Dalil Keluarga Mukmin Bakal Dipertemukan Kembali di Surga

Minggu, 30 Oktober 2022 - 10:40 WIB
Al-Quran banyak menjelaskan bahwa Allah membuat serasi kehidupan rumah tangga orang beriman dengan kecintaan dan kasih sayang, selama di dunia hingga kelak (dengan izin-Nya) sampai di Surga. Foto ilustrasi/ist
Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menciptakan laki-laki dan perempuan sebagai pasangan. Jika keduanya sepakat hubungannya disyari'atkan dalam pernikahan , maka Allah meniupkan keridhaan bagi keduanya untuk saling menerima keputusan-Nya. Dari keduanya, jika Allah Ta'ala berkehendak, maka akan dianugerahi rezeki barupa anak dan keturunannya.

Dalam buku 'Shifat Az-Zauj Ash-Salih wa Az-Zaujah Ash Shalihah' karya Syaikh Muhammad Mutawalli Asy-Sya'rawi, disebutkan bahwa perasaan yang Allah ciptakan dalam diri seorang manusia yang bertemu dengan kekasihnya, maka sesuai dengan syari'at Allah adalah perasaan kasih sayang. Namun jika kebencian yang timbul diantara keduanya, maka itu bukan berasal syari'at Allah. Pasti ada campur tangan Iblis dan setan yang memengaruhinya dan menjerumuskannya.



Lantas, bagaimana dengan pendapat yang mengatakan bahwa sebuah keluarga orang mukmin yang penuh dengan kasih sayang selama di dunia, akan bisa bertemu dan berkumpul lagi di Surga ?

Sebagian ulama mengatakan semuanya menjadi urusan dan wewenang Allah Yang Maha Mengatur untuk menentukannya. Namun, mayoritas ulama membenarkan bahwa sebuah keluarga yang hidup dalam ketaatan di dunia,.akan bisa berkumpul kembali di Surga.



Menurut Syaikh Abul Azis bin Bas Rahimahullah, Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan apa-apa yang diberikan kepada para hamba-Nya di Surga sesuai keinginan-Nya. Dan para penduduk Surga mendapatkan kenikmatan apa saja yang mereka inginkan.

Dan yang zahir dari dalil-dalil mengenai Surga, bahwa seorang lelaki jika meminta dikumpulkan bersama istrinya ketika dunia, yang ia cintai ketika di dunia, maka akan diberikan.

Karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

لَهُمْ فِيْهَا فَا كِهَةٌ وَّلَهُمْ مَّا يَدَّعُوْنَ


"Di Surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa saja yang mereka inginkan." (QS. Ya-Sin : 57)

Di ayat yang lain, Allah Ta'ala berfirman :

لَهُمْ مَّا يَشَآءُوْنَ فِيْهَا وَلَدَيْنَا مَزِيْدٌ


"Mereka di dalamnya memperoleh apa yang mereka kehendaki, dan pada Kami ada tambahannya." (QS. Qaf : 35)

Syaikh bin Baz menjelaskan, jika sang suami menginginkan dan meminta dikumpulkan denan istrinya di surga, maka Allah Subhanahu waTa’alaakan memberikannya apa yang mereka inginkan, dan memberikan apa yang mereka minta.

Beberapa ulama juga sepakat bahwa seorang istri akan bersatu kembali dengan suami dan keluarganya di Surga. Bahkan bersama-sama anak keturunannya baik laki-laki dan perempuan selama mereka beragama Islam (mentauhidkan Allah)

Allah Ta’ala mempertegas dalam firmanNya :

وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَا تَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِاِ يْمَا نٍ اَلْحَـقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَاۤ اَلَـتْنٰهُمْ مِّنْ عَمَلِهِمْ مِّنْ شَيْءٍ ۗ كُلُّ امْرِئٍ بِۢمَا كَسَبَ رَهِيْنٌ


"Dan orang-orang yang beriman, beserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam Surga), dan Kami tidak mengurangi sedikit pun pahala amal (kebajikan) mereka. Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya." (QS. At-Tur : 21)

Allah menceritakan diantara doa malaikat pemikul ‘Arsy :
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
cover top ayah
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَذَرُوۡا مَا بَقِىَ مِنَ الرِّبٰٓوا اِنۡ كُنۡتُمۡ مُّؤۡمِنِيۡنَ (٢٧٨) فَاِنۡ لَّمۡ تَفۡعَلُوۡا فَاۡذَنُوۡا بِحَرۡبٍ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوۡلِهٖ‌ۚ وَاِنۡ تُبۡتُمۡ فَلَـكُمۡ رُءُوۡسُ اَمۡوَالِكُمۡ‌ۚ لَا تَظۡلِمُوۡنَ وَلَا تُظۡلَمُوۡنَ (٢٧٩)
Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang beriman. Jika kamu tidak melaksanakannya, maka umumkanlah perang dari Allah dan Rasul-Nya. Tetapi jika kamu bertobat, maka kamu berhak atas pokok hartamu. Kamu tidak berbuat zhalim (merugikan) dan tidak dizhalimi (dirugikan).

(QS. Al-Baqarah Ayat 278-279)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More