Surat Al-Araf Ayat 145 dan 154, tentang 10 Firman dan Taurat

Kamis, 02 Februari 2023 - 17:32 WIB
loading...
A A A


Menurut Tharick Chehab, apa yang merupakan teka-teki bagi para scholar, merupakan tantangan bagi theolog kaum fundamentalism yang berdasar atas "Sola Scriptura (Hanya Bijbel)." Mereka senantiasa berusaha membela keganjilan-keganjilan dengan tafsiran yang berbelit-belit.

Susunan Sepuluh Firman tidak sama di antara Gereja-gereja Griek, Roma Katolik, Reformed, Luther dan Yahudi. Dalam Septuaginta, terjemahan Torat pada kira-kira tahun 200 SM di Mesir dalam bahasa Griek dari bahasa Ibrani, susunan Decalogue itu diubahnya.

Adapun Islam, sejauh sesuatu tidak bertentangan dengannya, kaum Muslimin tidak menolak dan tidak menerima ayat-ayat Bijbel bersikap bebas actief. Al-Qur'an 7:145 dan 154 tiada menyebutkan bahwa loh-loh itu dipecah Musa karena sangat marahnya.



Tharick Chehab lalu mengajak kita memperhatikan ayat-ayat Bijbel tersebut di bawah ini dari Al-Kitab penerbitan Lembaga Alkitab Indonesia, Jakarta (1960).

Kitab Ulangan 5:6-22, khususnya ayat 22:

"Maka segala firman ini dikatakan Tuhan kepada segenap sidang kamu dari atas gunung, dari tengah-tengah api dan awan dan gelap-gulita serta dengan bunyi suara yang hebat, maka tiada dipertambahi dengan barang sesuatu, melainkan disuratkannya firman itu pada dua loh batu, lalu diberikannya kepadaku."

Kitab Raja-Raja II 22:8, Kitab Keluaran 20:1-17, Kitab Keluaran 34:13 - 28, khususnya ayat 28:

"Maka Musa adalah di sana serta dengan Tuhan empat puluh hari empat puluh malam lamanya, tiada ia makan roti dan tiada ia minum air, maka disuratkannya segala firman perjanjian, sepuluh firman itu, di atas loh batu."

(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2233 seconds (0.1#10.140)