Surat Yusuf Ayat 62: Nabi Yusuf Mengembalikan Barang Barteran kepada Saudaranya

Senin, 05 September 2022 - 06:30 WIB
Ilustrasi pelayan Nabi Yusuf memasukkan barang barteran makanan ke dalam karung-karung saudaranya. Foto/tangkapan layar film Nabi Yusuf
Ustaz Mukhlis Mukti Al-Mughni

Dai Lulusan Al-Azhar Mesir,

Yayasan Pustaka Afaf

Usai menyampaikan pesan kepada saudara-saudaranya, Nabi Yusuf 'alaihissalam memasukkan barang barteran makanan ke dalam karung-karung saudaranya. Hal ini dilakukan Nabi Yusuf agar saudara-saudaranya kembali lagi ke Mesir.

Nabi Yusuf memerintahkan petugasnya agar barang-barang barteran yang dibawa saudaranya dimasukkan kembali ke dalam karung-karung makanan tanpa sepengetahuan mereka. Barang-barang itu terdiri dari berbagai macam hasil produksi seperti kulit bulu domba dan sebagainya.



Dengan mengembalikan barang-barang itu, saudara-saudara Nabi Yusuf akan menyadari betapa baiknya hati penguasa Mesir itu dan betapa besarnya jasanya terhadap mereka. Mereka telah diperlakukan baik selama di Mesir kemudian diberi bahan makanan. Sedangkan barang-barang dagangan mereka sendiri dikembalikan.

Seakan-akan bahan makanan yang mereka bawa itu adalah hadiah yang tak ternilai harganya. Dengan kesadaran itu, diharapkan timbul tekad yang kuat di hati mereka agar kembali ke Mesir membawa Bunyamin sebagaimana amanah Nabi Yusuf.

Berikut lanjutan kisahnya dalam Surat Yusuf:

وَقَالَ لِفِتْيٰنِهِ اجْعَلُوْا بِضَاعَتَهُمْ فِيْ رِحَالِهِمْ لَعَلَّهُمْ يَعْرِفُوْنَهَآ اِذَا انْقَلَبُوْٓا اِلٰٓى اَهْلِهِمْ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ


Artinya: "Dan dia (Yusuf) berkata kepada pelayan-pelayannya, "Masukkanlah barang-barang (penukar) mereka ke dalam karung-karungnya, agar mereka mengetahuinya apabila telah kembali kepada keluarganya, mudah-mudahan mereka kembali lagi." (QS Yusuf Ayat 62)

Pesan dan Hikmah

1. Nabi Yusuf mengerti bahwa meminta izin kepada ayahnya untuk membawa Bunyamin bukanlah perkara mudah bagi para saudaranya. Beliau pun sudah mempersiapkan hal yang bisa membantu meyakinkan ayahnya dengan mengembalikan barang barteran saudaranya di kantong masing-masing. Tentu dengan tujuan agar mereka kembali lagi ke Mesir dengan membawa Bunyamin.

2. Bersikap toleran dan memudahkan dalam transaksi dan tidak menyulitkan ataupun memberatkan. Seperti yang dilakukan Nabi Yusuf yang tidak kaku memberlakuakn kebijakannya, terlebih menyangkut kebutuhan hidup. Yaitu tidak mengambil barang barteran para saudaranya. Beliau memperlihatkan akhlak yang indah kepada saudara-saudara yang belum mengenalnya.



Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(rhs)
Hadits of The Day
Dari Abdurrahman bin 'Auf radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:  Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta bersungguh-sungguh menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina), dan benar-benar taat pada suaminya.  Maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini, Masuklah dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka.

(HR. Ahmad 1:191)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More