Faedah Suami Berdoa Ketika akan Jimak dengan Istri

Rabu, 24 Agustus 2022 - 10:47 WIB
Ada faedah yang tidak kecil terhadap amalan suami yang akan jimak dengan istrinya. Foto/IlustrasI:Ist
Rasulullah SAW telah mengajarkan bagaimana doa seorang suami yang ingin jimak atau berhubungan intim dengan istrinya. Lalu, apa keutamaan dan faedah doa tersebut bagi suami yang mengamalkannya?

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra bahwa Rasulullah SAW mengajarkan doa berikut ini bagi seseorang yang hendak mencampuri istrinya:

بِاسْمِ اللَّهِ ، اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ ، وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا

“Dengan (menyebut) nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan jauhkanlah setan dari rezeki yang Engkau anugerahkan kepada kami”



Menurut Imam al-Bukhari , suamilah yang membaca doa tersebut sebelum jimak dengan sang istri. Hal ini berdasarkan judul bab yang beliau tulis ketika sebelum menuliskan hadis tersebut dalam kitabul nikah dalam Shahihul Bukhari, yaitu bab ‘apa yang diucapkan lelaki ketika akan mencampuri istrinya’.

Melihat urgensi doa ini, seyogyanya seseorang tidak melupakan untuk melantunkannya ketika akan mencampuri istrinya.

Doa ini memuat keutamaan yang besar bagi orang yang mengamalkannya. Rasululullah SAW bersabda:

فَإِنَّهُ إِنْ يُقَدَّرْ بَيْنَهُمَا وَلَدٌ فِى ذَلِكَ لَمْ يَضُرُّهُ شَيْطَانٌ أَبَدًا

"Kemudian jika ditardirkan (lahirnya) anak bagi mereka berdua dari hubungan intim tersebut, maka setan tidak akan bisa mencelakai anak tersebut selamanya” (HR al-Bukhâri no. 6388 dan Muslim no. 1434).

Hadis tersebut bisa juga dimasukkan sebagai salah satu adab dalam berjima’, yaitu seorang lelaki membaca basmalah dan mengiringinya dengan doa.

Manfaatnya, apabila Allah SWT menakdirkan lahirnya anak bagi mereka dalam hubungan badan tersebut, maka anak itu melalui keberkahan nama Allah dan doa yang dibaca itu akan berada dalam perlindungan, sehingga setan tidak bisa mencelakainya.



Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz mengatakan perlindungan yang menaungi sang anak tidak berarti bahwa anak tersebut menjadi makshum, yang artinya selamat dari dosa. Akan tetapi, maknanya anak tersebut akan terjaga dari godaan setan yang menyebabkannya keluar dari Islam dan fitrah. Terkadang ia terjerat godaan setan, namun ia akan segera bertaubat.

Syaikh Abdullah Al-Fauzandalam kitab Minhatul ‘Allâm berpesan, semestinya seseorang (lelaki) bersemangat kuat untuk mengamalkan doa ini (ketika akan berhubungan intim dengan istrinya) sehingga menjadi kebiasaan, dalam rangka mengamalkan arahan Nabi SAW dan harapan besar agar anaknya menjadi terjaga dan terpelihara dari setan dan tumbuh di atas jalan yang lurus melalui barokah doa ini”.

Kapan Saja

Seorang suami dibolehkan mencampuri isterinya kapan waktu saja yang ia kehendaki; pagi, siang, atau malam. Bahkan, apabila seorang suami melihat wanita yang mengagumkannya, hendaknya ia mendatangi istrinya.

Hal ini berdasarkan riwayat bahwasannya Rasulullah SAW melihat wanita yang mengagumkan beliau. Kemudian beliau mendatangi isterinya -yaitu Zainab ra- yang sedang membuat adonan roti. Lalu beliau melakukan hajatnya (berjima’ dengan isterinya). Kemudian beliau bersabda,

إِنَّ الْمَرْأَةَ تُقْبِلُ فِيْ صُوْرَةِ شَيْطَانٍ وَتُدْبِرُ فِيْ صُوْرَةِ شَيْطَانٍ فَإِذَا أَبْصَرَ أَحَدُكُمُ امْرَأَةً فَلْيَأْتِ أَهْلَهُ، فَإِنَّ ذَلِكَ يَرُدُّ مَا فِيْ نَفْسِهِ

“Sesungguhnya wanita itu menghadap dalam rupa setan dan membelakangi dalam rupa setan (maksudnya isyarat dalam mengajak kepada hawa nafsu). Maka, apabila seseorang dari kalian melihat seorang wanita (yang mengagumkan), hendaklah ia mendatangi istrinya. Karena yang demikian itu dapat menolak apa yang ada di dalam hatinya.” (HR Muslim, at-Tirmidzi Adu Dawud, al-Baihaqi, dan Ahmad).
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Zaid bin Khalid Al Juhaini bahwasanya dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memimpin kami shalat Shubuh di Hudaibiyyah pada suatu malam sehabis turun hujan. Setelah selesai Beliau menghadapkan wajahnya kepada orang banyak lalu bersabda: Tahukah kalian apa yang sudah difirmankan oleh Rabb kalian? Orang-orang menjawab, Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui. Beliau bersabda: Allah berfirman: Di pagi ini ada hamba-hamba Ku yang beriman kepada-Ku dan ada yang kafir, orang yang berkata bahwa Hujan turun kepada kita karena karunia Allah subhanahu wa ta'ala dan rahmat-Nya, maka dia adalah yang beriman kepada-Ku dan kafir kepada bintang-bintang. Adapun yang berkata bahwa Hujan turun disebabkan bintang ini atau itu, maka dia telah kafir kepada-Ku dan beriman kepada bintang-bintang.

(HR. Bukhari No. 801)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More