Biografi Imam Abu Hanifah Pendiri Mazhab Hanafi, Khatam Al-Qur'an 7.000 Kali

Jum'at, 03 Februari 2023 - 05:10 WIB
loading...
A A A
Ibadah yang Menakjubkan
Selain dikenal sebagai ahli fiqih dan gurunya para ulama, Imam Abu Hanifah dikenal sebagai ahli ibadah.
Asad bin Amru rahimahullah berkata: "Abu Hanifah rahimahullah melakukan sholat Isya dan Subuh dengan sekali wudhu selama 40 tahun." [Siyar A'lam Nubala (6/399)3]

Imam Abu Yusuf rahimahullah berkata: "Adalah Imam Abu Hanifah biasa mengkhatamkan Al-Qur'an setiap malamnya hanya dalam satu rakaat." [Tarikh Islami (9/195)]

Mis'ar bin Kidam juga berkata: "Aku pernah melihat Abu Hanaifah mengkhatamkan Qur'an dalam satu rakaat." [Siyar A'lam Nubala (6/403)]

Yahya bin Abdul Hamid al Hamaniy dari ayahnya: "Bahwa ayahnya pernah bersama Abu Hanifah selama 6 bulan. Dan selama itu ia tidak melihat beliau sholat Subuh kecuali dengan sholat Isya yang diakhirkan." [Siyar A’lam Nubala (6/400)]

Qashim bin Mu'in rahimahullah berkata: "Abu Hanifah pernah bangun untuk sholat malam dan mengulang-ulang firman Allah Ta'ala: (sebenarnya hari Kiamat Itulah hari yang dijanjikan kepada mereka dan Kiamat itu lebih dahsyat dan lebih pahit. (Al-Qamar: 46), lalu Beliau menangis dan larut dalam kekhusyukan hingga fajar." [Ibid]

Imam Adz-Dzahabi rahimahullah berkata: "Bahwa Abu Hanifah telah mengkhatamkan Al-Qur'an sebanyak 7.000 kali." [Siyar A'lam Nubala (6/400)]

Kedermawanan
Imam Abu Hanifah dikenal sebagai ulama yang sangat dermawan. Dalam Thabaqatnya beliau rutin memberi tunjangan kepada beberapa sahabatnya dan membiayai muridnya dalam belajar. Saking tak main-mainnya mengalokasikan dana, beliau menganggarkan sedekah senilai uang belanja dan kebutuhan untuk keluarganya.

Al-Mutsanna bin Raja' rahimahullah berkata: "Abu Hanifah telah bersumpah kepada Allah dengan sebenar-benarnya bahwa dia akan bersedekah dengan Dinar, yaitu sejumlah nilai yang ia berikan untuk keluarganya." [Siyar A’lam Nubala (6/400)]

Waki' berkata: "Adalah Abu Hanifah jika memakai baju baru, maka ia juga akan memberi baju dengan nilai serupa kepada gurunya atau ulama." (Akhbar Abu Hanifah wa Ashabihi hal 60)

Kecerdasan yang Luar Biasa
Ada begitu banyak riwayat atau kisah yang menuturkan kecerdasan sang imam dalam menghadapi masalah yang pelik. Berikut di antaranya:

Khalifah Al-Manshur (khalifah kedua Dinasti Abbasiyah) memanggil Imam Abu Hanifah untuk ditawari jabatan sebagai hakim agung. Namun beliau menolak dengan mengatakan:

لا أصلح للقضاء

"Saya tidak layak."

Al-Manshur berkata: "Engkau telah berbohong!"

Imam Abu Hanifah menjawab:

فقد حكم أمير المؤمنين علي أني لا أصلح،

"Nah benar kan, Anda telah menetapkan hukum atas diriku wahai Amiral Mukminin kalau saya memang tidak layak untuk jabatan tersebut."

فإن كنت كاذبا، فلا أصلح، وإن كنت صادقا، فقد أخبرتكم أني لا أصلح فحبسه.

"Kalau aku memang berdusta, aku memang tidak layak (pendusta tidak pantas menerima jabatan). Sebaliknya, kalau aku jujur, sungguh aku telah mengatakan: Aku memang tidak layak." [Siyar A'lam Nubala (6/402)]

Begitulah jawaban cerdas Imam Abu Hanifah untuk mengelak dari jabatan yang tidak bisa dibantah oleh khalifah.
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1536 seconds (0.1#10.140)