Jihad di Mata John Louis Esposito: Perjuangan Seumur Hidup untuk Menjadi Sholeh

Minggu, 01 Januari 2023 - 09:18 WIB
John L Esposito. Foto/Ilustrasi: lehigh
Pengamat Islam atau Islamisis, John Louis Esposito mengatakan penyebaran Islam yang begitu cepat merupakan ancaman ganda bagi Kristen , baik secara politis maupun keagamaan. Para tentara dan pedagang Islam merupakan pembawa misi Islam.

"Islam dipergunakan untuk mempersatukan, memberikan inspirasi, dan menggerakkan suku-suku, serta untuk memberikan alasan bagi ekspansi dan penaklukan," ujar Mantan Presiden Middle East Study Association (MESA) ini yang kini menjabat guru besar kajian-kajian keislaman pada College of the Holy Cross tersebut.

Patrick J. Bannerman dalam "Islam in Perspective" (London: Routledge, 1988), mengatakan gagasan Al-Quran tentang jihad, bertuang di jalan Allah, merupakan sesuatu yang penting artinya bagi mobilisasi dan pengertian diri kaum Muslim.

Istilah jihad mempunyai sejumlah arti yang mencakup usaha menjalani hidup yang baik, menjadikan masyarakat lebih adil dan bermoral, dan menyebarkan Islam lewat dakwah, atau perjuangan bersenjata.

Ahli hukum Islam (faqih) memberikan beberapa cara "dimana tugas tersebut dapat dilaksanakan dengan hati, dengan lidah, dengan tangan, dan dengan pedang."





Dalam arti generiknya, Esposito mengatakan, jihad berarti perang melawan kejahatan dan setan disiplin diri (yang ada dalam tiga agama Ibrahim) dimana orang-orang yang beriman berusaha untuk mengikuti kehendak Tuhan, untuk menjadi Muslim yang lebih baik.

Dalam bukunya berjudul "The Islamic Threat: Myth or reality?" atau "Ancaman Islam Mitos atau Realitas", John L. Esposito mengatakan jihad adalah perjuangan seumur hidup untuk menjadi saleh, untuk berada di jalan Allah. Inilah cara utama di mana kaum Muslim yang taat memberikan kesaksian atau mengaktualisasikan pilar utama Islam dalam kehidupan sehari-hari. Penyebaran Islam melalui "lidah" dan "tangan" mengacu ke kewajiban yang dicanangkan oleh Al-Quran atas

umat Islam untuk "menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah yang munkar" ( QS 3 : 110).

Akhirnya, jihad berarti perjuangan untuk menyebarkan dan membela Islam. Kalau teladan Rasulullah menawarkan paradigma dan dasar bagi bersatunya agama dengan negara, gerakan Muhammad memberikan model bagi semua gerakan Islam yang bertuang memperbaiki masyarakat dan dunia. Dunia adalah medan pertempuran tempat orang-orang yang beriman dan orang-orang yang tidak beriman, kawan Tuhan dan musuh Tuhan atau pengikut setan, berperang:

"Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang kafir

berperang di jalan setan. Sebab itu, perangilah kawan-kawan setan." (QS 4:76).

Misi umat Islam adalah membela dan menyebarkan hukum Islam secara global seperti ekspansi yang dilakukan oleh Muhammad dan pengikutnya melalui dakwah, diplomasi dan peperangan.



Hukum Islam menyatakan bahwa tugas Muslimlah untuk berperang melawan politeisme, kemurtadan dan Ahlul Kitab yang menolak hukum Islam, dan orang-orang yang menyerang wilayah Muslim.

Gugur dalam pertempuran adalah bentuk paling mulia dari kepasrahan seseorang kepada Tuhan dan agama. Kata bahasa Arab yang paling tepat untuk itu (syahid) berasal dari kata yang sama dengan ikrar keimanan (syahadah). Seperti dalam agama Kristen, imbalan bagi yang meninggal dalam peperangan adalah surga.

Juru Bicara

Sekadar mengingatkan John Louis Esposito (lahir 19 Mei 1940) adalah seorang akademisi Italia-Amerika, profesor studi Timur Tengah dan agama, dan sarjana studi Islam. Ia menjabat sebagai Profesor Agama, Urusan Internasional, dan Studi Islam di Universitas Georgetown di Washington, D.C. Dia juga direktur pendiri Prince Alwaleed Center for Muslim–Christian Understanding di Georgetown.

Esposito dikenal sebagai seorang pengamat Islam atau ―Islamisis yang netral dan relatif proporsional- sebagai pembedaan dengan Orientalis- terkemuka di Barat.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Yang pertama kali yang dihisab (dihitung) dari perbuatan seorang hamba pada hari Kiamat adalah shalatnya. Jika sempurna ia beruntung dan jika tidak sempurna, maka Allah Azza wa Jalla berfirman, Lihatlah apakah hamba-Ku mempunyai amalan shalat sunnah? Bila didapati ia memiliki amalan shalat sunnah, maka Dia berfirman Lengkapilah shalat wajibnya yang kurang dengan shalat sunnahnya

(HR. Nasa'i No. 463)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More