asyura, maka hadis tersebut palsu (maudhu').
6. Bulan terbaik untuk berpuasa setelah Ramadhan adalah bulan-bulan haram. Urutan bulan haram terbaik, yang pertama paling afdhal: Muharram, Rajab, Dzulhijjah, Dzulqa'dah. Kemudian, bulan terbaik setelah bulan haram untuk berpuasa adalah bulan Sya'ban.
7. Jika seseorang berpuasa Asyura dengan niat qadha puasa Ramadhan dan Asyura, maka ia mendapatkan dua pahala. (1) pahala fardhu (yaitu qadha) dan (2) pahala sunnah (Asyura).
8. Boleh berniat puasa Asyura setelah terbit matahari di hari itu sampai waktu zawal (sebelum waktu zuhur), selama belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa. Karena puasa Asyura hukumnya puasa sunnah.
9. Barangsiapa yang tidak sempat berpuasa Asyura, maka sunnah baginya untuk mengqadhanya pada hari yang lain.
10. Pada dasarnya seorang istri tidak boleh berpuasa sunnah kecuali setelah ada izin dari suaminya. Tetapi untuk puasa yang berulang setiap tahun seperti Asyura, maka cukup bagi suami untuk tidak melarangnya dan tidak disyaratkan dapat izinnya.
Demikian 10 poin penting terkait Puasa Asyura. Semoga bermanfaat.
Ulama muda lulusan doktor Ilmu Fiqih asal Yaman, Syaikh Dr Labib Najib Abdullah Al-Yamani menyampaikan 10 poin penting terkait Puasa Asyura.
1. Puasa Asyura menggugurkan dosa-dosa setahun sebelumnya, yakni dosa-dosa kecil. (Adapun dosa besar butuh taubat nasuha)
2. Hikmah disunnahkannya puasa Asyura sebagai wujud syukur kepada Allah yang telah menyelamatkan Nabi Musa 'alaihissalam dan kaumnya dari Fir'aun dan bala tentaranya.
3. Tingkatan Puasa Asyura ada tiga. Tingkatan pertama (paling afdhal) adalah puasa sehari sebelumnya (9 Muharram) dan sehari sesudahnya (11 Muharram). Tingkatan kedua, berpuasa sehari sebelumnya saja atau sehari sesudahnya saja. Tingkatan ketiga, berpuasa pada hari Asyura saja.
4. Hikmah disunnahkannya berpuasa di hari sebelumnya atau setelahnya adalah agar menyelisihi kaum Yahudi.
5. Tidak benar bahwa di hari Asyura terdapat amalan khusus, kecuali hanya puasa. Ada hadis tentang kesunnahan melapangkan kebutuhan keluarga dan mayoritas fuqaha mensunnahkannya. Adapun hadis tentang mandi, wewangian dan bercelak pada Hari Asyura, maka hadis tersebut palsu (maudhu').
6. Bulan terbaik untuk berpuasa setelah Ramadhan adalah bulan-bulan haram. Urutan bulan haram terbaik, yang pertama paling afdhal: Muharram, Rajab, Dzulhijjah, Dzulqa'dah. Kemudian, bulan terbaik setelah bulan haram untuk berpuasa adalah bulan Sya'ban.
7. Jika seseorang berpuasa Asyura dengan niat qadha puasa Ramadhan dan Asyura, maka ia mendapatkan dua pahala. (1) pahala fardhu (yaitu qadha) dan (2) pahala sunnah (Asyura).
8. Boleh berniat puasa Asyura setelah terbit matahari di hari itu sampai waktu zawal (sebelum waktu zuhur), selama belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa. Karena puasa Asyura hukumnya puasa sunnah.
9. Barangsiapa yang tidak sempat berpuasa Asyura, maka sunnah baginya untuk mengqadhanya pada hari yang lain.
10. Pada dasarnya seorang istri tidak boleh berpuasa sunnah kecuali setelah ada izin dari suaminya. Tetapi untuk puasa yang berulang setiap tahun seperti Asyura, maka cukup bagi suami untuk tidak melarangnya dan tidak disyaratkan dapat izinnya.
Demikian 10 poin penting terkait Puasa Asyura. Semoga bermanfaat.
Baca Juga
(rhs)
Lihat Juga :