Kisah 4 Sahabat Nabi yang Jadi Khulafaur Rasyidin, Yuk Simak!
loading...
A
A
A
Kisah empat sahabat Nabi SAW yang jadi Khulafaur Rasyidin menarik diketahui. Tak sekadar memperluas wawasan, tetapi juga menambah pemahaman umat Muslim terhadap sejarah Islam.
Setelah wafatnya Rasulullah Saw pada 632 M, kepemimpinan pemerintahan kemudian dialihkan kepada para sahabat nabi. Para sahabatnya ini kemudian dikenal dengan sebutan Khulafaur Rasyidin
Secara harfiah, kata khulafa' atau khalaif dalam Khulafaur Rasyidin bisa dimaknai sebagai orang yang menggantikan atau mengambil alih kedudukan. Sementara Rasyidin dari kata rasyada yang bermakna cerdas, jujur, dan amanah.
Abu Bakar tumbuh di tengah masyarakat Quraisy di Makkah. Kendati begitu, setelah mendengar kemunculan Muhammad yang menyatakan diri sebagai utusan Allah, ia langsung menerima ajakan tersebut tanpa perasaan ragu.
Setelah masuk Islam, Abu Bakar senantiasa menemani dakwah Rasulullah Saw. Tak hanya memakai pengaruh dan statusnya di sana, Abu Bakar juga rela mengeluarkan harta bendanya demi perjuangan dakwah agama Islam.
Abu Bakar dipilih sebagai khalifah atau Khulafaur Rasyidin setelah Nabi Muhammad Saw wafat. Penunjukannya sebagai khalifah bukanlah tanpa alasan.
Sebelumnya Abu Bakar memang sudah sering menggantikan Rasulullah dalam tugas-tugasnya saat berhalangan karena sakit atau hal lain. Lalu, Abu Bakar juga menjadi sahabat Nabi Muhammad yang paling dekat.
Saat era pemerintahan Abu Bakar, Islam mampu memperluas wilayahnya. Abu Bakar juga turut menginisiasi pembukuan Al Qur’an dikarenakan sebelumnya banyak para penghafal kitab suci tersebut yang gugur dalam pertempuran.
Lebih jauh, Abu Bakar memiliki banyak keistimewaan dalam statusnya sebagai sahabat Rasulullah SAW. Salah satunya adalah menjadi sahabat yang paling dicintai Nabi Muhammad.
Dari Amru bin al-Ash, bahwa Rasulullah mengutusnya atas pasukan Dzatus Salasil: "Aku lalu mendatangi beliau dan bertanya 'Siapa manusia yang paling engkau cintai?' beliau bersabda: "Aisyah". aku berkata: 'kalau dari lelaki?' beliau menjawab: "ayahnya (Abu Bakar)". 'Lalu siapa?' Beliau menjawab: "Umar" lalu menyebutkan beberapa orang lelaki." (HR Al-Bukhari dan Muslim).
Namun, atas izin Allah, Umar kemudian diberikan hidayah dan memeluk Islam. Keputusan tersebut membuat hampir seisi Makkah terkejut.
Kemudian, Umar bin Khattab menjadi salah satu pilar penting umat Islam karena reputasinya yang memang terkenal. Dia senantiasa menjadi orang terdepan yang selalu membela Nabi Muhammad Saw dalam melawan musuh-musuhnya.
Setelah Abu Bakar yang menjadi khalifah meninggal pada tahun 634, Umar bin Khattab ditunjuk untuk menggantikannya sebagai khalifah kedua dalam sejarah Islam. Selama di bawah pemerintahannya, kekuasaan Islam tumbuh sangat pesat.
Saat itu, ada dua negara adidaya yaitu Persia dan Romawi, tetapi keduanya telah ditaklukkan oleh Kekhalifahan Islam dibawah pimpinan Umar bin Khattab. Selain soal perluasan wilayah, Umar melakukan banyak reformasi secara administratif dan mengontrol dari dekat kebijakan publik, termasuk membangun sistem administrasi untuk daerah yang baru ditaklukkan.
Ketika menjadi khalifah, Umar bin Khattab dikenal memiliki kehidupan sederhana. Ia tidak mengadopsi gaya hidup dan penampilan para penguasa di zaman itu, melainkan tetap hidup sangat sederhana.
Di akhir hidupnya, Umar bin Khattab wafat karena dibunuh oleh Abu Lukluah (Fairuz) yang merupakan seorang budak fanatik saat memimpin salat subuh. Setelah wafat, jabatan Khalifah dipegang oleh Utsman bin Affan.
Utsman termasuk di antara orang-orang yang paling awal masuk Islam (Assabiqunal Awwalun). Kala itu, ia mendengar tentang misi yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW dari sahabat terdekatnya, Abu Bakar Ash-Shiddiq.
Pada statusnya, Utsman dikenal sebagai sahabat Nabi Saw yang kaya sangat dermawan. Jasa beliau sangat banyak bagi perkembangan umat Islam.
Utsman bin Affan juga dikenal sebagai pemilik dua cahaya (Dzun Nurain) karena menikahi dua putri Nabi Muhammad, yaitu Ruqayyah dan Ummu Kultsum.
Setelah Umar bin Khattab wafat, Utsman secara musyawarah dipilih menjadi khalifah pengganti. Ia memerintah selama 12 tahun (644-656 Masehi) dan merupakan khalifah dengan masa jabatan terlama dari Khulafaur Rasyidin.
Setelah wafatnya Rasulullah Saw pada 632 M, kepemimpinan pemerintahan kemudian dialihkan kepada para sahabat nabi. Para sahabatnya ini kemudian dikenal dengan sebutan Khulafaur Rasyidin
Secara harfiah, kata khulafa' atau khalaif dalam Khulafaur Rasyidin bisa dimaknai sebagai orang yang menggantikan atau mengambil alih kedudukan. Sementara Rasyidin dari kata rasyada yang bermakna cerdas, jujur, dan amanah.
Kisah Sahabat Nabi yang Jadi Khulafaur Rasyidin
1. Abu Bakar Ash-Shiddiq
Abu Bakar Ash-Shiddiq merupakan salah seorang sahabat Nabi Muhammad Saw yang termasuk paling awal memeluk agama Islam (Assabiqunal Awwalun). Gelar Ash-Shiddiq bukan tersemat tanpa alasan, melainkan karena dirinya menjadi lelaki pertama yang membenarkan dan beriman kepada ajaran yang dibawa Nabi Muhammad SAW.Abu Bakar tumbuh di tengah masyarakat Quraisy di Makkah. Kendati begitu, setelah mendengar kemunculan Muhammad yang menyatakan diri sebagai utusan Allah, ia langsung menerima ajakan tersebut tanpa perasaan ragu.
Setelah masuk Islam, Abu Bakar senantiasa menemani dakwah Rasulullah Saw. Tak hanya memakai pengaruh dan statusnya di sana, Abu Bakar juga rela mengeluarkan harta bendanya demi perjuangan dakwah agama Islam.
Abu Bakar dipilih sebagai khalifah atau Khulafaur Rasyidin setelah Nabi Muhammad Saw wafat. Penunjukannya sebagai khalifah bukanlah tanpa alasan.
Sebelumnya Abu Bakar memang sudah sering menggantikan Rasulullah dalam tugas-tugasnya saat berhalangan karena sakit atau hal lain. Lalu, Abu Bakar juga menjadi sahabat Nabi Muhammad yang paling dekat.
Saat era pemerintahan Abu Bakar, Islam mampu memperluas wilayahnya. Abu Bakar juga turut menginisiasi pembukuan Al Qur’an dikarenakan sebelumnya banyak para penghafal kitab suci tersebut yang gugur dalam pertempuran.
Lebih jauh, Abu Bakar memiliki banyak keistimewaan dalam statusnya sebagai sahabat Rasulullah SAW. Salah satunya adalah menjadi sahabat yang paling dicintai Nabi Muhammad.
Dari Amru bin al-Ash, bahwa Rasulullah mengutusnya atas pasukan Dzatus Salasil: "Aku lalu mendatangi beliau dan bertanya 'Siapa manusia yang paling engkau cintai?' beliau bersabda: "Aisyah". aku berkata: 'kalau dari lelaki?' beliau menjawab: "ayahnya (Abu Bakar)". 'Lalu siapa?' Beliau menjawab: "Umar" lalu menyebutkan beberapa orang lelaki." (HR Al-Bukhari dan Muslim).
2. Umar bin Khattab Umar
Pada awal kemunculan Islam, Umar bereaksi sangat keras menentangnya. Dia juga termasuk orang yang paling sering menggunakan kekuatannya untuk menyiksa para pengikut Nabi Muhammad Saw.Namun, atas izin Allah, Umar kemudian diberikan hidayah dan memeluk Islam. Keputusan tersebut membuat hampir seisi Makkah terkejut.
Kemudian, Umar bin Khattab menjadi salah satu pilar penting umat Islam karena reputasinya yang memang terkenal. Dia senantiasa menjadi orang terdepan yang selalu membela Nabi Muhammad Saw dalam melawan musuh-musuhnya.
Setelah Abu Bakar yang menjadi khalifah meninggal pada tahun 634, Umar bin Khattab ditunjuk untuk menggantikannya sebagai khalifah kedua dalam sejarah Islam. Selama di bawah pemerintahannya, kekuasaan Islam tumbuh sangat pesat.
Saat itu, ada dua negara adidaya yaitu Persia dan Romawi, tetapi keduanya telah ditaklukkan oleh Kekhalifahan Islam dibawah pimpinan Umar bin Khattab. Selain soal perluasan wilayah, Umar melakukan banyak reformasi secara administratif dan mengontrol dari dekat kebijakan publik, termasuk membangun sistem administrasi untuk daerah yang baru ditaklukkan.
Ketika menjadi khalifah, Umar bin Khattab dikenal memiliki kehidupan sederhana. Ia tidak mengadopsi gaya hidup dan penampilan para penguasa di zaman itu, melainkan tetap hidup sangat sederhana.
Di akhir hidupnya, Umar bin Khattab wafat karena dibunuh oleh Abu Lukluah (Fairuz) yang merupakan seorang budak fanatik saat memimpin salat subuh. Setelah wafat, jabatan Khalifah dipegang oleh Utsman bin Affan.
3. Utsman bin Affan Khalifah
Utsman bin Affan adalah sahabat Nabi yang menjadi khalifah ketiga dalam Khulafaur Rasyidin. Ia diangkat sebagai khalifah menggantikan Umar bin Khattab yang meninggal karena dibunuh Abu Lu'lu'ah (Fairuz).Utsman termasuk di antara orang-orang yang paling awal masuk Islam (Assabiqunal Awwalun). Kala itu, ia mendengar tentang misi yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW dari sahabat terdekatnya, Abu Bakar Ash-Shiddiq.
Pada statusnya, Utsman dikenal sebagai sahabat Nabi Saw yang kaya sangat dermawan. Jasa beliau sangat banyak bagi perkembangan umat Islam.
Utsman bin Affan juga dikenal sebagai pemilik dua cahaya (Dzun Nurain) karena menikahi dua putri Nabi Muhammad, yaitu Ruqayyah dan Ummu Kultsum.
Setelah Umar bin Khattab wafat, Utsman secara musyawarah dipilih menjadi khalifah pengganti. Ia memerintah selama 12 tahun (644-656 Masehi) dan merupakan khalifah dengan masa jabatan terlama dari Khulafaur Rasyidin.