Gara-gara Sholawat Imam Syafi'i Didoakan Rasulullah SAW Bebas dari Hisab
Jum'at, 28 Oktober 2022 - 16:30 WIB
Imam Syafi'i (150-204 H) adalah seorang Imam Mazhab yang sangat dihormati. Beliau dipuji Rasulullah SAW dan mendoakannya bebas dari Hisab Hari Kiamat berkat sholawat.
Berikut kisahnya diceritakan Dai asal Mesir, Syaikh Ahmad Al-Misri dalam satu kajian di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Imam Syafi'i adalah ulama yang memiliki nasab mulia dari keturunan Quraisy. Nasab beliau bertemu dengan kakek buyut Nabi Muhammad shollallohu 'alaihi wasallam. Nama lengkap beliau, Muhammad bin Idris bin Abbas bin Utsman bin Syafi' bin Saib bin Ubaid bin Abdu Yazid bin Hasyim bin Abdul Muthallib bin Abdi Manaf bin Qushay Al-Quraisy.
Dalam satu riwayat, Rasulullah SAW pernah bersabda:
اللهم اهد قريشاً فإن عالمها يملأ طباق الأرض علماً
Artinya: "Semoga Allah memberi petunjuk pada suku Quraisy, karena sesungguhnya orang paling alim dari suku mereka akan memenuhi bumi karena ilmunya." (HR Ahmad)
Dalam Kitab Shafwatut Shafwah jilid 1 karya ash-Shabuni (mufassir asal Syiria) pernah bermimpi Rasulullah صلى الله عليه وسلم. "Kira-kira apa engkau memberikan keistimewaan kepada beliau? "Iya, saya berdoa agar Allah tidak menghisab Imam Asy-Syafi'i," kata Rasulullah.
Apa yang membuat Rasulullah meminta kepada Allah agar tidak menghisab Imam Syafii di hari Kiamat? Ternyata berkat sholawat yang beliau baca. "
Orang itu pun penasaran dengan sholawatnya. Apa shigot sholawatnya? "Allahumma Sholli 'ala Muhammad Kullama Dzakarahu Adz-Dzakiruna wa Shalli 'ala Muhammad Kullama Ghafala 'anhu Al-Ghafilun."
Imam Al-Ghazali juga menyebutkan dalam Kitab Ihya Ulumuddin dari riwayat Imam Abul Hasan Al-Syafi'i, dia berkata:
رَأَيْتُ النَّبِيَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْمَنَامِ فَقُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ بِمَ جُوْزِيَ الشَّافِعِيُّ عَنْكَ حَيْثُ يَقُوْلُ فِي كِتَابِهِ الرِّسَالَةِ وَ صَلَّى اللَّهُ عَلَى مُحَمَّدٍ كُلَّمَا ذَكَرَهُ الذَّاكِرُوْنَ وَغَفَلَ عَنْ ذِكْرِهِ الْغَافِلُونَ فَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جُوْزِيَ عَنِّي أَنَّهُ لاَ يُوْقَفُ لِلْحِسَابِ
Artinya: "Saya telah bermimpi melihat Rasulullah, lalu saya bertanya, "Ya Rasulullah, dengan kebaikan apa Imam Syafi'i diberi balasan dari sebab ucapannya dalam Kitab Ar-Risalah; 'Wa Shallallahu 'ala Muhammaddin Kullama Dzakarahudz Dzakirun Waghafala 'An Zikrihil Ghafiluna?' Rasulullah SAW menjawab: "Ia dibebaskan dari keharusan menghadapi perhitungan (hisab pada hari Kiamat)."
Inilah Shigot Sholawat Imam Syafi'i:
Wa shollalahu 'ala Muhammadin adada ma dzakarahu adz-dzakirun wa ghafala an dzikrihil ghoofiluun.
Artinya: "Semoga Shalawat Allah senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW sebanyak (hitungan dzikir) orang-orang yang ingat menyebut-Mu dan orang-orang yang lalai lupa untuk menyebut-Mu."
Wallahu A'lam
Berikut kisahnya diceritakan Dai asal Mesir, Syaikh Ahmad Al-Misri dalam satu kajian di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Imam Syafi'i adalah ulama yang memiliki nasab mulia dari keturunan Quraisy. Nasab beliau bertemu dengan kakek buyut Nabi Muhammad shollallohu 'alaihi wasallam. Nama lengkap beliau, Muhammad bin Idris bin Abbas bin Utsman bin Syafi' bin Saib bin Ubaid bin Abdu Yazid bin Hasyim bin Abdul Muthallib bin Abdi Manaf bin Qushay Al-Quraisy.
Dalam satu riwayat, Rasulullah SAW pernah bersabda:
اللهم اهد قريشاً فإن عالمها يملأ طباق الأرض علماً
Artinya: "Semoga Allah memberi petunjuk pada suku Quraisy, karena sesungguhnya orang paling alim dari suku mereka akan memenuhi bumi karena ilmunya." (HR Ahmad)
Dalam Kitab Shafwatut Shafwah jilid 1 karya ash-Shabuni (mufassir asal Syiria) pernah bermimpi Rasulullah صلى الله عليه وسلم. "Kira-kira apa engkau memberikan keistimewaan kepada beliau? "Iya, saya berdoa agar Allah tidak menghisab Imam Asy-Syafi'i," kata Rasulullah.
Apa yang membuat Rasulullah meminta kepada Allah agar tidak menghisab Imam Syafii di hari Kiamat? Ternyata berkat sholawat yang beliau baca. "
Orang itu pun penasaran dengan sholawatnya. Apa shigot sholawatnya? "Allahumma Sholli 'ala Muhammad Kullama Dzakarahu Adz-Dzakiruna wa Shalli 'ala Muhammad Kullama Ghafala 'anhu Al-Ghafilun."
Imam Al-Ghazali juga menyebutkan dalam Kitab Ihya Ulumuddin dari riwayat Imam Abul Hasan Al-Syafi'i, dia berkata:
رَأَيْتُ النَّبِيَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْمَنَامِ فَقُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ بِمَ جُوْزِيَ الشَّافِعِيُّ عَنْكَ حَيْثُ يَقُوْلُ فِي كِتَابِهِ الرِّسَالَةِ وَ صَلَّى اللَّهُ عَلَى مُحَمَّدٍ كُلَّمَا ذَكَرَهُ الذَّاكِرُوْنَ وَغَفَلَ عَنْ ذِكْرِهِ الْغَافِلُونَ فَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جُوْزِيَ عَنِّي أَنَّهُ لاَ يُوْقَفُ لِلْحِسَابِ
Artinya: "Saya telah bermimpi melihat Rasulullah, lalu saya bertanya, "Ya Rasulullah, dengan kebaikan apa Imam Syafi'i diberi balasan dari sebab ucapannya dalam Kitab Ar-Risalah; 'Wa Shallallahu 'ala Muhammaddin Kullama Dzakarahudz Dzakirun Waghafala 'An Zikrihil Ghafiluna?' Rasulullah SAW menjawab: "Ia dibebaskan dari keharusan menghadapi perhitungan (hisab pada hari Kiamat)."
Inilah Shigot Sholawat Imam Syafi'i:
وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ عَدَدَ مَا ذَكَرَهُ الذَّاكِرُوْنَ وَغَفَلَ عَنْ ذِكْرِهِ الْغَافِلُوْن
Wa shollalahu 'ala Muhammadin adada ma dzakarahu adz-dzakirun wa ghafala an dzikrihil ghoofiluun.
Artinya: "Semoga Shalawat Allah senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW sebanyak (hitungan dzikir) orang-orang yang ingat menyebut-Mu dan orang-orang yang lalai lupa untuk menyebut-Mu."
Wallahu A'lam
(rhs)