Nasihat Kepemimpinan Anwar Ibrahim yang Sarat Hikmah dan Pelajaran
Selasa, 10 Januari 2023 - 22:34 WIB
2. Urgensi Ilmu dalam Kepemimpinan
Beliau menekankan bahwa ilmu menjadi sangat penting dalam membangun kepemimpinan yang baik. Beliau memaparkan secara panjang urgensi ilmu bahkan dalam kehidupan keumatan dan berbangsa. Ilmu menjadi pilar kebangkitan bangsa dan umat.
Tapi ada dua hal penting dari aspek keilmuan ini yang beliau garis bawahi: Satu, selain soliditas dalam ilmu-ilmu keagamaan secara tekstual dan tradisional, umat ini perlu membangun critical mind (berpikiran kritis). Menurut beliau, salah satu hal yang mengantar kepada perilaku ekstrem adalah kurangnya critical mind dalam menerima informasi-informasi keilmuan.
Dua, bahwa ilmu dan spesialisasi (keahlian) tidak akan bernilai (valuable) jika tidak dibarengi oleh nilai-nilai insaniyah (humanity). Jangan sampai kemajuan ilmu menjadikan manusia kehilangan nurani dan kemanusiaannya.
3. Urgensi Aktualisasi Keadilan Sosial
Latar belakang Anwar Ibrahim sebagai aktivis menjadikan beliau sebagai social justice icon. Dari awal hingga akhir pemaparan beliau isu social justice seolah menjadi poin terpenting dari pemaparan itu.
Yang menarik adalah ketika menyebutkan makna ukhuwah dalam konteks kebangsaan. Beliau menekankan bahwa secara agama umat Islam itu bersaudara "Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara." Tapi di luar ikatan keagamaan itu juga ada persaudaraan ukhuwah insaniyah (saudara semanusia).
Selain itu beliau menekankan bahwa beliau bukan anti modal (kapital). Tapi kapitalisme bukan solusi. Justeru perlu middle path (jalan tengah) dalam menyelesaikan perekonomian dunia. Kemajuan perekonomian tidak bisa dipisahkan dari konsep social justice (keadilan sosial).
Beliau mencontohkan betapa banyak rakyat kecil Malaysia yang masih susah. Bahkan lebih susah dan menderita dari apa yang beliau rasakan ketika berada di dalam penjara.
Mungkin hal lain cukup menusuk dari penyampaian Anwar Ibrahim adalah ketika menyentuh isu korupsi. Menurutnya, korupsi tidak mudah diberantas karena sudah bersifat sistemik. Korupsi menjadi prilaku yang seolah telah menjadi bagian dari sistem yang ada. Upaya memberantasnya sangat tidak mudah. Karena memang kerap berhadapan dengan kekuasaan.
Seraya bercanda beliau mengatakan: "itulah sebenarnya yang telah terjadi pada dirinya."
Demikian catatan penting dari pemaparan dahsyat dan bermutu dari Seri Dato' Dr Anwar Ibrahim. Semoga menjadi pelajaran yang baik untuk bangsa Indonesia. Khususnya mereka yang sedang mendapat cobaan amanah kekuasaan dari Allah. Aamin!
Manhattan City, 9 Januari 2023
Beliau menekankan bahwa ilmu menjadi sangat penting dalam membangun kepemimpinan yang baik. Beliau memaparkan secara panjang urgensi ilmu bahkan dalam kehidupan keumatan dan berbangsa. Ilmu menjadi pilar kebangkitan bangsa dan umat.
Tapi ada dua hal penting dari aspek keilmuan ini yang beliau garis bawahi: Satu, selain soliditas dalam ilmu-ilmu keagamaan secara tekstual dan tradisional, umat ini perlu membangun critical mind (berpikiran kritis). Menurut beliau, salah satu hal yang mengantar kepada perilaku ekstrem adalah kurangnya critical mind dalam menerima informasi-informasi keilmuan.
Dua, bahwa ilmu dan spesialisasi (keahlian) tidak akan bernilai (valuable) jika tidak dibarengi oleh nilai-nilai insaniyah (humanity). Jangan sampai kemajuan ilmu menjadikan manusia kehilangan nurani dan kemanusiaannya.
3. Urgensi Aktualisasi Keadilan Sosial
Latar belakang Anwar Ibrahim sebagai aktivis menjadikan beliau sebagai social justice icon. Dari awal hingga akhir pemaparan beliau isu social justice seolah menjadi poin terpenting dari pemaparan itu.
Yang menarik adalah ketika menyebutkan makna ukhuwah dalam konteks kebangsaan. Beliau menekankan bahwa secara agama umat Islam itu bersaudara "Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara." Tapi di luar ikatan keagamaan itu juga ada persaudaraan ukhuwah insaniyah (saudara semanusia).
Selain itu beliau menekankan bahwa beliau bukan anti modal (kapital). Tapi kapitalisme bukan solusi. Justeru perlu middle path (jalan tengah) dalam menyelesaikan perekonomian dunia. Kemajuan perekonomian tidak bisa dipisahkan dari konsep social justice (keadilan sosial).
Beliau mencontohkan betapa banyak rakyat kecil Malaysia yang masih susah. Bahkan lebih susah dan menderita dari apa yang beliau rasakan ketika berada di dalam penjara.
Mungkin hal lain cukup menusuk dari penyampaian Anwar Ibrahim adalah ketika menyentuh isu korupsi. Menurutnya, korupsi tidak mudah diberantas karena sudah bersifat sistemik. Korupsi menjadi prilaku yang seolah telah menjadi bagian dari sistem yang ada. Upaya memberantasnya sangat tidak mudah. Karena memang kerap berhadapan dengan kekuasaan.
Seraya bercanda beliau mengatakan: "itulah sebenarnya yang telah terjadi pada dirinya."
Demikian catatan penting dari pemaparan dahsyat dan bermutu dari Seri Dato' Dr Anwar Ibrahim. Semoga menjadi pelajaran yang baik untuk bangsa Indonesia. Khususnya mereka yang sedang mendapat cobaan amanah kekuasaan dari Allah. Aamin!
Manhattan City, 9 Januari 2023
(rhs)