11 Keutamaan Ali bin Abi Thalib, Sepupu yang Juga Menantu Rasulullah SAW
Selasa, 06 Desember 2022 - 21:17 WIB
Ali bin Abi Thalib pernah mengatakan:
وَالَّذِى فَلَقَ الْحَبَّةَ وَبَرَأَ النَّسَمَةَ إِنَّهُ لَعَهْدُ النَّبِىِّ الأُمِّىِّ -صلى الله عليه وسلم- إِلَىَّ أَنْ لاَ يُحِبَّنِى إِلاَّ مُؤْمِنٌ وَلاَ يُبْغِضَنِى إِلاَّ مُنَافِقٌ
"Demi Dzat yang membelah biji-bijian dan melepaskan angin. Sesungguhnya Nabi ﷺ telah berjanji kepadaku bahwa tidak ada yang mencintaiku kecuali ia seorang mukmin, dan tidak ada yang membenciku kecuali ia seorang munafik." (HR Muslim)
Rasulullah ﷺ bersabda tentangnya saat perang Khaibar: "Sungguh aku akan memberikan bendera ini besok pada orang yang akan didatangkan kemenangan melalui tangannya di mana ia mencintai Allah dan Rasul-Nya, lalu Allah dan Rasul-Nya pun mencintai dirinya." (HR Al-Bukhari). Dan bendera itu kemudian diserahkan oleh beliau ﷺ kepada Ali.
5. Keilmuannya Sangat Luas dan Faqih dalam Agama
Di antara hal yang paling menonjol dari Ali bin Abi Thalib adalah kuatnya pemahaman dan luasnya hikmah yang dimilikinya. Dan itu menjadi lebih istimewa saat beliau memiliki kemampuan menjawab persoalan dan mengambil keputusan dengan cepat dan tepat.
Seperti yang diriwayatkan oleh Ibnu Jarir, ia berkata: "Ada seorang Khawarij memanggil-manggil Ali padahal ia tengah mengerjakan shalat fajar. Laki-laki itu lantas membacakan ayat:
وَلَقَدْ اُوْحِيَ اِلَيْكَ وَاِلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكَۚ لَىِٕنْ اَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ
"Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu,' jika kamu mempersekutukan Tuhan, niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi. (QS Az-Zumar: 65)
Secara spontan Sayyidina Ali menjawab dengan ayat sembari tetap mengerjakan sholat:
فَاصْبِرْ اِنَّ وَعْدَ اللّٰهِ حَقٌّ وَّلَا يَسْتَخِفَّنَّكَ الَّذِيْنَ لَا يُوْقِنُوْنَ
"Maka bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah adalah benar dan sekali-kali janganlah orang-orang yang tidak meyakini (kebenaran ayat-ayat Allah) itu menggelisahkan kamu." (QS Ar Rum: 60)
6. Sahabat Paling Dekat dengan Nabi Secara Nasab
Sayyidina Ali adalah sepupu Rasulullah ﷺ sekaligus anak mantu beliau karena menikahi putri bungsu Rasulullah, Sayidatuna Fathimah. Darinya lahir dua pemuda penghulu ahli surga, yakni Hasan dan Husain radhiyallahu 'anhuma yang kemudian melahirkan Dzuriyah Nabi (keturunan Nabi Muhammad SAW).
7. Sahabat yang Dijamin dengan Surga
Nabi shollallohu 'alaihi wasallam bersabda:
عَشَرَةٌ فِى الْجَنَّةِ أَبُو بَكْرٍ فِى الْجَنَّةِ وَعُمَرُ فِى الْجَنَّةِ وَعُثْمَانُ وَعَلِىٌّ وَالزُّبَيْرُ وَطَلْحَةُ وَعَبْدُ الرَّحْمَنِ وَأَبُو عُبَيْدَةَ وَسَعْدُ بْنُ أَبِى وَقَّاصٍ
Artinya: "Ada sepuluh orang yang dijamin masuk surga: Abu Bakar di surga, Umar di surga, Utsman di surga, Ali di surga, Az-Zubair di surga, Thalhah di surga, Abdurrahman bin Auf di surga, Abu Ubaidah di surga, dan Sa’ad bin Abi Waqqash di surga." (HR at-Tirmidzi)
8. Orang Paling Zuhud Terhadap Dunia
Zuhud adalah sifat yang paling nampak pada kepribadian amirul mukmimin Ali bin Abi Thalib. Beliau tetap hidup sederhana meskipun faktor-faktor untuk hidup bergelimang harta terbuka untuk dirinya.
وَالَّذِى فَلَقَ الْحَبَّةَ وَبَرَأَ النَّسَمَةَ إِنَّهُ لَعَهْدُ النَّبِىِّ الأُمِّىِّ -صلى الله عليه وسلم- إِلَىَّ أَنْ لاَ يُحِبَّنِى إِلاَّ مُؤْمِنٌ وَلاَ يُبْغِضَنِى إِلاَّ مُنَافِقٌ
"Demi Dzat yang membelah biji-bijian dan melepaskan angin. Sesungguhnya Nabi ﷺ telah berjanji kepadaku bahwa tidak ada yang mencintaiku kecuali ia seorang mukmin, dan tidak ada yang membenciku kecuali ia seorang munafik." (HR Muslim)
Rasulullah ﷺ bersabda tentangnya saat perang Khaibar: "Sungguh aku akan memberikan bendera ini besok pada orang yang akan didatangkan kemenangan melalui tangannya di mana ia mencintai Allah dan Rasul-Nya, lalu Allah dan Rasul-Nya pun mencintai dirinya." (HR Al-Bukhari). Dan bendera itu kemudian diserahkan oleh beliau ﷺ kepada Ali.
5. Keilmuannya Sangat Luas dan Faqih dalam Agama
Di antara hal yang paling menonjol dari Ali bin Abi Thalib adalah kuatnya pemahaman dan luasnya hikmah yang dimilikinya. Dan itu menjadi lebih istimewa saat beliau memiliki kemampuan menjawab persoalan dan mengambil keputusan dengan cepat dan tepat.
Seperti yang diriwayatkan oleh Ibnu Jarir, ia berkata: "Ada seorang Khawarij memanggil-manggil Ali padahal ia tengah mengerjakan shalat fajar. Laki-laki itu lantas membacakan ayat:
وَلَقَدْ اُوْحِيَ اِلَيْكَ وَاِلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكَۚ لَىِٕنْ اَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ
"Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu,' jika kamu mempersekutukan Tuhan, niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi. (QS Az-Zumar: 65)
Secara spontan Sayyidina Ali menjawab dengan ayat sembari tetap mengerjakan sholat:
فَاصْبِرْ اِنَّ وَعْدَ اللّٰهِ حَقٌّ وَّلَا يَسْتَخِفَّنَّكَ الَّذِيْنَ لَا يُوْقِنُوْنَ
"Maka bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah adalah benar dan sekali-kali janganlah orang-orang yang tidak meyakini (kebenaran ayat-ayat Allah) itu menggelisahkan kamu." (QS Ar Rum: 60)
6. Sahabat Paling Dekat dengan Nabi Secara Nasab
Sayyidina Ali adalah sepupu Rasulullah ﷺ sekaligus anak mantu beliau karena menikahi putri bungsu Rasulullah, Sayidatuna Fathimah. Darinya lahir dua pemuda penghulu ahli surga, yakni Hasan dan Husain radhiyallahu 'anhuma yang kemudian melahirkan Dzuriyah Nabi (keturunan Nabi Muhammad SAW).
7. Sahabat yang Dijamin dengan Surga
Nabi shollallohu 'alaihi wasallam bersabda:
عَشَرَةٌ فِى الْجَنَّةِ أَبُو بَكْرٍ فِى الْجَنَّةِ وَعُمَرُ فِى الْجَنَّةِ وَعُثْمَانُ وَعَلِىٌّ وَالزُّبَيْرُ وَطَلْحَةُ وَعَبْدُ الرَّحْمَنِ وَأَبُو عُبَيْدَةَ وَسَعْدُ بْنُ أَبِى وَقَّاصٍ
Artinya: "Ada sepuluh orang yang dijamin masuk surga: Abu Bakar di surga, Umar di surga, Utsman di surga, Ali di surga, Az-Zubair di surga, Thalhah di surga, Abdurrahman bin Auf di surga, Abu Ubaidah di surga, dan Sa’ad bin Abi Waqqash di surga." (HR at-Tirmidzi)
8. Orang Paling Zuhud Terhadap Dunia
Zuhud adalah sifat yang paling nampak pada kepribadian amirul mukmimin Ali bin Abi Thalib. Beliau tetap hidup sederhana meskipun faktor-faktor untuk hidup bergelimang harta terbuka untuk dirinya.