Dua Nabi Diuji dengan Lambatnya Dapat Keturunan, Ini Rahasia Doanya

Dua Nabi yang diuji dengan lambatnya dapat keturunan, yaitu Nabi Ibrahim 'alaihissalam dan Nabi Zakaria 'alaihissalam. Doa ini dapat diamalkan kaum muslim yang ingin cepat mendapatkan anak dan keturunan.

Allah mengabadikan kisahnya dalam Al-Qur'an berikut doa yang mereka panjatkan. Dengan wasilah doa ini akhirnya Nabi Ibrahim dan Zakaria dikaruniai anak shalih.

1. Doa Nabi Ibrahim

Berikut doa Nabi Ibrahim ketika memohon agar dikaruniai anak yang saleh dan penyabar.





Rabbi Hablii Minash Shoolihiin.

Artinya: "Ya Tuhanku, berikanlah aku seorang anak yang saleh." (Surat As-Shaffat ayat 100)

Ayat ini mengisahkan Nabi Ibrahim saat dalam perantauan memohon kepada Allah agar dikaruniai seorang anak saleh yang dapat mendampinginya dan menyampaikan dakwahnya.

Kehadiran anak itu sebagai pengganti dari keluarga dan kaumnya yang ditinggalkannya. Permohonan Nabi Ibrahim ini diperkenankan oleh Allah. Kepadanya disampaikan kabar gembira bahwa Allah akan menganugerahkan kepadanya seorang anak laki-laki saleh yan sabar dan berlapang dada.

Anak tersebut bernama Ismail 'alaihissalam, anak laki-laki pertama Ibrahim dari istri keduanya bernama Sayyidah Hajar. Putra kedua ialah Ishak 'alihissalam, lahir sesudah Ismail dari istri pertama Nabi Ibrahim yaitu Sayyidah Sarah.

Doa ini menjadi wasilah terkabul doanya Nabi Ibrahim dalam meminta keturunan, sebagaimana dijelaskan Syaikh Nawawi Al-Bantani dalam Marahu Labid li Kasyfi Ma'na Quranin Majid.

"Ketika hijrah menuju tanah suci (Mekkah), Nabi Ibrahim merindukan kehadiran seorang anak. Kala itu ia berdoa, "Tuhanku, berikan lah aku seorang anak yang saleh." (Surat As-Shaffat ayat 100). Lalu Kami kabulkan permohonannya."

2. Doa Nabi Zakaria

Berikut rahasia doa Nabi Zakaria ketika diuji dengan lambatnya mendapatkan anak. Allah berfirman: "Dan (ingatlah kisah) Zakaria, ketika dia berdoa kepada Tuhannya:



Robbi Laa tadzarnii fardan wa Anta Khoirul Waaritsiin.

Artinya: "Ya Tuhanku, janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris yang paling baik." (Surat Al-Anbiya ayat 89)



Rabbi Hablii milladunka Dzurriyyatan Thoyyibatan innaka Samii'ud Du'aaa'.