Makna Ucapan Minal 'Aidin Wal Faizin, Ini Versi Lengkapnya
loading...
A
A
A
Ucapan Minal 'Aidin Wal Faizin (مِنَ العَائدِيْنَ والفَائِزِينَ) saat Hari Raya Idulfitri cukup populer di Indonesia. Ucapan tahniah ini sering kita terima di media sosial ataupun lewat pesan broadcast.
Bagi kaum muslim yang terbiasa dengan kalimat tersebut, ada baiknya mengetahui dan memahami maknanya agar tidak keliru dan salah kaprah. Minal 'Aidin Wal Faizin bukanlah bermakna "mohon maaf lahir dan batin", melainkan kalimat yang terpotong dari aslinya.
Kalimat ini asalnya adalah "Ja'alanallahu wa iyyakum minal 'Aaidin wal faaizin." Artinya, semoga Allah menjadikan kami dan anda termasuk orang yang kembali (suci) dan menang/beruntung.
Menurut Pengasuh Rumah Fiqih Indonesia Ustaz Ahmad Sarwat dalam satu kajiannya, apabila kata-kata dalam ucapan Tahniah itu dibedah satu persatu maka tidak satu pun mengandung unsur meminta maaf, apalagi pakai lahir dan batin.
Makna Minal 'Aidin Wal Faizin
Berikut makna ucapan Minal 'Aidin Wal Faizin (مِنَ العَائدِيْنَ والفَائِزِينَ) sebagaimana diuraikan Ustaz Sarwat.
Min/Minal = من
Kata aslinya bukan minal tetapi 'min' saja. Namun karena pembacaannya disambung dengan kata al-'Aidin sesudahnya diawali dengan Alif-Lam (ma'rifah), maka kalau dibaca keduanya menjadi minal-'Aidin atau kadang ditulisnya menjadi minal 'Aidin.
Secara harfiyah, kata 'min' itu berarti dari, termasuk atau sebagian dari. Misalnya pepatah Arab bilang an-Nadzafatu minal iman (kebersihan itu sebagian dari iman).
'Aidini = عائدين
Kata ini adalah isim fail (pelaku) dari perbuatan kembali. Asal katanya dalam bentuk fi'il madhi adalah 'aada - ya'uudu (عاد - يعود). Bentuk tunggal isim failnya adalah 'aid saja, tetapi karena jumlahnya banyak, maka bentuknya jamaknya menjadi 'aidin. Aritnya adalah orang-orang yang kembali.
Wal = و
Artinya adalah 'dan'.
Faizin = الفائزين
Faizin adalah bentuk isim fail dalam bentuk jamak. Bentuk tunggalnya adalah faiz saja. Dan kata dasarnya adalah faaza - yafuuzu (فاز - يفوز) yang artinya menang atau beruntung. Maka kata 'faizin' artinya adalah orang-orang yang menang atau mendapatkan kemenangan. Dan juga bermakna orang-orang yang beruntung atau mendapatkan keberuntungan.
Lalu apa arti harfiyah dari empat kata itu: dari, orang-orang yang kembali, dan, orang-orang yang menang/beruntung. Sebenarnya lafazh ini merupakan doa sekaligus tahini'ah yang terpotong.
Versi Lengkapnya adalah:
Ja'alanallaahu wa Iyyakum Minal 'Aaidiin wal Faaiziin.
Artinya: "Semoga Allah menjadikan kita menjadi bagian dari orang-orang yang kembali dan orang-orang yang mendapatkan kemenangan/keberuntungan."
Namun bukan berarti kita tidak boleh mengucapkan ungkapan "Minal 'Aidin Wal Faizin" saat Lebaran. Silakan digunakan selama tidak ada larangannya.
Atau umat muslim bisa juga mengucapkan kalimat
Taqobbalallahu Minna wa Minkum wa Taqobbal Yaa Kariim.
Selama ucapan dan kalimat tersebut mengandung kebaikan, silakan. Apalagi ucapan tahniah lebaran itu tidak termasuk ritual ibadah atau sarana taqarrub ilallah. Semoga bermanfaat.
Bagi kaum muslim yang terbiasa dengan kalimat tersebut, ada baiknya mengetahui dan memahami maknanya agar tidak keliru dan salah kaprah. Minal 'Aidin Wal Faizin bukanlah bermakna "mohon maaf lahir dan batin", melainkan kalimat yang terpotong dari aslinya.
Kalimat ini asalnya adalah "Ja'alanallahu wa iyyakum minal 'Aaidin wal faaizin." Artinya, semoga Allah menjadikan kami dan anda termasuk orang yang kembali (suci) dan menang/beruntung.
Menurut Pengasuh Rumah Fiqih Indonesia Ustaz Ahmad Sarwat dalam satu kajiannya, apabila kata-kata dalam ucapan Tahniah itu dibedah satu persatu maka tidak satu pun mengandung unsur meminta maaf, apalagi pakai lahir dan batin.
Makna Minal 'Aidin Wal Faizin
Berikut makna ucapan Minal 'Aidin Wal Faizin (مِنَ العَائدِيْنَ والفَائِزِينَ) sebagaimana diuraikan Ustaz Sarwat.
Min/Minal = من
Kata aslinya bukan minal tetapi 'min' saja. Namun karena pembacaannya disambung dengan kata al-'Aidin sesudahnya diawali dengan Alif-Lam (ma'rifah), maka kalau dibaca keduanya menjadi minal-'Aidin atau kadang ditulisnya menjadi minal 'Aidin.
Secara harfiyah, kata 'min' itu berarti dari, termasuk atau sebagian dari. Misalnya pepatah Arab bilang an-Nadzafatu minal iman (kebersihan itu sebagian dari iman).
'Aidini = عائدين
Kata ini adalah isim fail (pelaku) dari perbuatan kembali. Asal katanya dalam bentuk fi'il madhi adalah 'aada - ya'uudu (عاد - يعود). Bentuk tunggal isim failnya adalah 'aid saja, tetapi karena jumlahnya banyak, maka bentuknya jamaknya menjadi 'aidin. Aritnya adalah orang-orang yang kembali.
Wal = و
Artinya adalah 'dan'.
Faizin = الفائزين
Faizin adalah bentuk isim fail dalam bentuk jamak. Bentuk tunggalnya adalah faiz saja. Dan kata dasarnya adalah faaza - yafuuzu (فاز - يفوز) yang artinya menang atau beruntung. Maka kata 'faizin' artinya adalah orang-orang yang menang atau mendapatkan kemenangan. Dan juga bermakna orang-orang yang beruntung atau mendapatkan keberuntungan.
Lalu apa arti harfiyah dari empat kata itu: dari, orang-orang yang kembali, dan, orang-orang yang menang/beruntung. Sebenarnya lafazh ini merupakan doa sekaligus tahini'ah yang terpotong.
Versi Lengkapnya adalah:
جَعَلَنَا اللَّهُ وَاِيَّاكُمْ مِنَ العَائدِيْنَ والفَائِزِينَ
Ja'alanallaahu wa Iyyakum Minal 'Aaidiin wal Faaiziin.
Artinya: "Semoga Allah menjadikan kita menjadi bagian dari orang-orang yang kembali dan orang-orang yang mendapatkan kemenangan/keberuntungan."
Namun bukan berarti kita tidak boleh mengucapkan ungkapan "Minal 'Aidin Wal Faizin" saat Lebaran. Silakan digunakan selama tidak ada larangannya.
Atau umat muslim bisa juga mengucapkan kalimat
تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ وَ تَقَبَّلْ ياَ كَرِيْمُ
Taqobbalallahu Minna wa Minkum wa Taqobbal Yaa Kariim.
Selama ucapan dan kalimat tersebut mengandung kebaikan, silakan. Apalagi ucapan tahniah lebaran itu tidak termasuk ritual ibadah atau sarana taqarrub ilallah. Semoga bermanfaat.
(rhs)