Kisah Louis Farrakhan Yakin Didukung Allah Taala Membangun Islam di Amerika

Rabu, 30 November 2022 - 05:15 WIB


Orang itu tidak dapat melakukan hal tersebut tanpa dukungan dari Tuhan, dan kami yakin bahwa Tuhan selalu mengangkat seorang utusan-Nya di masa lalu dari kalangan orang yang tertindas --kami meyakini bahwa Tuhan telah mengangkat Elijah Muhammad dari kalangan kami, bukan sebagai nabi, tetapi untuk membawa ajaran Islam kepada kami menurut kondisi kami.

Apakah arti nama Farrakhan dan bagaimana Anda mendapatkan nama itu?

Nama Farrakhan diberikan kepada saya oleh Yang Mulia Elijah Muhammad. Ketika saya bertanya kepadanya apa arti nama tersebut, dia berkata nama itu mengandung banyak sekali arti yang bagus. Itu merupakan salah satu nama mutakhir Tuhan.

Dia berkata, "Saya mempunyai catatan artinya. Suatu hari nanti saya akan memberikannya kepadamu." Saya tidak pernah mengerti artinya. Jadi saya dapat mengatakan kepada Anda dengan jujur bahwa saya benar-benar tidak mengetahuinya.

Menurut Anda mengapa kaum kulit hitam di seluruh penjuru negara tertarik pada Anda? Apakah karena alasan agama?

Orang tertarik pada seseorang atau pada suatu kepribadian karena berbagai alasan yang berbeda. Marilah kita menoleh kembali ke belakang, ke orang-orang yang pertama mengikuti Nabi.

Setiap orang mempunyai motif yang berlainan untuk bergabung dengan Nabi. Setelah bergabung bersama Rasulullah, secara bertahap motivasi mereka berubah.



Rasul membawa mereka menuju cara hidup Islam sepenuhnya. Ribuan orang dari seluruh bangsa ini bersaksi kepada satu Tuhan, kepada Nabi Muhammad SAW, kepada Kitab Suci Al-Quran. Tetapi sekarang, kita harus memberikan Al-Quran ke tangan mereka. Kita harus memberitahu mereka bagaimana menjadi seorang Muslim.

Seiring dengan waktu, kita akan melihat jutaan Muslim Amerika berkembang seperti kaum Muslim di Arabia. Nabi memerlukan waktu dua puluh tiga tahun untuk membawa pengikutnya dari tempat asal mereka ke tempat beliau meninggalkan mereka.

Dan keadaan di zaman jahiliyyah menurut pendapat saya tidaklah terlalu mengerikan jika dibanding keadaan kita sekarang. Maka memang diperlukan banyak waktu untuk membuat kita menjadi orang yang berkualitas seperti yang dibutuhkan dunia. Tetapi kami sudah berada di jalan kami. Kami sedang dalam proses.

Allah akan melakukan bagi kami apa yang Dia lakukan bagi orang Arab, seperti yang Dia lakukan bagi orang Yahudi, seperti yang Dia lakukan bagi semua orang dan bangsa yang menerima seorang utusan. Dia akan memberikan arti bagi kehidupan kami.

Seorang laki-laki Muslim di New York mengatakan kepada saya bahwa tempat orang laki-laki itu di masjid dan tempat kaum wanita di gereja. Apakah menurut Anda hal itu benar?



Ajaran Islam belum disampaikan dengan semestinya. Salah satu ciri-ciri Nabi adalah bahwa Nabi selalu berhasil mengajak para wanita dan pemuda. Mari kita tengok kembali sejarah Nabi. Beliau tidak hanya dikelilingi oleh orang laki-laki. Beliau mempunyai pengikut laki-laki dan pengikut wanita yang setia.

Jadi kita menyalahi sunnah Nabi kalau mengatakan bahwa masjid-masjid hanya boleh didatangi kaum lelaki dan para wanita tidak diharapkan berada di dalamnya. Ini bukan aturan pemisahan jenis kelamin, tetapi merupakan sikap sebagian lelaki Muslim. Ini sikap yang tidak baik.

Mereka kadang-kadang memusuhi kaum wanita yang datang ke masjid. Dan menurut saya sikap seperti itu merupakan sikap kuno dan tidak layak... kaum wanita tidak mengambil tempat yang sama dengan pria di dalam masjid, tetapi mereka mempunyai tempat yang sama di Masjid al-Haram di Makkah.

Kadang-kadang selama menjalankan ibadah haji atau umrah, Anda akan melihat seorang wanita bersujud tepat di samping seorang laki-laki dan tak ada seorang pun yang berkata kepadanya, "Bangun, keluar dari sini." Nah, jika kita tidak melakukan hal itu di Masjidil Haram, mengapa kita harus melakukannya di masjid lain?

Di masjid Anda sendiri, Anda menempatkan laki-laki di satu sisi dan wanita di sisi yang lain.
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abdullah bin Buraidah dari ayahnya dia berkata, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah mendengar seseorang mengucapkan: Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu, bahwasanya Engkau adalah Allah Yang Maha Esa, yang bergantung pada-Nya segala sesuatu, yang tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan-Nya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sungguh dia telah meminta kepada Allah dengan nama-Nya yang Agung, yang apabila diminta dengan menyebut-Nya, pasti akan diberi dan apabila berdoa dengan menyebut-Nya pasti akan dikabulkan.

(HR. Sunan Ibnu Majah No. 3847)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More