Doa Malam Idulfitri, Waktu Mustajab untuk Bermunajat
loading...
A
A
A
Berdoa di malam Idulfitri termasuk waktu mustajab dikabulkannya doa dan hajat. Imam Asy-Syafi'i rahimahullah dalam kitabnya al-Umm menyebutkan lima malam mustajab bermunajat kepada Allah, salah satunya malam Hari Raya Idulfitri.
Beliau mengemukakan bahwa telah sampai kepadanya sebuah riwayat bahwa Sayyidinan Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu selalu menghidupkan Lailatul Jami' (malam perkumpulan), yakni malam hari raya.
Imam Syafi'i berkata:
أن الدعاء يستجاب فى خمس ليال أول ليلة من رجب وليلة نصف شعبان وليلتى العيد وليلة الجمعة
Artinya: "Sesungguhnga doa dikabulkan pada 5 malam yaitu awal bulan Rajab, malam Nishfu Sya'ban, malam Idul Fitri, malam Idul Adha dan malam Jumat."
Doa Malam Idulfitri
Sayyid Ahmad bin Hasan Al-'Athas dalam Kitab Tadzkir al-Nas menyebutkan doa Sayyidina Ali pada malam hari raya, awal Rajab dan Nisyfu Sya'ban.
Berikut doanya:
Artinya: "Ya Allah, curahkanlah rahmat-Mu kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, lampu-lampu hikmah, tuan-tuan nikmat, sumber-sumber penjagaan, jagalah aku dari segala keburukan lantaran mereka, janganlah engkau hukum aku atas kelengahan dan kelalaian. Janganlah engkau jadikan urusanku suatu kerugian dan penyesalan. Ridhoilah aku. Sesungguhnya ampunan-Mu untuk orang-orang dzalim dan aku termasuk dari mereka. Ya Tuhanku, ampunilah bagiku dosa yang tidak merugikan-Mu, berilah aku anugerah yang tidak memberi manfaat kepada-Mu. Sesungguhnya rahmat-Mu Maha luas, hikmah-Mu indah. Berilah aku kelapangan, ketenangan, keamanan, kesehatan, syukur, perlindungan (dari segala penyakit) dan ketaqwaan. Tuangkanlah kesabaran dan kejujuran kepadaku, kepada kekasih-kekasihku karena-Mu. Berilah aku kemudahan dan janganlah jadikan bersamanya kesulitan. Liputilah dengan karunia-karunia tersebut kepada keluargaku, anakku, saudara-saudaraku karena-Mu dan para orang tua yang melahirkanku dari kaum muslimin, muslimat serta kaum mukminin dan mukminat."
Beliau mengemukakan bahwa telah sampai kepadanya sebuah riwayat bahwa Sayyidinan Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu selalu menghidupkan Lailatul Jami' (malam perkumpulan), yakni malam hari raya.
Imam Syafi'i berkata:
أن الدعاء يستجاب فى خمس ليال أول ليلة من رجب وليلة نصف شعبان وليلتى العيد وليلة الجمعة
Artinya: "Sesungguhnga doa dikabulkan pada 5 malam yaitu awal bulan Rajab, malam Nishfu Sya'ban, malam Idul Fitri, malam Idul Adha dan malam Jumat."
Doa Malam Idulfitri
Sayyid Ahmad bin Hasan Al-'Athas dalam Kitab Tadzkir al-Nas menyebutkan doa Sayyidina Ali pada malam hari raya, awal Rajab dan Nisyfu Sya'ban.
Berikut doanya:
اللهم صَلِّ عَلَي مُحَمَّدٍ وَآلِهِ مَصَابِيْحِ اْلحِكْمَةِ وَمَوَالِي النِّعْمَةِ ومَعَادِنِ اْلعِصْمَةِ وَاعْصِمْنِيْ بِهِمْ مِنْ كُلِّ سُوْءٍ وَلَاتَأْخُذْنِيْ عَلَي غِرَّةٍ وَلَا عَلَي غَفْلَةٍ وَلَا تَجْعَلْ عَوَاِقبَ اَمْرِيْ حَسْرَةً وَنَدَامَةً وَارْضَ عَنِّيْ فَإِنَّ مَغْفِرَتَكَ لِلظَّالِمِيْنَ وَاَنَا مِنَ الظَّالِمِيْنَ اَللَّهُمَّ اغْفِرْلِيْ مَا لَا يَضُرُّكَ وَاعْطِنِيْ مَالَايَنْفَعُكَ فَإِنَّكَ اْلوَاسِعَةُ رَحْمَتُهُ اْلبَدِيْعَةُ حِكْمَتُهُ فَاعْطِنِيْ السَّعَةَ وَالدَّعَةَ وَاْلاَمْنَ وَالصِّحَّةَ وَالشُّكْرَ وَاْلمُعَافَاةَ وَالتَّقْوَي وَافْرِغِ الصَّبْرَ وَالصِّدْقَ عَلَيَّ وَعَلَي اَوْلِيَائِيْ فِيْكَ وَاعْطِنِيْ اْليُسْرَ وَلَاتَجْعَلْ مَعَهُ الْعُسْرَ وَاَعِمَّ بِذَلِكَ اَهْلِيْ وَوَلَدِيْ وَاِخْوَانِيْ فِيْكَ وَمَنْ وَلَدَنِيْ مِنَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ وَاْلمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ
Artinya: "Ya Allah, curahkanlah rahmat-Mu kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, lampu-lampu hikmah, tuan-tuan nikmat, sumber-sumber penjagaan, jagalah aku dari segala keburukan lantaran mereka, janganlah engkau hukum aku atas kelengahan dan kelalaian. Janganlah engkau jadikan urusanku suatu kerugian dan penyesalan. Ridhoilah aku. Sesungguhnya ampunan-Mu untuk orang-orang dzalim dan aku termasuk dari mereka. Ya Tuhanku, ampunilah bagiku dosa yang tidak merugikan-Mu, berilah aku anugerah yang tidak memberi manfaat kepada-Mu. Sesungguhnya rahmat-Mu Maha luas, hikmah-Mu indah. Berilah aku kelapangan, ketenangan, keamanan, kesehatan, syukur, perlindungan (dari segala penyakit) dan ketaqwaan. Tuangkanlah kesabaran dan kejujuran kepadaku, kepada kekasih-kekasihku karena-Mu. Berilah aku kemudahan dan janganlah jadikan bersamanya kesulitan. Liputilah dengan karunia-karunia tersebut kepada keluargaku, anakku, saudara-saudaraku karena-Mu dan para orang tua yang melahirkanku dari kaum muslimin, muslimat serta kaum mukminin dan mukminat."
(rhs)