7 Persiapan Menyambut Ramadhan, Nomor 2 Wajib Ditunaikan

Selasa, 28 Februari 2023 - 17:10 WIB
loading...
7 Persiapan Menyambut Ramadhan, Nomor 2 Wajib Ditunaikan
Tinggal beberapa hari lagi umat muslim akan memasuki bulan suci Ramadhan. Sudah sepatutnya kita melakukan persiapan menyambut datangnya bulan penuh berkah dan ampunan. Foto/SINDOnews
A A A
Tak terasa kita sudah masuk bulan Syaban tepatnya tanggal 7 Syaban 1444 Hijriyah, bertepatan Selasa (28/2/2023). Insya Allah puasa Ramadhan tahun ini jatuh Hari Kamis 23 Maret 2023 bersadarkan Kalender Hijriyah Kementerian Agama. Namun, kepastiannya menunggu hasil sidang isbat Pemerintah melalui Kemenag.

"Sudah sepatutnya kita melakukan persiapan menyambut bulan penuh berkah dan ampunan. Bulan rahmat dan syafa'at, bulan dilipaatgandakannya amal," kata Ustaz Ahmad Syahrin Thoriq dalam satu kajiannya.

Pengasuh Ma'had Subuluna Bontang Kalimantan Timur ini menyampaikan 7 hal yang haris dipersiapkan kaum muslim sebelum memasuki bulan suci Ramadhan. Ketika menyambut tamu mulia, maka kita pun patut berbenah menyiapkan diri untuk menyambutnya.

Berikut 7 persiapan menyambut bulan suci Ramadhan :

1. Memperbanyak Doa Agar Dipertemukan dengan Ramadhan
Mu'la bin Al-Fadhl berkata:

كانوا يدعون الله تعالى ستة أشهر أن يبلغهم رمضان ، ويدعونه ستة أشهر أن يتقبل منهم

Artinya: "Para ulama klasik terdahulu mereka berdoa kepada Allah Ta'ala selama enam bulan agar Allah mempertemukan mereka dengan bulan Ramadhan, kemudian mereka berdoa kepada-Nya selama enam bulan berikutnya agar Dia menerima amal-amal shaleh yang mereka kerjakan." [Lathaif al Ma'aarif Hal 174]

Dari Abu 'Amr Auzai ia berkata, adalah Yahya bin Abi Katsir berdoa menjelang bulan Ramadhan dengan mengatakan:

اَللَّهُمَّ سَلِّمْنِي إِلَى رَمَضَانَ ، وَسَلِّمْ لِي رَمَضَانَ ، وَتُسلمهُ مِنِّي مُتَقَبَّلاً

Artinya: "Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadhan, dan antarkanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadhan." [Hilyatul Auliya' (1/420)]

Ada pula redaksi doa yang sering digunakan :

اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِى رَجَبَ وَ شَعْبَانَ وَ بَلِغْنَا رَمَضَانَ

Artinya: "Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya'ban, serta pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan." [Hadits dha'if riwayat al-Baihaqi dan at-Thabrani]

2. Membayar Utang Puasa
Sebelum memasuki bulan Ramadhan, umat muslim wajib menunaikan utang puasa yang belum dikerjakannya. Hal ini sejelan dengan hadis berikut:

فَدَيْنُ اللَّهِ أَحَقُّ أَنْ يُقْضَى

Artinya: "Dan utang terhadap Allah lebih berhak untuk ditunaikan." (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Syaikh Tarmusi berkata, "Jika seseorang mengakhirkan mengqadha puasa hingga tibanya Ramadhan tanpa adanya udzur, maka ia jatuh kepada dosa." [Tarmusi (4/209)]

3. Memperbanyak Puasa Sunnah
Disebutkan dalam sebuah hadits riwayat ummul mukminin Aisyah beliau berkata, "Aku belum pernah melihat Rasulullah ﷺ menyempurnakan puasa sebulan penuh melainkan pada bulan Ramadhan, dan aku belum pernah melihat Rasulullah ﷺ paling banyak berpuasa dalam sebulan melainkan pada bulan Sya'ban." (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Dengan memperbanyak puasa dan membiasakan ibadah di bulan Sya'ban, akan menjadikan kita memiliki persiapan dan pembiasaan diri dengan amal-amal Ramadhan.

4. Menyiapkan Dana untuk Bersedekah di Bulan Ramadhan
Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu berkata:

كَانَ النَّبِيُّ ﷺ أَجْوَدَ النَّاسِ بِالْخَيْرِ وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ

Artinya: "Nabi ﷺ adalah orang yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan lagi pada bulan Ramadhan." (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Dan kedermawanan Rasulullah ﷺ tersebut tentu sulit untuk kita contoh jika tidak memiliki bekal maliyah yang memadai.

5. Kesiapan Jasmani dan Ruhani
Kesiapan di sini tentu tidak hanya berkaitan dengan jasmani yang sehat, namun adanya pembiasaan aktivitas agar tidak kaget dengan program Ramadhan. Di mana siang harinya kita berpuasa dan malam harinya diisi dengan qiyam dan tilawah Al-Qur'an.

اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ.

Artinya: "Pergunakanlah kesempatan yang lima sebelum datang yang lima; masa mudamu sebelum masa tuamu, masa sehatmu sebelum masa sakitmu, masa kayamu sebelum masa miskinmu, masa luangmu sebelum masa sibukmu, dan masa hidupmu sebelum datang kematianmu." (HR Al Hakim)

Berkata al imam Ibnu Rajab rahimahullah: "Nabi ﷺ berpuasa di bulan Sya'ban bertujuan untuk latihan sebelum menjalani puasa ramadhan. Supaya berjumpa ramadhan tidak dengan rasa berat. Beliau telah berlatih puasa dan dia telah merasakan kelezatan dan manisnya puasa Sya'ban di hatinya. Sehingga ketika memasuki Ramadhan ia dalam kondisi kuat dan penuh semangat." [Lathaif al Ma’aarif hal. 174]

6. Menyiapkan Ilmu dan Targhib Ramadhan
Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu ia berkata, "Menjelang kedatangan bulan Ramadhan, Rasulullah ﷺ bersabda:

أَتَاكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ فَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ وَتُغَلُّ فِيهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِينِ لِلَّهِ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ

Artinya: "Telah datang kepada kalian bulan yang diberkahi. Diwajibkan kepada kalian berpuasa padanya. Pada bulan tersebut pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, syaithan-syaithan dibelunggu. Padanya juga terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan, barangsiapa yang terhalang kebaikan pada malam itu, maka ia telah terhalang dari kebaikan tersebut." (HR Ahmad)

Targhib yang diadakan bukan hanya kaitannya dengan iming-iming keagungan Ramadhan, tapi afdhalnya dengan mempelajari kembali fiqih ibadah Ramadhan, agar dengan bertambahnya ilmu semakin maksimal ibadah yang kita lakukan dan terhindar dari penyimpangan yang bisa mengurangi bahkan bisa merusak ibadah kita.

Sebagaimana yang diwanti-wantikan oleh Amirul Mukminin Umar bin Abdul Aziz:

مَنْ عَبَدَ اللهَ بِغَيْرِ عِلْمٍ كَانَ مَا يُفْسِدُ أَكْثَرَ مِمَّا يُصْلِحُ

Artinya: "Barangsiapa yang beribadah kepada Allah tanpa ilmu, maka dia akan membuat banyak kerusakan daripada mendatangkan kebaikan." [Zuhud li imam Ahmad (1/301)]

7. Menjaga Hubungan Baik dengan Keluarga dan Kaum Muslimin
Bulan Ramadhan adalah bulan kasih sayang Allah, yang kasih sayang itu akan diberikan kepada hamba yang penyayang. Ia bulan ampunan Allah, yang mana ampunan itu hanya diberikan kepada hamba yang pemaaf. Disebutkan dalam sebuah hadits:

إِنَّ اللهَ لَيَطَّلِعُ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيْعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مَشَاحِن

Artinya: "Sesungguhnya Allah memperhatikan pada malam nishfu Sya'ban, lalu mengampuni seluruh makhluk-Nya kecuali orang musyrik atau orang yang cekcok/bermusuhan terhadap saudaranya." (HR Ibnu Majah)

Semoga kita dipertemukan dengan Ramadhan tahun ini dan menjadi Ramadhan terbaik kita dibanding tahun-tahun sebelumnya. Aamin.

Wallahu A'lam

(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2703 seconds (0.1#10.140)