Habib Husein Luar Batang, Imam di Penjara Hingga Meramal Sinyo Belanda Menjadi Gubernur
loading...
A
A
A
Habib Husein bin Abu Bakar Alaydrus atau dikenal dengan Habib Luar Batang. Beliau sosok ulama yang sangat masyhur karena berjasa menyebarkan dakwah Islam di Tanah Betawi pada abad 18 Masehi.
Besok, Ahad 14 Mei 2023, Haul-nya akan diperingati umat muslim di Masjid Keramat Luar Batang Jakarta. Habib Husein Alaydrus merupakan salah satu ulama keturunan Nabi dari kabilah Ba Alawi, Hadhramaut, Yaman yang Hijrah ke Batavia ke Indonesia.
Di antara karomah beliau yang cukup populer yaitu pernah menjadi imam di dalam penjara hingga dibebaskan dari tahanan. Kemudian memiliki firasat tajam meramal sinyo Belanda menjadi Gubernur yang membuatnya dihormati pemerintah VOC Belanda.
Dikisahkan, ketika tiba di Pelabuhan Sunda Kelapa pada abad 18 M, beliau sempat diusir oleh penjajah Belanda. Namun berkat bantuan para Muhibbin di malam hari beliau kembali mendarat di Pelabuhan Sunda Kelapa.
Ketika Habib Husein Luar Batang berdakwah di tanah Betawi. Dalam waktu yang singkat banyak orang berbondong-bondong belajar Islam ke rumah beliau. Banyaknya warga yang datang membuat penguasa VOC kala itu khawatir akan keamanan Batavia. Akhirnya Habib Husein beserta beberapa pengikut utamanya ditangkap dan dimasukkan ke penjara Glodok. Bangunan penjara itu juga dikenal dengan sebutan "Seksi Dua."
Rupanya dalam tahanan, Habib Husein ditempatkan dalam kamar terpisah dan ruangan yang sempit. Sedangkan pengikutnya ditempatkan di ruangan yang besar bersama tahanan lain. Petugas penjara dibuat terheran-heran karena di tengah malam melihat Habib Husein menjadi imam di ruangan yang besar, memimpin salat bersama-sama para pengikutnya.
Hingga menjelang Subuh masyarakat di luar pun ikut bermakmum. Anehnya dalam waktu bersamaan pula petugas penjara melihat Habib Husein tidur nyenyak di kamar ruangan yang sempit itu, dalam keadaan tetap terkunci.
Kejadian itu menjadi buah bibir di kalangan pemerintahan VOC. Dengan segala pertimbangan akhirnya pemerintah Belanda meminta maaf atas penahanan beliau. Akhirnya Habib Husein beserta semua pengikutnya dibebaskan dari tahanan.
Meramal Sinyo Belanda Menjadi Gubernur
Tak hanya itu, Habib Husein memiliki karomah dapat meramal Sinyo Belanda menjadi gubernur Batavia. Untuk diketahui, sinyo merupakan istilah untuk laki-laki dari bangsa Eropa (anak Belanda di masa kolonial).
Pada suatu hari Habib Husein ditemani seorang mualaf Tionghoa yang telah berubah nama "Abdul Kadir" duduk berteduh di daerah Gambir. Ketika mereka beristirahat lewatlah seorang Sinyo mendekat ke Habib Husein.
Seketika Habib Husein menghentakkan tangannya ke dada anak Belanda tersebut. Si Sinyo kaget dan berlari ke arah pembantunya. Dengan cepat Habib Husein meminta temannya untuk menghampiri pembantu anak Belanda itu, untuk menyampaikan pesan agar disampaikan kepada majikannya, bahwa kelak anak ini akan menjadi seorang pembesar di negeri ini.
Seiring berjalannya waktu, anak Belanda itu melanjutkan sekolah tinggi di negeri Belanda. Kemudian setelah lulus, ia dipercaya dan diangkat menjadi Gubernur Batavia. Qadarullah, ramalan Habib Husein menjadi kenyataan.
Gubernur Batavia yang masa kecilnya pernah diramal Habib Husein bakal menjadi orang besar, ternyata benar adanya. Gubernur muda itu pun menerima wasiat dari ayahnya agar membalas budi dan tidak melupakan jasa Habib Husein.
Habib Husein wafat pada Hari Kamis tanggal 17 Ramadhan 1169 H atau bertepatan 27 Juni 1756 M. Di masa kecilnya, beliau diasuh oleh ibu yang menafkahinya dari hasil pekerjaan sebagai pemintal benang. Habib Husein hidup dalam kesederhanaan.
Demikian sekelumit karomah Habib Husein bin Abu Bakar Alaydrus. Semoga Allah merahmati beliau.
Besok, Ahad 14 Mei 2023, Haul-nya akan diperingati umat muslim di Masjid Keramat Luar Batang Jakarta. Habib Husein Alaydrus merupakan salah satu ulama keturunan Nabi dari kabilah Ba Alawi, Hadhramaut, Yaman yang Hijrah ke Batavia ke Indonesia.
Di antara karomah beliau yang cukup populer yaitu pernah menjadi imam di dalam penjara hingga dibebaskan dari tahanan. Kemudian memiliki firasat tajam meramal sinyo Belanda menjadi Gubernur yang membuatnya dihormati pemerintah VOC Belanda.
Dikisahkan, ketika tiba di Pelabuhan Sunda Kelapa pada abad 18 M, beliau sempat diusir oleh penjajah Belanda. Namun berkat bantuan para Muhibbin di malam hari beliau kembali mendarat di Pelabuhan Sunda Kelapa.
Ketika Habib Husein Luar Batang berdakwah di tanah Betawi. Dalam waktu yang singkat banyak orang berbondong-bondong belajar Islam ke rumah beliau. Banyaknya warga yang datang membuat penguasa VOC kala itu khawatir akan keamanan Batavia. Akhirnya Habib Husein beserta beberapa pengikut utamanya ditangkap dan dimasukkan ke penjara Glodok. Bangunan penjara itu juga dikenal dengan sebutan "Seksi Dua."
Rupanya dalam tahanan, Habib Husein ditempatkan dalam kamar terpisah dan ruangan yang sempit. Sedangkan pengikutnya ditempatkan di ruangan yang besar bersama tahanan lain. Petugas penjara dibuat terheran-heran karena di tengah malam melihat Habib Husein menjadi imam di ruangan yang besar, memimpin salat bersama-sama para pengikutnya.
Hingga menjelang Subuh masyarakat di luar pun ikut bermakmum. Anehnya dalam waktu bersamaan pula petugas penjara melihat Habib Husein tidur nyenyak di kamar ruangan yang sempit itu, dalam keadaan tetap terkunci.
Kejadian itu menjadi buah bibir di kalangan pemerintahan VOC. Dengan segala pertimbangan akhirnya pemerintah Belanda meminta maaf atas penahanan beliau. Akhirnya Habib Husein beserta semua pengikutnya dibebaskan dari tahanan.
Meramal Sinyo Belanda Menjadi Gubernur
Tak hanya itu, Habib Husein memiliki karomah dapat meramal Sinyo Belanda menjadi gubernur Batavia. Untuk diketahui, sinyo merupakan istilah untuk laki-laki dari bangsa Eropa (anak Belanda di masa kolonial).
Pada suatu hari Habib Husein ditemani seorang mualaf Tionghoa yang telah berubah nama "Abdul Kadir" duduk berteduh di daerah Gambir. Ketika mereka beristirahat lewatlah seorang Sinyo mendekat ke Habib Husein.
Seketika Habib Husein menghentakkan tangannya ke dada anak Belanda tersebut. Si Sinyo kaget dan berlari ke arah pembantunya. Dengan cepat Habib Husein meminta temannya untuk menghampiri pembantu anak Belanda itu, untuk menyampaikan pesan agar disampaikan kepada majikannya, bahwa kelak anak ini akan menjadi seorang pembesar di negeri ini.
Seiring berjalannya waktu, anak Belanda itu melanjutkan sekolah tinggi di negeri Belanda. Kemudian setelah lulus, ia dipercaya dan diangkat menjadi Gubernur Batavia. Qadarullah, ramalan Habib Husein menjadi kenyataan.
Gubernur Batavia yang masa kecilnya pernah diramal Habib Husein bakal menjadi orang besar, ternyata benar adanya. Gubernur muda itu pun menerima wasiat dari ayahnya agar membalas budi dan tidak melupakan jasa Habib Husein.
Habib Husein wafat pada Hari Kamis tanggal 17 Ramadhan 1169 H atau bertepatan 27 Juni 1756 M. Di masa kecilnya, beliau diasuh oleh ibu yang menafkahinya dari hasil pekerjaan sebagai pemintal benang. Habib Husein hidup dalam kesederhanaan.
Demikian sekelumit karomah Habib Husein bin Abu Bakar Alaydrus. Semoga Allah merahmati beliau.
(rhs)