Kisah Isra dan Mikraj Menurut Sayyid Jafar Barzanji

Rabu, 25 Januari 2023 - 11:58 WIB
loading...
Kisah Isra dan Mikraj Menurut Sayyid Jafar Barzanji
Sayyid Jafar Barzanji (1690-1764) menuliskan 21 ayat tentang Isra Mikraj dalam Kitab Barzanji. Foto/Ilustrasi: Orami
A A A
Sayyid Jafar Barzanji (1690-1764) menuliskan 21 ayat tentang Isra Mikraj dalam Kitab Barzanji. Sebelumnya, mari kita mengenal Sayyid Jafar Barzanji terlebih dahulu. Nama lengkapnya, Jafar bin Hasan bin Abdul Karim bin Muhammad. Beliau adalah keturunan Nabi Muhammad SAW . Diapun dipanggil Sayyid Jafar Barzanji

Sayyid Jafar Barzanji dilahirkan di Madinah dan menghabiskan seluruh usianya di sana. Sejak kecil dia telah menuntut ilmu dengan belajar Al-Qur'an kepada Syaikh Ismail al-Yamani, dan belajar tajwid serta memperbaiki bacaan dengan Syaikh Yusuf as-Su’udi dan Syaikh Syamsuddin al-Misri.



Versi lainnya menyebutkan bahwa Jafar Barzanji tidak selamanya menetap di Madinah, melainkan sempat hijrah dan menetap di Mekkah selama 5 tahun.

Di sana dia belajar kepada ulama-ulama ternama pada masa itu, di antaranya kepada Syaikh Athaallah ibn Ahmad Al-Azhari, Syaikh Abdul Wahab at-Tanthowi al-Ahmadi, dan Syaikh Ahmad al-Asybuli. Selain itu, Jafar Barzanji juga telah mendapat ijazah dari beberapa ulama, mereka di antaranya adalah Syaikh Muhammad at-Thoyib al-Fasi, Sayyid Muhammad at-Thabari, Syaikh Muhammad bin Hasan al-A’jimi, Sayyid Musthafa al-Bakri, dan Syaikh Abdullah as-Syubrawi al-Misri.

Alhasil, dari proses pembelajaran yang dia tempuh, dia menguasai banyak cabang ilmu, di antaranya adalah Shorof, Nahwu, Manthiq, Ma’ani, Bayan, Adab, Hikmah, Handasah, A’rudh, Kalam, Sirah, Qiraat, Suluk, Tasawuf, Kutub Ahkam, Rijal, dan Mustholah.

Selain Kitab Barzanji, dia juga menulis kitab yang benar-benar populer lainnya, yaitu Kitab Lujain al-Dani ji Manaqib Abd al-Qadir al-Jilani. Kitab tersebut isinya adalah hagiografi dari Syaikh Abdul Qadir al-Jilani, dan kepopuleran kitab ini bahkan menembus sampai sudut-sudut yang paling jauh di Nusantara.



Berikut ini 21 ayat tentang Isra Mikraj dalam Kitab Barzanji, dinukil dari Terjemah Maulid al-Barzanji karya Abu Ahmad Najieh (Mutiara Ilmu : 1987):

عَطِّرِ اللّهُمَّ قَبْرَهُ الْكَرِيْمَ بِعَرْفٍ شَذِيٍّ مِنْ صَلَاة ٍوَ تَسْلِيْمٍ
اللّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَيْهِ

“Semoga Allah mengharumkan dan mewangikan kuburnya (Nabi) yang mulia, dengan keharuman wangi-wangian salawat dan salam sejahtera.

“Ya Allah, berilah salawat dan salam serta berkah atas Nabi saw.”

ثُمَّ أُسْرِيَ بِرُوْحِهِ وَ جَسَدِهِ يَقَظَةً مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى وَ رِحَابِهِ الْقُدْسِيَّةِ

“Kemudian beliau saw di-isra-kan dengan jiwa dan raganya dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha.” (1)

وَ عُرِجَ بِهِ إِلَى السَّموَاتِ، فَرَأَى آدَمَ فِي الْأُوْلَى

“Dan di-miraj-kan ke langit berlapis tujuh. Di langit pertama, beliau berjumpa dengan Nabi Adam.” (2)

وَ قَدْ جَلَّلَهُ الْوَقَارُ وَ عَلَاهُ

“Yang telah diagungkan kemuliaan dan ketinggian derajatnya.” (3)

وَ فِي الثَّانِيَةِ عِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ الْبَتُوْلِ الْبَرَّةِ التَّقِيَّةِ

“Di langit kedua, beliau bertemu dengan Nabi Isa bin Maryam, (Maryam adalah) seorang gadis yang suci dari perbuatan noda, lagi bertaqwa kepada Allah ta‘ala.” (4)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2468 seconds (0.1#10.140)