Ramadhan di Tengah Pandemi, Fokus Beribadah dan Bercermin Diri

Rabu, 29 April 2020 - 11:07 WIB
loading...
Ramadhan di Tengah Pandemi,...
Sopir truk menyantap makanan saat berbuka puasa saat lockdowndi Lahore, Pakistan, kemarin. Foto/Reuters
A A A
NEW YORK - Bulan Ramadhan telah dimulai kemarin, tapi dengan banyaknya masjid yang ditutup akibat lockdown selama wabah virus corona Covid-19, Ramadhan kali ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Bulan Ramadhan jatuh pada23 April hingga 23 Mei. Selama sebulan, umat muslim menunaikan ibadah puasa, satu dari lima rukun Islam, mulai dari fajar hingga terbenamnya matahari. Selain menahan diri dari haus dan lapar, umat muslim juga dituntut untuk menahan hawa nafsu lainnya. Selama Ramadhan, sebagian umat muslim juga melaksanakan infak.

Berdasarkan survei Pew Research Center, sekitar 80% muslim di Amerika Serikat menunaikan puasa selama Ramadhan. Dalam kebudayaan Arab, Ramadhan juga diartikan sebagai penghapusan dosa-dosa.

Selama Ramadhan, umat muslim biasanya makan dua waktu, yakni selama sahur atau sebelum fajar menyingsing dan iftar atau setelah matahari terbenam. Di beberapa tempat, sahur dan iftar dilaksanakan secara berjamaah, baik antara keluarga, teman, ataupun warga.

Ramadhan kali ini terjadi di tengah wabah Covid-19. Akibatnya, dua masjid suci di Makkah dan Madinah, juga Masjid Al Aqsa di Palestina, telah ditutup dan tidak seramai biasanya. Otoritas lokal meminta warga untuk salat di rumah.

Dewan Waqaf Islam Yerusalem menyatakan Masjid Al Aqsa tidak bisa diakses untuk sementara waktu. Dengan demikian, kegiatan iftar bersama atau salat sunat tarawih tidak akan bisa dilaksanakan.

Sebelumnya, masjid-masjid biasanya dipenuhi jamaah muslim yang hendak menunaikan salat tarawih. Hal itu diungkapkan Imam Omar Suleiman, Pendiri Institut Penelitian Islam.

“Salat tarawih memang tidak diwajibkan dilaksanakan di masjid. Umat muslim bisa melaksanakannya di rumah. Jadi menurut saya hal ini bukan permasalahan yang besar,” kata Suleiman.

Suleiman berharap umat muslim bisa melalui Ramadhan kali ini tanpa kendala berarti dan mengimbau muslim lokal untuk fokus beribadah serta bercermin diri selama mengarantina diri di rumah.

“Saya berbicara seperti ini karena sebenarnya beribadah sendiri juga baik mengingat kondisi di lapangan sedang tidak kondusif. Tapi, sebagian besar muslim tidak terbiasa dan selalu terdorong untuk pergi ke masjid,” kata Suleiman kepada CNN.

Suleiman menambahkan, kebiasaan itu perlu dijaga, terutama jika kondisi sudah kembali normal. Dia justru khawatir dengan umat muslim yang kurang tertarik hidup bersosial. (Muh Shami)
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2318 seconds (0.1#10.140)