Tata Cara Haji: Hal-Hal yang Perlu Dikerjakan di Hari Arafah
loading...
A
A
A
Yusuf bin Abdullah bin Ahmad Al-Ahmad dalam buku "Shifatul Hajji wal Umrati wa Ahkamish Shalati fi Masjidin Nabawi" yang dalam edisi Indonesia menjadi "Tata Cara Haji, Umrah dan Hukum Shalat di Masjid Nabawi" menyebuthal-hal yang perlu dikerjakan pada saat hari Arafah .
Pertama, jika matahari terbit pada hari Arafah (hari kesembilan dari bulan Dzulhijjah ), maka setiap jemaah haji berangkat dari Mina ke Arafah, seraya mengumandangkan talbiyah atau takbir.
Hal itu sebagaimana telah dilakukan oleh para sahabat Nabi , sedang mereka bersama Nabi SAW. Para sahabat ada yang mengumandangkan talbiyah dan Nabi SAW membiarkan, ada yang bertakbir dan Nabi SAW juga membiarkan.
Jika matahari telah tergelincir, maka ia salat Zuhur dan Ashar secara jama’ qashar dengan satu azan dan dua iqamat. Sebelum salat, imam menyampaikan khutbah yang materinya sesuai dengan keadaan.
Kedua, setelah salat, setiap jemaah haji menyibukkan diri dengan zikir, doa dan merendahkan diri kepada Allah SWT. Sebaiknya berdoa dengan mengangkat kedua tangan dan menghadap kiblat hingga terbenamnya matahari. Hal ini seperti yang dilakukan Nabi Muhammad SAW.
Setiap jemaah haji hendaknya tidak menyia-nyiakan kesempatan yang agung ini. Hendaknya ia mengulang-ulang serta memperbanyak doa, juga hendaknya ia bertobat kepada Allah dengan tobat yang sejujur-jujurnya.
Pertama, jika matahari terbit pada hari Arafah (hari kesembilan dari bulan Dzulhijjah ), maka setiap jemaah haji berangkat dari Mina ke Arafah, seraya mengumandangkan talbiyah atau takbir.
Hal itu sebagaimana telah dilakukan oleh para sahabat Nabi , sedang mereka bersama Nabi SAW. Para sahabat ada yang mengumandangkan talbiyah dan Nabi SAW membiarkan, ada yang bertakbir dan Nabi SAW juga membiarkan.
Jika matahari telah tergelincir, maka ia salat Zuhur dan Ashar secara jama’ qashar dengan satu azan dan dua iqamat. Sebelum salat, imam menyampaikan khutbah yang materinya sesuai dengan keadaan.
Kedua, setelah salat, setiap jemaah haji menyibukkan diri dengan zikir, doa dan merendahkan diri kepada Allah SWT. Sebaiknya berdoa dengan mengangkat kedua tangan dan menghadap kiblat hingga terbenamnya matahari. Hal ini seperti yang dilakukan Nabi Muhammad SAW.
Setiap jemaah haji hendaknya tidak menyia-nyiakan kesempatan yang agung ini. Hendaknya ia mengulang-ulang serta memperbanyak doa, juga hendaknya ia bertobat kepada Allah dengan tobat yang sejujur-jujurnya.
(mhy)