Surat Al-Mulk Ayat 18: Azab yang Dialami Umat Terdahulu Cukuplah Jadi Pelajaran
Senin, 05 Desember 2022 - 22:19 WIB
Surat Al-Mulk Ayat 18 ini menjadi peringatan bagi orang-orang yang mendustakan Allah dan Rasul-Nya. Ancaman yang dikemukakan pada ayat-ayat sebelumnya bukanlah gertak sambal tanpa bukti.
Allah menegaskan ancamannya kepada kaum kafir Mekkah yang mendustakan Rasul-Nya. Azab yang dialami umat terdahulu cukuplah jadi pelajaran. Berikut firman-Nya dalam Surat Al-Mulk ayat 18:
Wa laqad kadz-dzabal ladziina min qablihim fakaifa kaana nakiir.
Artinya: "Dan sungguh, orang-orang yang sebelum mereka pun telah mendustakan (Rasul-rasul-Nya). Maka betapa hebatnya kemurkaan-Ku!" (QS. Al-Mulk ayat 18)
Dalam tafsir Kemenag, ayat ini menegaskan bahwa orang-orang kafir hendaknya memperhatikan penderitaan yang dialami umat-umat terdahulu. Mereka diazab karena telah mendustakan para Rasul yang telah diutus kepada mereka.
Seperti kaum Nabi Nuh 'alahissalam yang ditenggelamkan banjir yang mahadahsyat. Kaum Nabi Syu'aib yang dibinasakan dengan petir. Fir'aun dan kaumnya yang ditenggelamkan di Laut Merah. Begitu juga kaum Nabi Luth yang dihujani badai berbatu.
Mereka semua baru menyesali perbuatan yang mereka lakukan pada saat azab itu datang menimpa. Semuanya ini hendaknya menjadi pelajaran untuk direnungkan betapa hebatnya murka Allah kepada orang-orang yang durhaka kepada-Nya.
Allah menegaskan ancamannya kepada kaum kafir Mekkah yang mendustakan Rasul-Nya. Azab yang dialami umat terdahulu cukuplah jadi pelajaran. Berikut firman-Nya dalam Surat Al-Mulk ayat 18:
وَلَـقَدۡ كَذَّبَ الَّذِيۡنَ مِنۡ قَبۡلِهِمۡ فَكَيۡفَ كَانَ نَكِيۡرِ
Wa laqad kadz-dzabal ladziina min qablihim fakaifa kaana nakiir.
Artinya: "Dan sungguh, orang-orang yang sebelum mereka pun telah mendustakan (Rasul-rasul-Nya). Maka betapa hebatnya kemurkaan-Ku!" (QS. Al-Mulk ayat 18)
Dalam tafsir Kemenag, ayat ini menegaskan bahwa orang-orang kafir hendaknya memperhatikan penderitaan yang dialami umat-umat terdahulu. Mereka diazab karena telah mendustakan para Rasul yang telah diutus kepada mereka.
Seperti kaum Nabi Nuh 'alahissalam yang ditenggelamkan banjir yang mahadahsyat. Kaum Nabi Syu'aib yang dibinasakan dengan petir. Fir'aun dan kaumnya yang ditenggelamkan di Laut Merah. Begitu juga kaum Nabi Luth yang dihujani badai berbatu.
Mereka semua baru menyesali perbuatan yang mereka lakukan pada saat azab itu datang menimpa. Semuanya ini hendaknya menjadi pelajaran untuk direnungkan betapa hebatnya murka Allah kepada orang-orang yang durhaka kepada-Nya.
(rhs)