Keutamaan Rukiah Diri Sendiri dan Doa yang Diajarkan Nabi

Minggu, 14 Mei 2023 - 21:19 WIB
loading...
Keutamaan Rukiah Diri...
Keutamaan rukiah diri sendiri dapat menjadi pelindung dari gangguan setan dan jin serta menjadi wasilah untuk kesembuhan dari suatu penyakit. Foto/Ist
A A A
Merukiah diri sendiri merupakan hal dibolehkan, bahkan termasuk perkara sunnah yang dianjurkan Nabi. Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam sendiri dan sebagian sahabat juga melakukannya.

Keutamaan rukiah diri sendiri ini dapat menjadi pelindung dari gangguan setan dan jin serta menjadi wasilah untuk kesembuhan dari suatu penyakit. Adapun Rukiah yang dianjurkan adalah Ruqyah Syar'iyyah yaitu dengan membacakan ayat-ayat Al-Qur'an dan doa-doa yang diajarkan Nabi.

Perlu diketahui, ruqyah syar'iyyah ini merupakan wasilah, sedangkan yang menyembuhkan dan melindungi manusia dari segala gangguan ialah Allah 'Azza wa Jalla. Rukiah termasuk obat terbaik dan selayaknya seorang mukmin menjaganya.

Berikut dalil tentang Rukiah dari Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu 'anha:

أن رسول الله صلى الله عليه وسلم كان إذا اشتكى يقرأ على نفسه بالمعوذات وينفث فلما اشتد وجعه كنت أقرأ عليه وأمسح بيده رجاء بركتها

Artinya: "Biasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika sakit membacakan untuk dirinya sendiri dengan mu'awwidzat (Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nass) dan meniupnya. Ketika sakitnya semakin parah, maka saya bacakan kepadanya dan mengusap dengan tangan beliau mengharap berkah darinya." (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Dahulu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam merukiah dirinya dan orang lain. Semua Nabi juga meminta kepada Allah dan berdoa kepada-Nya sebagaimana Allah sebutkan dalam kisah Adam, Ibrahim, Musa dan Nabi-nabi lainnya.

Doa yang Diajarkan Nabi
Doa rukiah yang dianjurkan untuk dibaca ketika ingin merukiah dirinya atau orang lain itu cukup banyak. Yang terbaik adalah membaca Surat Al-Fatihah dan Muawwidzat (Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nass)

1. Hadis dari Abu Sa'id Rafi' bin Al Mu'alla radhiyallahu 'anhu
Rasulullah SAW berkata:

أَلاَ أُعَلِّمُكَ أَعْظَمَ سُورَةٍ فِى الْقُرْآنِ قَبْلَ أَنْ تَخْرُجَ مِنَ الْمَسْجِدِ » . فَأَخَذَ بِيَدِى فَلَمَّا أَرَدْنَا أَنْ نَخْرُجَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ قُلْتَ لأُعَلِّمَنَّكَ أَعْظَمَ سُورَةٍ مِنَ الْقُرْآنِ . قَالَ ( الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ) هِىَ السَّبْعُ الْمَثَانِى وَالْقُرْآنُ الْعَظِيمُ الَّذِى أُوتِيتُهُ »

Artinya: "Maukah aku ajarkan engkau surat yang paling mulia dalam Al-Qur'an sebelum engkau keluar masjid?" Lalu beliau memegang tanganku, maka ketika kami hendak keluar, aku berkata: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya engkau mengatakan, 'Aku akan mengajarkanmu surat yang paling agung dalam Al-Qur'an?" Beliau menjawab, "Alhamdulillaahi Rabbil 'Aalamiin (Surah Al-Fatihah), itulah As-Sab'ul Matsaani (tujuh ayat yang sering diulang-ulang dalam salat) dan bacaan yang agung (Al-Quran Al-Azhim) yang telah diberikan kepadaku." (HR Al-Bukhari 5006)

Dikisahkan dari Abu Said radhilallahu 'anhu berkata, sekelompok sahabat Nabi berangkat dalam suatu safar sampai beristirahat di suatu desa Arab. Dan mereka meminta untuk dijamu akan tetapi (penduduk desa) enggan melayaninya. Dan pemimpin desanya terkena sengatan binatang. Mereka berusaha (untuk mengobatinya) dengan segala hal akan tetapi tidak membuahkan hasil.

Sebagian mengatakan, "Bagaimana kalau kita mendatangi rombongan yang beristirahat tadi mungkin mereka mempunyai sesuatu, maka mereka mendatanginya seraya bertanya, "Wahai para rombongan pemimpin kami disengat binatang, dan kami telah berusaha mengobati dengan semua hal tapi tidak ada hasilnya. Apakah salah satu diantara kamu memiliki sesuatu (obat)? Sebagian rombongan mengatakan, "Ya demi Allah saya dapat merukiahnya. Akan tetapi demi Allah kami meminta jamuan dari kamu semua tapi kamu semua enggan. Maka saya tidak akan merukiahnya sampai kamu semua memberikan kepada kami upah. Maka mereka bersepakat memberikan seekor kambing."

Maka beliau pergi dan meludahi dengan sedikit air liur dan membacakan surat Al-Fatihah, maka (pemimpinnya) sembuh seperti hewan lepas dari tali kekangnya. Dan berjalan seakan tidak ada penyakitnya. Maka mereka memberikan upah seperti dalam kesepakatannya. Sebagian mengatakan, "Bagilah (upah tadi). Yang merukiah tadi mengatakan, "Jangan lakukan sampai kita mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan menyebutkan kondisi mereka dan memutuskan apa yang diperintahkan untuk kami."

Ketika sampai dan diceritakan kepada Nabi, maka beliau bertanya, "Dari mana kalian mengetahui kalau (Al-Fatihah) itu ruqyah. Kemudian beliau mengatakan, "Kamu benar, dan bagilah (upah tersebut) dan tolong saya diberi bagiannya bersama kamu semua. Maka beliau shallallahu 'alaihi wa sallam tertawa." (HR Al-Bukhari dan Muslim)

2. Doa yang Diriwayatkan Imam Muslim dari Utsman bin Abil Ash
Utsman mengadukan sakit yang dirasakannya kepada Rasulullah semenjak masuk Islam. Maka Rasulullah berkata kepadanya: "Letakkan tanganmu pada bagian tubuhmu yang dirasa sakit. Bacalah tiga kali 'BISMILLAH', Lalu bacalah tujuh kali, 'A'UDZU BILLAHI WA QUDROTIHI MIN SYARRI MAA AJIDU WA UHAADZIRU'. (HR Muslim)

Baca "Bismillah" 3 kali dan lanjutkan dengan membaca doa berikut sebanyak 7 kali:

أَعُوذُ بِعِزَّةِ اللهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ

A'uudzu bi 'izzatillahi wa qudratihi min syarri maa ajidu wa uhaadzir

Artinya: "Aku berlindung dengan keperkasaan Allah dan kekuasaan-Nya, dari kejelekan yang aku rasakan dan yang aku khawatirkan."

3. Doa Nabi Memohon Perlindungan untuk Hasan dan Husain
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata, biasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam meminta perlindungan untuk cucu beliau Hasan dan Husain seraya bersabda: "Sesungguhnya ayah kamu berdua (Maksudnya Ibrahim 'alaihissalam) biasa meminta perlindungan untuk Ismail dan Ishaq dengan mengucapkan 'Saya berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari semua setan dan binatang berbisa serta dari semua pandangan yang jelek." (HR Al-Bukhari)

أُعِيْذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ

U'idzu bikalimaatillaahit Taammati min kulli syaithonin wa hammatin wa min kulli 'ainil laammah.

Artinya: "Aku berlindung dengan kalimah-kalimah Allah yang sempurna (Al-Qur'an, Nama-nama Nya dan sifat-sifat Nya) dari segala ancaman setan dan segala binatang berbisa dan segala kejahatan al-Ain (mata)." (HR Al-Bukhari)

Untuk merukiah orang lain, dapat mengubah kalimatnya dengan ....أُعِيْذُكَ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ (U'iidzuka bikalimatillahit tammati....). Artinya: "Aku lindungi kamu dengan kalimat Allah yang sempurna...."

Selain doa di atas, kaum muslim juga dapat membaca ayat-ayat dalam kitab suci Al-Qur'an seperti Ayat Kursi, dua ayat terakhir Al-Baqarah dan lainnya.

Wallahu A'lam

(rhs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1912 seconds (0.1#10.140)