Kisah Bangsawan Inggris Louder Brunton Mendapatkan Hidayah Islam

Rabu, 14 Desember 2022 - 05:15 WIB
Lauder Bruton: Saya bertekad untuk menghabiskan seluruh waktu yang masih ada dari hidup saya untuk menegakkan agama Islam. Foto/Ilusttrasi: Ist
Setelah memeluk Islam, namanya berganti menjadi Sir Jalaluddin Louder Brunton. Ia adalah seorang negarawan dan bangsawan Inggris yang terkenal pada zamannya. Dia dididik di Universitas Oxford .

Brunton menjadi frustrasi dengan kontradiksi yang melekat dalam agama Kristen sehubungan dengan status Tuhan. Dia beralih ke Islam hanya untuk menemukan pesan menarik yang dia tidak punya waktu untuk memeluknya.

Berikut penuturan Brunton selengkapnya sebagaimana dinukil buku berjudul "Mengapa Kami Memilih Islam" oleh Rabithah Alam Islamy Mekkah (PT Alma'arif, Bandung, 1981).



Sungguh saya sangat merasa bahagia dengan kesempatan ini untuk menceritakan dalam kata-kata yang singkat tentang sebab saya memeluk agama Islam. Padahal saya dilahirkan dan dibesarkan dalam pangkuan orang tua yang beragama Kristen.

Sejak kecil, saya sudah tertarik dengan ilmu teologi, dan saya menggabungkan diri dengan lingkungan Gereja Inggris dan turut memberikan perhatian terhadap pekerjaan Misi tanpa ikut serta dalam usaha pelaksanaannya.

Sejak beberapa tahun yang lalu, saya memperhatikan doktrin "Eternal Torment/Siksa Abadi" buat seluruh umat manusia, kecuali beberapa orang pilihan. Doktrin ini sangat membingungkan saya, sehingga saya menjadi ragu-ragu atas kebenarannya.

Saya berpendapat bahwa Tuhan yang menciptakan manusia dengan kekuasaan-Nya dan terlebih dahulu mengetahui di alam gaib bahwa hari depan mereka pasti masuk dalam siksaan yang kekal itu bukan Tuhan yang bijaksana, adil dan welas asih. Kedudukan-Nya lebih rendah daripada manusia kebanyakan.

Namun demikian, saya tetap percaya atas adanya Tuhan, hanya saya tidak dapat menerima kepercayaan umum yang mengatakan bahwa Tuhan menjelma menjadi manusia. Kemudian saya perhatikan kepercayaan dan ajaran-ajaran agama lain, malah saya semakin bingung. Akan tetapi dalam keadaan seperti itu, saya bahkan semakin bersemangat untuk beribadah kepada Tuhan yang sebenarnya dan menyesuaikan diri dengan jalan hidup yang ditunjuk-Nya.

Mereka mengatakan bahwa kepercayaan-kepercayaan Kristen itu berdasarkan isi Bible, akan tetapi ternyata saya lihat bertentangan. Mungkinkah Bible dan ajaran-ajaran Kristus telah diubah? Kemudian saya kembali mempelajari Bible secara mendalam, akan tetapi saya tetap merasakan adanya kekurangan-kekurangan.



Dalam keadaan demikian, saya mengambil keputusan bahwa saya akan melakukan pembahasan sendiri, dengan mengkesampingkan segala kepercayaan orang banyak.

Mulailah saya mengatakan bahwa setiap manusia mempunyai jiwa dan di balik itu ada satu kekuatan tersembunyi yang bersifat kekal. Dan barangsiapa berbuat dosa atau kejahatan, pasti dia akan mendapatkan balasannya, baik di dunia maupun di akhirat, dan bahwasanya Tuhan dengan rahmat-Nya akan menerima taubat dari seluruh hamba-Nya yang berdosa, apabila mereka benar-benar menyesal atas segala dosa mereka.

Sesudah saya yakin atas perlunya penyelidikan/pembahasan sendiri tentang kebenaran secara mendalam, sesudah bersusah payah akhirnya sampailah saya menemukan "mutiara yang sangat berharga." Saya kembali menghabiskan waktu untuk mempelajari Islam. Ada sesuatu dalam Islam yang waktu itu meresap dalam jiwa saya.

Di Ichra, sebuah kampung yang terpencil dan tidak dikenal, saya menghabiskan waktu dan kesungguhan untuk melaksanakan perintah Allah Yang Maha Agung dalam lingkungan masyarakat klas terendah, karena didorong oleh keinginan ikhlas untuk meningkatkan pengetahuan mereka tentang Allah Yang Haqq, yang tiada Tuhan selain Dia, dan untuk meresapkan rasa persaudaraan dan kemanusiaan pada jiwa mereka.

Tidak perlu saya tegaskan kepada anda kesungguhan saya yang tercurah di kalangan mereka, tidak pula perlu menceritakan betapa beratnya pengorbanan saya dan rintangan-rintangan yang saya jumpai, namun saya berjalan terus, sebab bagi saya tiada jalan lain selain yang menuju tercapainya kebahagiaan masyarakat, material dan spritual.

Selanjutnya saya pelajari sejarah hidup Nabi Muhammad SAW, sebab saya baru sedikit saja mengenal apa yang beliau lakukan untuk kemanusiaan. Akan tetapi saya tahu dan merasa bahwa umat Kristiani telah sepakat untuk mengingkari kebenaran Nabi Besar yang lahir di tanah Arab ini.



Pada waktu itu saya mengambil keputusan untuk mempelajari masalah ini tanpa rasa fanatik dan dengki, sehingga dalam waktu yang tidak lama, saya telah mendapat keyakinan bahwa tidak mungkin ada satu keraguan yang bisa masuk ke dalam kesungguhan dan kebenaran dakwahnya kepada Allah SWT.

Saya yakin bahwa tidak ada kesalahan yang paling besar daripada mengingkari kenabian orang suci ini, yakni sesudah saya mempelajari apa yang beliau berikan kepada kemanusiaan.

Orang-orang yang keras kepala penyembah patung berhala, yang telah tenggelam dalam lautan dosa dan kerendahan budi dan penuh dengan keburukan-keburukan, beliau beri pelajaran bagaimana mengenakan pakaian dan bagaimana membersihkan kotoran.

Beliau bangkitkan dalam jiwa mereka rasa harga diri, sehingga sifat keramahan menjadi kewajiban keagamaan. Patung-patung berhala mereka hancurkan dan mereka menyembah Tuhan yang benar, satu-satunya.

Kaum Muslimin menjadi masyarakat paling kuat di dunia. Dan lain-lain pekerjaan mulia yang sudah beliau selesaikan, yang jumlahnya terlalu banyak untuk diterangkan satu persatu.

Dengan adanya bukti-bukti tersebut, yang menunjukkan keluhuran ajaran-ajaran Rasul SAW, maka sungguh sangat menyedihkan adanya tuduhan dan cercaan yang dilancarkan oleh orang-orang Kristen terhadap pribadi dan kedudukannya sebagai Rasul.



Saya terus berpikir secara mendalam, dan di tengah-tengah pemikiran itu datanglah sahabat saya seorang India bernama Miyan Amiruddin bertamu ke rumah saya.

Sungguh aneh sekali, kedatangannya itu telah benar-benar mempengaruhi jiwa saya. Dia telah mengobarkan semangat saya. Saya berpikir dan bertukar pikiran tentang ajaran-ajaran agama Kristen, aliran, demi aliran. Akhirnya saya mengagungkan agama Islam yang telah memberi kepuasan kepada saya.

Saya percaya bahwa Islam adalah agama yang hak/benar, agama yang mudah dan penuh toleransi, agama yang penuh keikhlasan dalam cinta-mencintai dan persaudaraan.

Saya hanya tinggal punya waktu sedikit saja hidup di dunia ini. Oleh karena itu, maka saya bertekad untuk menghabiskan seluruh waktu yang masih ada dari hidup saya untuk menegakkan agama Islam.

(mhy)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
اَفَاَمِنَ اَهۡلُ الۡـقُرٰٓى اَنۡ يَّاۡتِيَهُمۡ بَاۡسُنَا بَيَاتًا وَّهُمۡ نَآٮِٕمُوۡنَؕ‏ (٩٧) اَوَاَمِنَ اَهۡلُ الۡقُرٰٓى اَنۡ يَّاۡتِيَهُمۡ بَاۡسُنَا ضُحًى وَّهُمۡ يَلۡعَبُوۡنَ (٩٨) اَفَاَمِنُوۡا مَكۡرَ اللّٰهِ‌ ۚ فَلَا يَاۡمَنُ مَكۡرَ اللّٰهِ اِلَّا الۡقَوۡمُ الۡخٰسِرُوۡنَ (٩٩)
Maka apakah penduduk negeri itu merasa aman dari siksaan Kami yang datang malam hari ketika mereka sedang tidur? Atau apakah penduduk negeri itu merasa aman dari siksaan Kami yang datang pada pagi hari ketika mereka sedang bermain? Atau apakah mereka merasa aman dari siksaan Allah yang tidak terduga-duga? Tidak ada yang merasa aman dari siksaan Allah selain orang-orang yang rugi.

(QS. Al-A'raf Ayat 97-99)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More