Negeri yang Pernah Disinggahi Nabi Muhammad SAW

Selasa, 16 Agustus 2022 - 15:13 WIB
Nabi Muhammad --saat itu belum diangkat menjadi nabi dan rasul-- berdagang ke Bushra. Di sini beliau bertemu dengan seorang rahib Yahudi bernama Buhaira. Buhaira kala itu takjub melihat Nabi Muhammad dan mengatakan melihat kenabian dalam diri Rasul.



Dalam Ensiklopedi Islam disebutkan tentang siapa sang pendeta itu. Kata Buhaira/Bahira berasal dari bahasa Aram yang berarti terpilih. Jadi, nama itu sebenarnya adalah nama gelar baginya, sedangkan nama baptisnya adalah Segeus atau Gergeus.

Muhammad Ridha dalam kitab "Sirah Nabawiyyah" menjelaskan Buhaira dikenal sebagai seorang pendeta yang menguasai ilmu falak dan perbintangan.

Dia membangun biaranya di pinggir jalan utama menuju ke Syam dan selalu tinggal di dalamnya. Dia tinggal di sana khususnya pada musim lewat para pelancong dan kafilah dagang. Kemudian dia menyerukan kepada mereka untuk tidak menyembah berhala dan hanya mengesakan Allah.

Buhaira menemukan tanda kenabian di pundak Nabi Muhammad. Yakni di antara kedua pundaknya, dan lalu Buhaira mencium antara kedua pundaknya. Buhaira pun berpesan pada, paman Nabi—Abu Thalib yang kala itu membawa Rasulullah untuk berdagang—untuk menjaga keponakannya itu. Sebab, keponakan Abu Thalib itu dikatakan bukanlah orang biasa.

Gua Ashabul Kahfi di Abu Alanda, Yordania

Nabi Muhammad SAW juga diyakini pernah mampir ke gua Ashabul Kahfi di Abu Alanda, Yordania pada saat berdagang ke Negeri Syam.

Dalam buku Kisah-kisah dalam Surat Al-Kahf (2019) karya Angga Mulyana, Ashabul Kahfi terjadi pada sebuah negari bernama Afasus yang dipimpin oleh seorang raja bernama Raja Decyanus yang memerintah pada 249 hingga 251 mesehi.

Dilansir dari laman Lonely Planet, gua ini terdiri dari beberapa bagian. Ada gua utama yang dikenal dengan nama Ahl Al Kahf adalah delapan kuburan kecil yang disegel.

Meskipun tertutup, tapi ada lubang di dalamnya. Di sana ada kerangka tubuh manusia. Disebutkan dalam Al-Qur'an, gua itu menjadi tempat berlindung para pemuda yang melarikan diri karena kekejaman Raja Dikyanus.



Mereka diancam hukuman mati karena menolak perintah yang menyuruh mereka untuk menyembah berhala. Karena mempertahankan keimanannya, mereka pun ditidurkan oleh Allah SWT selama 309 tahun Hijriah atau 300 tahun Masehi.

Di dekat pintu gua ditemukan kerangka rahang atas anjing yang diriwayatkan ikut bersama dan menjaga mereka.
(mhy)
Halaman :
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abdullah bin Buraidah dari ayahnya dia berkata, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah mendengar seseorang mengucapkan: Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu, bahwasanya Engkau adalah Allah Yang Maha Esa, yang bergantung pada-Nya segala sesuatu, yang tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan-Nya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sungguh dia telah meminta kepada Allah dengan nama-Nya yang Agung, yang apabila diminta dengan menyebut-Nya, pasti akan diberi dan apabila berdoa dengan menyebut-Nya pasti akan dikabulkan.

(HR. Sunan Ibnu Majah No. 3847)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More