11 Keutamaan Ali bin Abi Thalib, Sepupu yang Juga Menantu Rasulullah SAW

Selasa, 06 Desember 2022 - 21:17 WIB
Artinya: "Ada sepuluh orang yang dijamin masuk surga: Abu Bakar di surga, Umar di surga, Utsman di surga, Ali di surga, Az-Zubair di surga, Thalhah di surga, Abdurrahman bin Auf di surga, Abu Ubaidah di surga, dan Sa’ad bin Abi Waqqash di surga." (HR at-Tirmidzi)

8. Orang Paling Zuhud Terhadap Dunia

Zuhud adalah sifat yang paling nampak pada kepribadian amirul mukmimin Ali bin Abi Thalib. Beliau tetap hidup sederhana meskipun faktor-faktor untuk hidup bergelimang harta terbuka untuk dirinya.

Kezuhudan beliau ini membekas kuat terhadap orang-orang yang ada di sekitarnya. Sehingga jadilah semacam madrasah yang sangat berpengaruh dalam sejarah umat. Hasan bin Shalih bin Hayyi berkata:"Orang-orang menyebut-nyebut orang yang zuhud di sisi Umar bin Abdul Aziz. Lalu beliau berkata:

أزهد الناس في الدنيا علي بن أبي طالب

"Manusia yang paling zuhud terhadap dunia adalah Ali bin Abi Thalib."

9. Sangat Pemurah dan Dermawan

Di antara kedermawanan beliau adalah pernah seorang laki-laki menemui Ali bin Thalib seraya berkata, "Wahai Amirul mukminin, saya memerlukan sesuatu darimu.Saya telah mengadukannya kepada Allah sebelum aku mengadukannya kepadamu. Jika Anda mau memenuhinya, saya akan memuji Allah dan sangat berterima kasih kepada-Nya. Tetapi, jika Anda tidak mampu memenuhinya, saya pun tetap memuji Allah dan tidak sekali pun menyalahkan anda."

Sayyidina Ali berkata kepada orang itu:

اكتب حاجتك على الأرض فإني اكره ان ارى ذل السؤال فى وجهك.

"Tulislah semua kebutuhanmu di atas tanah, karena aku tidak mau melihat kerendahan wajah peminta ada di wajahmu."

Laki-laki itu lalu menuliskan segala kebutuhannya. Setelahnya Ali membacanya, ia pun berkata: "Saya akan penuhi semua permintaanmu."

10. Sangat Kuat Ibadahnya, Keikhlasan dan Kesabarannya

Al-Asytar An-Nakha'i pernah menemui Ali yang sedang mengerjakan sholat malam. Kemudian ia berbisik kepadanya: "Wahai Amirul mukminin engkau senantiasa puasa di siang hari, begadang untuk shalat di malam hari hingga engkau rasakan capek seperti ini."

Ketika Ali telah selesai sholat, ia berkata:

سفر الأخرة طويل فيحتاج الى قطعه بسير الليل

"Perjalanan menuju akhirat sangatlah panjang, karena itu kita perlu memotong jalan dengan perjalanan di malam hari."

11. Adil dalam Memimpin

Syuraikh bercerita: "Ketika Ali hendak berangkat berperang menghadapi Mu'awiyah, beliau mencari-cari baju besinya. Baru ketika perang telah selesai dan beliau telah pulang ke Kufah, beliau menemukan baju besi tersebut ada di tangan seorang Yahudi yang hendak menjualnya ke pasar.

Kemudian beliau berkata kepadanya: "Wahai Yahudi, baju besi ini adalah milikku. Aku tidak pernah menjualnya dan tidak pula pernah pula memberikan kepada siapapun."

Namun si Yahudi menjawab, "Ini milikku."Ali berkata, "Kalau begitu mari kita laporkan kasus ini kepada qadhi."

Kemudian beliau berdua pergi menemui Syuraih sang qadhi. Syuraih berkata: "Katakan, wahai Amirul Mukminin! Beliau menjawab, "Baju besi yang ada di tangan si Yahudi ini adalah milikku. Saya tidak pernah menjualnya dan tidak pula pernah menghibahkannya."

Syuraih berkata: "Wahai Amirul Mukminin, buktinya apa?"Ali menjawab: "Qunbur, Hasan dan Husain. Mereka memberikan kesaksian bahwa baju besi itu adalah milikku."

Syuraih menimpali: "Kesaksian seorang anak tidak boleh diberikan untuk ayahnya." Lalu beliau menyela, "Seorang yang direkomendasikan masuk surga tidak diterima kesaksiannya?"

Sesungguhnya saya pernah mendengar Rasulullah bersabda: "Hasan dan Husain adalah penghulu pemuda surga." Namun Qadhi tetap dengan keputusannya.

Kemudian si Yahudi berkata: "Amirul Mukminin menyeretku ke hadapan qadhinya, sedangkan qadhinya memenangkanku atasnya? Sungguh, saya bersaksi bahwasanya ini adalah kebenaran, saya bersaksi bahwasanya tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah. Ketahuilah bahwa baju besi ini adalah benar-benar milik anda.

Ketika itu aku turut mengendarai unta saat anda berangkat ke medan Shifin. Lalu di tengah malam baju besi ini jatuh tanpa anda sadari, lantas aku mengambilnya."

Wallahu A'lam

Referensi:

1. Fath al-Bari (7/71)

2. Ibid

3. Bidayah wa Nihayah (3/4)

4. Fadhailussahabah hal. 1168.

5. Tafsir ath Thabari (2/29)

6. Tarikh Islam hal 645

7. Bidayah wa Nihayah (8/9)

8. Lathaif al M'arif hal 93

9. Asma Mathalib fi sirah Ali bin Abi Thalib hal. 304
Halaman :
Follow
cover top ayah
اِنۡ تَجۡتَنِبُوۡا كَبٰٓٮِٕرَ مَا تُنۡهَوۡنَ عَنۡهُ نُكَفِّرۡ عَنۡكُمۡ سَيِّاٰتِكُمۡ وَنُدۡخِلۡـكُمۡ مُّدۡخَلًا كَرِيۡمًا
Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu dan akan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga).

(QS. An-Nisa Ayat 31)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More