5 Alasan Mengapa Harus Berjihad dengan Harta, Nomor Terakhir Mengingatkan tentang Kematian
Jum'at, 19 Agustus 2022 - 10:53 WIB
4. Surga itu dibeli dengan infaq.
Allah taala berfirman:
"Dan itulah surga yang engkau warisi dengan sebab apa yang telah engkau amalkan."(QS. Az-Zukhruf : 72)
Yaitu amal shalih, termasuk kedalamnya adalah kedermawanan orang yang berinfaq.
Lihatlah Abu Tholhah, saat beliau mendengar nabi membacakan ayat :
"Kalian tidak akan mendapatkan surga sampai kalian menginfaqkan apa-apa yang kalian cintai." (QS. Surat Ali Imaran : 92)
Datanglah Abu Tholhah dan berkata:
" Wahai Nabi, aku mempunyai tanah di Buwairuhah, tanah yang paling bagus, berapun harganya dia takkan dijual, silahkan gunakan lebun ini untuk di jalan Allah."
Lalu apa yang dikatakan Nabi kepadanya Beliau berkata: " Bagikanlah kepada keluargamu yang terdekat yang miskin."
5. Mengingat kematian. Bahwa hidup seseorang di dunia ini sangatlah sebentar, sedangkan akherat adalah kekal.
Allah berfirman :
"Katakanlah, kenikmatan dunia adalah sedikit dan akherat adalah lebih baik bagi orang yang bertaqwa." (QS. An-Nisa' : 77)
Dan solusi agar kita dapat berinfaq adalah, dengan hidup sederhana. Yakni dengan melihat kepada yang dibawah dan jangan lihat kepada yang di atas ( dalam urusan dunia).
Nabi juga pernah mengingatkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh muslim dari sahabat Abu Hurairah, beliau bersabda:
Apabila anak adam telah meninggal maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu : Shodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat, san anak shalih yang mendo'akannya.
Syaikh Bin Baz mengatakan yang dimaksud shodaqoh jariyah adalah : Yang terus menerus bermanfaat seperti waqaf masjid, atau bangunan yang disewakan lalu hasilnya dishodaqohkan atau kebun sawah yang dishodaqohkan.
Allah berfirman :
Allah taala berfirman:
وَتِلْكَ الْجَنَّةُ الَّتِي أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
"Dan itulah surga yang engkau warisi dengan sebab apa yang telah engkau amalkan."(QS. Az-Zukhruf : 72)
Yaitu amal shalih, termasuk kedalamnya adalah kedermawanan orang yang berinfaq.
Lihatlah Abu Tholhah, saat beliau mendengar nabi membacakan ayat :
لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّىٰ تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ ۚ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ
"Kalian tidak akan mendapatkan surga sampai kalian menginfaqkan apa-apa yang kalian cintai." (QS. Surat Ali Imaran : 92)
Datanglah Abu Tholhah dan berkata:
" Wahai Nabi, aku mempunyai tanah di Buwairuhah, tanah yang paling bagus, berapun harganya dia takkan dijual, silahkan gunakan lebun ini untuk di jalan Allah."
Lalu apa yang dikatakan Nabi kepadanya Beliau berkata: " Bagikanlah kepada keluargamu yang terdekat yang miskin."
5. Mengingat kematian. Bahwa hidup seseorang di dunia ini sangatlah sebentar, sedangkan akherat adalah kekal.
Allah berfirman :
قُلْ مَتَاعُ الدُّنْيَا قَلِيلٌ وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ لِمَنِ اتَّقَىٰ
"Katakanlah, kenikmatan dunia adalah sedikit dan akherat adalah lebih baik bagi orang yang bertaqwa." (QS. An-Nisa' : 77)
Dan solusi agar kita dapat berinfaq adalah, dengan hidup sederhana. Yakni dengan melihat kepada yang dibawah dan jangan lihat kepada yang di atas ( dalam urusan dunia).
Nabi juga pernah mengingatkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh muslim dari sahabat Abu Hurairah, beliau bersabda:
Apabila anak adam telah meninggal maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu : Shodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat, san anak shalih yang mendo'akannya.
Syaikh Bin Baz mengatakan yang dimaksud shodaqoh jariyah adalah : Yang terus menerus bermanfaat seperti waqaf masjid, atau bangunan yang disewakan lalu hasilnya dishodaqohkan atau kebun sawah yang dishodaqohkan.
Allah berfirman :