Ulama yang Berpendapat Iblis Bukan dari Bangsa Malaikat, Ini Alasannya

Rabu, 17 Mei 2023 - 16:35 WIB
loading...
A A A
Istisna (pengecualian) dalam ayat di atas jelas jenis yang munfashil atau munqathi' (terputus). Maka tidak boleh memaknai ayat dengan: "Kalian jangan saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang saling ridha di antara kalian, maka boleh secara bathil."

Ini berbeda dengan Al-Baqarah ayat 34 yang sedang dibahas, di mana para ulama ini menyatakan bahwa istisna dalam ayat itu tidak bisa memenuhi dua syarat yang ditetapkan untuk menjadi istisna' munqathi' (terputus).

Imam Baghawi rahimahullah berkata:

هذا قول أكثر المفسرين

"Pendapat ini yang dipegang oleh kebanyakan mufasirin." [Tafsir al Baghawi (1/81)]

2. Makna Jin dari Surat Al-Kahfi ayat 50
Makna Jin dalam ayat itu adalah makhluk yang tidak bisa dilihat. Makna seperti ini, terdapat dalam Al-Qur'an seperti di Surat Ash-Shaffat sangat jelas bahwa Malaikat oleh Allah juga disebut Jin sebab aspek mereka tidak bisa dilihat:

وَجَعَلُوا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجِنَّةِ نَسَبًا

"Mereka orang-orang musyrik itu menganggap antara Dia (Allah) dengan jinnah (maksudnya para Malaikat) ada hubungan saudara." (QS. Ash-Shaffat ayat 158)

Sedangkan Imam Al-Qurthubi menjelaskan tentang mengapa Iblis disebut Jin pada ayat itu menukil pendapat Ibnu Abbas sebagai berikut:

عن ابن عباس: أن إبليس كان من حي من أحياء الملائكة يقال لهم الجن خلقوا من نار السموم، وخلقت الملائكة من نور، وكان اسمه بالسريانية عزازيل، وبالعربية الحارث، وكان من خزان الجنة وكان رئيس ملائكة السماء الدنيا

"Dari Ibnu 'Abbas bahwasanya Iblis adalah termasuk salah satu kabilah dari kabilah-kabilah Malaikat yang dinamakan Al-Jin. Mereka ini diciptakan dari api yang tidak berasap, dan Malaikat-malaikat diciptakan dari cahaya. Dia termasuk di antara penjaga surga dan dia menjadi kepala Malaikat langit dunia." [Tafsir al-Qurthubi (1/295)]

Beliau juga mengatakan: "Lagi pula oleh karena Iblis termasuk penjaga syurga maka dia dinisbatkan kepadanya (surga), sehingga namanya dipecah dari nama Surga (jannah)." [Ibid]

3. Berbeda Sifat Antara Iblis dengan para Malaikat
Jika dikatakan bahwa Malaikat adalah makhluk yang selalu taat, tidak beranak pinak dan seterusnya ini adalah lafadz umum dan memungkinkan adanya pengecualian. Mengenai Iblis yang punya anak, dimungkinkan itu terjadi setelah ia mengalami pengusiran.

Demikian juga dengan asal penciptaan, bisa saja Allah menjadikan para malaikatnya berasal dari bahan yang lain saat diciptakan, meski secara umum mereka berasal dari cahaya. Sebagaimana yang disebutkan Imam Sa'id bin Jubeir rahimahullah:

إن الجن سبط من الملائكة خلقوا من نار وإبليس منهم، وخلق سائر الملائكة من نور

"Sesungguhnya Jin adalah salah satu kabilah Malaikat yang mereka diciptakan dari api dan Iblis termasuk salah satu dari mereka, dan malaikat-malaikat pada umumnya diciptakan dari cahaya." [Tafir al-Qurthubi (1/249)]

(rhs)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1920 seconds (0.1#10.140)