Kisah Bijak Para Sufi: Si Pengembara, Si Aneh, dan Si Hemat Waktu

Minggu, 12 Juli 2020 - 06:32 WIB
Tetapi, pada suatu hari, ketika sedang berjalan-jalan dalam penyamaran, sebagaimana kebiasaannya, ia bertemu Si Darwis Hemat Waktu, yang semula tak mengingatnya karena ia bicara terus tanpa henti dan tak meluangkan sesaat pun untuk mengenali teman lamanya itu. Oleh karena itu, Si Aneh pun membawa Si Hemat Waktu ke istana, dan menantinya mengajukan pertanyaan.



Si Hemat Waktu berkata, "Bagaimana semua ini bisa terjadi? Ceritakan padaku, tapi singkat saja." Si Aneh pun menceritakannya, namun bisa dilihatnya Si Hemat Waktu tak memperhatikan dengan seksama. Ia sangat tidak sabar. Segera saja, Si Hemat Waktu pun berkata, "Aku harus pergi ke sana dan mendengarkan sendiri apa kata binatang-binatang itu, supaya aku bisa mengikuti jalan yang sama denganmu."

"Tak kusarankan itu," kata Si Aneh, "sebab Saudara mesti terlebih dahulu berlatih memperhatikan waktu dan pertanda yang ganjil."

"Masa bodoh," kata Si Hemat Waktu, dan dalam sekejap mata ia pun sudah pergi setelah meminjam seratus keping uang emas dari temannya yang darwis itu untuk keperluan perjalanannya. ( )



Ketika ia sampai di losmen itu, hari sudah malam. Dan, karena enggan menanti di tempat persembunyian hingga pagi, ia pun melangkah langsung ke ruang utama; di sana, sekonyong-konyong singa dan macan menerkamnya, lalu mencabik-cabik anggota badannya.

Ada pun Si Darwis Aneh, ia hidup bahagia selama-lamanya.( )

Terdapat dalam suatu naskah darwis yang disebut Kitab-i-Amu Daria (Kitab Sungai Oxus), sebuah sumber yang memasukkan kisah ini sebagai salah satu kisah ajaran Uwais Al-Qarni, pendiri Kaum Darwis Uwaisi ('Menyepi').

Idries Shah dalam Tales of The Dervishes yang diterjemahkan Ahmad Bahar dengan judul Harta Karun dari Timur Tengah - Kisah Bijak Para Sufi menyebut pesan kisah ini adalah bahwa ketidaksabaran akan menyebabkan seseorang mengabaikan hal-hal penting dari suatu keadaan. ( )
(mhy)
Halaman :
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari 'Urwah bahwa Aisyah telah mengabarkan kepadanya bahwa dalam shalatnya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sering berdoa: ALLAHUMMA INNI 'AUUDZUBIKA MIN 'ADZAABIL QABRI WA A'UUDZUBIKA MIN FITNATIL MASIIHID DAJJAL WA A'UUDZUBIKA MIN FITNATIL MAHYA WAL MAMAATI, ALLAHUMMA INNI A'UUDZUBIKA MINAL MA'TSMI WAL MAGHRAMI (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, aku berlindung dari fitnah Dajjal, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan kematian, ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan dosa dan lilitan hutang). Maka seseorang bertanya kepada beliau, Alangkah seringnya anda memohon perlindungan diri dari lilitan hutang. Beliau bersabda: Sesungguhnya apabila seseorang sudah sering berhutang, maka dia akan berbicara dan berbohong, dan apabila berjanji, maka dia akan mengingkari.

(HR. Sunan Abu Dawud No. 746)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More